Saya bukan social media freak. Tapi saya adalah social media news freak, hehehe...
semua berita mengenai social media selalu menarik bagi saya untuk disimak. Kali ini, saya ingin mencermati sebuah aplikasi social media bernama Pixable. Lebih tepatnya, saya ingin mencermati lebih ke arsitekturnya.
Pixable adalah aplikasi social media khusus agregasi foto dan video. Pixable bisa menangkap semua foto dan video yang ada di Facebook, Twitter, Instagram, Flickr, YouTube, dan Vimeo dengan sangat cepat dan pintar dan bisa ditampilkan dalam kelompok-kelompok yang memudahkan untuk dilihat dan dinikmati.
Dibalik semua kekerenan itu, pixable memiliki arsitektur yang juga sangat keren. Walaupun banyak memanfaatkan Amazon Web Services, namun tekniknya tidak bisa dibilang sembarangan. Untuk database, mereka membuat 2 grup server.
Grup pertama memiliki konfigurasi 2 master - 2 slave dan dimanfaatkan untuk menyimpan:
- user profile information,
- global category settings,
- parameter-parameter system.
Di grup pertama ini databasenya menggunakan MySQL.
grup kedua digunakan untuk menyimpan:
- foto URL.
Dan di grup kedua ini menggunakan database MySQL + MongoDB.
Di grup pertama, database designnya menggunakan normalisasi. Sedangkan di grup kedua, database design-nya menggunakan denormalisasi.
Kenapa digrup pertama menggunakan normalisasi sedangkan grup kedua tidak?
Data di grup pertama tidak terlalu banyak dibanding data di grup kedua. Data grup kedua itu sebetulnya data sampah karena robot Pixable mencomot semua foto URL para anggotanya dari berbagai situs social media. Sehingga, untuk mempercepat akses data, jutaan data yang ada didalam grup kedua dibuat menjadi denormalisasi.
Itu saja share apa yang sudah saya dapat mengenai social media bernama pixable.
--
No comments:
Post a Comment