Hari ini saya belajar satu lagi dari seorang teman. Belajar untuk menjadi bos yang baik dan bijaksana.
Dia cerita kalau temannya, anggaplah si X, keluar dari kantor gara-gara hal sederhana. Dalam sebuah obrolan antara si X dengan bos si X, si bos berkata, "Ah, elu kahn dah berumur. Lu ga bakalan keluar dari sini lah." Obrolan ini dipicu oleh keadaan kantornya yang banyak karyawannya mengajukan pengunduran diri.
Entah angin apa, si X mungkin tidak terima dengan pernyataan tersebut, tidak lama kemudian, si X keluar dari kantornya.
Terkadang, jadi bos itu memang bisa ngomong seenaknya. Tapi, kalau keenakan bisa-bisa kebablasan yang berakibat si objek penderita tidak terima. Yang rugi? Si Bos sendiri karena karyawannya OUT. Kalau sudah OUT, terpaksa harus cari karyawan baru yang juga menjadi pengeluaran baru untuk training, inisiasi pekerjaan dan lain-lain.
By the way, kenapa saya belajar menjadi bos? Emang sudah mau keluar dari tempat sekarang dan membuat kantor sendiri? Jelas belum, karena hingga hari ini bos saya kalau ngobrol selalu baik-baik. Jadi belum ada pemicu untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Padahal keinginan untuk mendirikan perusahaan sendiri sudah ada dari dahulu.
No comments:
Post a Comment