Friday, September 28, 2007

Komentar vs Komentar

Saya cukup terkejut dengan respon teman-teman blogger yang membaca tulisan 10 alasan blogger ingin bunuh diri.

Kalau melihat pengakuan Om Arifin:
Kalau saya awalnya bikin blog tuh ya karena memang pingin nulis. Dari dulu selalu bikin tulisan tapi cuma disimpan, sampai akhirnya bos saya bilang, taruhlah tulisanmu diinternet, biar ada bukti kalau kita pernah hidup. Hehehe.

Baru setelah beberapa bulan ngeblog, ternyata ada yang namanya blog seleb dsb. Terus orang ngejar komentar yang banyak di blognya, juga pasang hit counter. Nah hit counter ini yang saya ikuti, biar -inget kata bos saya- ketahuan berapa orang yang bisa dijadikan saksi kalau saya pernah hidup.

Jadi terlihat jelas, banyak orang kepingin ngetop. Dan salah satu aksesnya lewat aktifitas blogging. Parameter dari keselebritisan seorang blogger ternyata lewat jumlah komentar disetiap postingan maupun jumlah pengunjung yang hinggap diblognya.

Selain itu, sepertinya 99% benar bahwa komentar sangat-sangat dibutuhkan. Tujuannya? Untuk mengetahui kadar qualitas dari tulisan si blogger. Ketika sebuah tulisan tidak dikomentari, pastinya si blogger akan bertanya-tanya, ada apa dengan tulisan saya. Ga lucu? Saru? Garing? Ga mutu? Omong kosong? Ketahuan kopi paste?(oh, kalau kopi paste sebaiknya dihindari)

Sekarang pertanyaannya, apakah tujuan membuat blog adalah untuk mendapatkan komentar dan berharap jadi ngetop? Atau membuat blog untuk mendapatkan komentar supaya mengetahui tingkat qualitas tulisan dan berharap pemikiran kita diterima oleh pembaca diseluruh dunia?

Dan Anda ada dipihak mana?

(Dasar banci komentar, pancing pertanyaan biar tulisan ini dikomentarin, hahaha�)

No comments:

Post a Comment