Hari Minggu sore, saya pergi ke resepsi rekan SMA. Sampai didaerah Sunter, Jakarta Utara, saya teringat kalau di dompet tidak ada uang 50 ribuan. Yang ada adalah beberapa 100 ribu karena baru narik dari ATM. Jikalau saya kasih selembar 100 ribu, wah� rugi lah awak. Rata-rata, biaya makanan katering per undangan adalah 25 ribu hingga 50 ribu. Seandainya saya memberi angpau 100 ribu, rugi 50 ribu dong. Jadilah saya kebingungan untuk memecahkan satu lembar 100 ribu. Tengok sana-sini, pergilah saya ke Indomaret. Lihat ada baterai Alkaline seharga 9500, langsung ambil dan bayar. Ternyata, setelah di scan dan saya menyodorkan uang, si pelayan langsung bilang, �Wah mas, ga ada uang kecil?�
�Ga ada.�
�Aduh, gimana dong. masa ga ada uang kecil?�
�Serius ga ada. Nih kalo ga percaya.� Seraya memperlihatkan isi dompet.
�Ya udah...� Lalu terdiam sebentar.
�Di cancel?� Tanya saya. Dan si pelayan tidak menjawab. Lalu Saya pun memberi senyum, berjalan ke pintu keluar dan berkata, �Tumben�� Tapi hati kesal, kenapa bisa terjadi hal seperti ini? Toko yang memiliki desain interior modern, pelayan berseragam, rak-rak barang tertata rapih, lantai selalu bersih, tapi ga ada uang kembalian???
Merebut hati pelanggan tidak hanya dengan senyuman, kelengkapan item, ketersediaan stok, wajah pelayan yang cantik/tampan, harga murah dan sebagainya, tapi juga adanya uang kembalian. Tanpa kesiapan uang kembalian, beberapa pelanggan bisa dengan sukses akan lepas dan mungkin tak akan kembali.
***
(Sebenernya, ini tulisan komplain kepada Indomaret atau nunjukin gue kikir yah? Hehehe...)
No comments:
Post a Comment