Showing posts with label bisnis. Show all posts
Showing posts with label bisnis. Show all posts

Saturday, April 20, 2013

Pertaruhan besar planet superfood, Bekasi Square

Seperti biasa, setiap sore, anak saya selalu minta naik motor. Bosan pergi ke supermarket, saya ajak jalan ke mal. Ke mal Bekasi Square.

Di Bekasi Square, ada restoran baru. Namanya planet superfood. Saya cek harganya, standar. Standar mal di Jakarta. Standar warga jakarta menengah atas. Bukan untuk warga Bekasi sebagian besar.

Tempat yang dipakai berbisnis planet superfood ini sebetulnya riskan. Beberapa restoran gulung tikar dilapak yang digunakan planet superfood. Sebentar hidup sebentar mati.

Akhir kata, mudah2an saja sukses buat planet superfood.

Friday, April 19, 2013

Profesi ringan, duit lumayan: jaga pintu kereta ilegal

Hampir setiap hari, saat berangkat dan pulang kerja, saya melewati pintu kereta ilegal yang dijaga masyarakat setempat. Setiap lewat, saya suka mengintip ember cat yang berisi duit, ada banyak atau tidak. Kalau tidak, nantinya saya akan kasih. Tapi ternyata, ember catnya selalu terisi penuh.

Menjaga pintu kereta saja bisa menghasilkan duit yang ok. Saya jadi berpikir, cari duit itu sebetulnya tidak susah. Asal ada ide, eksekusi, rawat, beres deh...

Tapi untuk urusan pintu kereta, memang perlu beking. Dipintu kereta rawa bebek, pulo gebang ini, tertancap bendera FBR.

Saturday, March 30, 2013

Resiko ditanggung sendiri

Menghindari complain customer memang harus jeli. Sebetulnya ada banyak cara, namun terkadang suka dilupakan atau diabaikan. Ketika terjadi komplen, baru dibuat pengumuman.

Papan pengumuman yang dipasang di area bermain kfc ini sangat sederhana, namun ampuh untuk menghindari ganti rugi yang cukup besar.

Di bisnis logistik yang saat ini saya geluti juga sama. Namun masih banyak papan pengumuman yang belum dibuat sehingga masih banyak komplen dari customer yang sulit dihindari.

Bisnis content di rumah makan cepat saji

Bisnis rumah makan cepat saji semakin variatif dalam menawarkan jasa. Dengan tujuan boost profit, segala cara dilakukan. Seperti yang dilakukan kfc, mereka merambah layanan acara ulang tahun di restorannya. Simpel, namun menguntungkan.

Selain layanan ultah, kfc juga mencari untung dari musik.

Artinya, berbisnis tidak melulu sesuai jalur. Namun boleh out of the box.

Bisa dibilang, kfc menyadari kalau mereka adalah hardware dan perlu diisi software2 yang bisa meningkatkan sales hardware-nya. Seperti portal berita yang perlu diisi dengan content berupa berita, komentar, foto dll.

Luar biasa.

Friday, March 9, 2012

Kayalan Punya Usaha Mengkonversi Artikel Kertas Jadi Artikel Audio

Melihat iklan ini:

Saya jadi kepikiran untuk membuka usaha mengkonversi artikel kertas menjadi artikel audio.

Bisnis ini sangat gampang. Seleksi calon karyawan yang memiliki suara enak didengar untuk menjadi narator. Cari kantor media cetak yang mau dinarasikan artikel-artikelnya. Itu saja.

Sekarang yang jadi pertanyaan, calon customer-nya ada atau tidak.

Hmm� kalau soal customer sebetulnya perkara bisanya kita ngebujuk calon pelanggan.

Lalu, jika sudah dapat customer, pasarnya ada atau tidak.

Hmm... pengguna blackberry atau smart phone sudah banyak. 

Tapi, untuk mendownload artikel audio caranya bagaimana? Harus buat situs sendiri atau nebeng ke portal yang sudah beken?

Calon customer mestinya pemilik media cetak yang beken-beken seperti Kompas dan customer seperti ini pasti punya portal.

Tapi, portalnya sudah ada modul untuk berjualan file audio tidak?

Ahk� pusing duluan jadinya�

Wednesday, February 8, 2012

Pencabutan Perizinan Minimarket oleh Fauzi Bowo dan Sikap Kita

Berita mengenai Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta No.115 tahun 2006 tentang Penundaan Perizinan Minimarket di Jakarta dicabut, sungguh menarik.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pencabutan izin tersebut merupakan kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif. Dengan demikian, keputusan itu harus segera ditindaklanjuti.

Dan menurut Asisten Perekonomian dan Administrasi DKI Jakarta Hasan Basri Saleh yang dihubungi oleh Detikcom, menegaskan pencabutan Ingub tersebut setelah melihat kebutuhan masyarakat akan minimarket semakin besar. Dan sebelum mencabut Ingub tersebut, Hasan mengaku telah melakukan survei permintaan pasar dan pelaku usaha.

Proses pencabutan ini mengundang pertanyaan. Yang jadi pertanyaannya, pelaksanaan survei permintaan pasar dan pelaku usaha, dilakukan oleh siapa. Kapan. Dimana.

Siapa. Jika dilakukan oleh tim internal Gubernur, artinya tidak objektif.

Kapan. Ya, kapan. Masyarakat tidak tahu.

Dimana. Survey dimana? Kalau dikomplek perumahaan orang kaya, wajar kalau mereka lebih memilih minimarket dibanding toko sembako.

Ada komentar-komentar yang menyiratkan bahwa Gubernur Jakarta disogok oleh pemodal besar/pemodal asing.

Es De

Pembatasan Minimarket Dicabut, Foke: Itu Kesepakatan Bersama : MENCERMINKAN PENGUASA HANYA MEMIKIRKAN PEMODAL BESR DAN KUAT, MENGANGGAP DAN MENGABAIKAN muntah  WONG CILIK muntah  WARUNG SEMBAKO KECIL YANG MODAL KECIL DAN LEMAH, YANG PADA AKHIRNYA WARUNG SEMBAKO KECIL TIDAK LAGI MAMPU BERSAING. MINIMARKET SELAIN MENJAMUR MASUK GANG GANG KECIL, BUKANYA JUGA 24 JAM, PEJABAT PEMERINTAH MEMENTINGKAN UPETI / SETORAN DARI PEMODAL BESAR

guest

demi mengurangi anaraki orang2 kalangan bawah maka masukanlah orang asing ke indon utk investasi sebesar besarnya. perbanyaklah mini market pula...dengan perbanyakan itu maka terjadilah persaingan...kalo yg tidak baik akan mati. itu cocok utk mendidik bangsa ini...karena tidak dimanja terus menerus dicekoki subsidi dan dibela terus...sdh saat nya bangkit....hiduppp fokeeee

--

Jika kita search di Detikcom, memang ada salah satu minimarket, yaitu Alfamart, diberitakan bahwa  alfamart sudah dimiliki oleh pemodal asing.

Rabu, 07/12/2011 12:47 WIB
Investor Asing Borong Saham Alfamart Rp 1,5 Triliun 

Investor asing memborong saham pemilik Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), senilai Rp 1,544 triliun. Sahamnya dibeli di harga Rp 4.500 per lembar.

Menurut data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/12/2011), transaksi dilakukan di pasar negosiasi yang difasilitasi oleh CIMB Securities (YU) selaku penjual dan Citigroup Securities (CG) selaku pembeli.

Transaksi hanya dilakukan satu kali di harga Rp 4.500 per lembar. Harga eksekusi itu setara dengan harga saham AMRT pada penutupan perdagangan kemarin.

Sebanyak 686.355 lot atau setara 343,177 juta lembar (9.9%) sahamnya diborong oleh investor asing tersebut. Hingga saat ini belum diketahui identitas investor asing tersebut.
--

Berita ini menunjukkan bahwa memang Alfamart sudah dimiliki oleh pemodal besar. Dan untuk membalikkan modal yang telah dikeluarkan dari pembelian Alfamart, maka segala rintangan yang bisa menghambat keuntungan, akan dilakukan oleh pengusaha/si investor asing termasuk membatalkan peraturan pemerintah.

Jadi, kemungkinan apakah Fauzi Bowo disogok, yang dirunut kebelakang dengan pembelian Alfamart sebesar 1,5 triliun pada 2 bulan yang lalu, adalah besar.

KESIMPULAN

Saat ini, apa yang perlu disikapi oleh kita?

Biasa saja.

Tidak perlu menolak ataupun mencaci maki pemerintah daerah Jakarta. Karena Alfamart pun sebetulnya banyak yang rugi.

Masyarakat Jakarta sudah sadar harga barang. Sudah banyak masyarakat Jakarta yang enggan membeli Cheetos di Alfamart karena harganya lebih tinggi dibanding di warung rokok. Jika di Alfamart harga Cheetos bisa 1.100,- di warung rokok hanya 1.000. Crossing margin yang dilakukan oleh Alfamart terhadap barang dagangannya lambat laun akan dimengerti oleh rakyat biasa dan mereka akan lebih memilih berbelanja ditempat yang harganya lebih murah. Jika harga beras di toko sembako lebih murah dibanding di Alfamart, maka orang-orang akan lebih memilih berbelanja beras di toko sembako. Jika harga kopi lebih murah di Alfamart, maka orang-orang akan lebih memilih berbelanja di Alfamart dan hal ini sebetulnya tidak berpengaruh terhadap penjualan toko sembako karena mereka bisa membatasi penjualan kopi.


Tuesday, February 7, 2012

Rafael Benitez dan Fernando Torres, Cermin Pemimpin dan Anak Buah yang Baik

Sepakbola itu bisa mengajarkan kita beberapa hal mengenai kepemimpinan. Dan satu hal yang bisa kita dapati mengenai pemimpin dan anak buah adalah bagaimana seorang pemimpin yang bisa masuk ke anak buah, akan membuat si anak buah menjadi hebat dalam pekerjaannya. Contoh dari hal ini adalah Rafael Benitez dan Fernando Torres.

Ketika Fernando Torres masih dipegang oleh Rafael Benitez, kita bisa melihat bagaimana beringasnya Torres dilapangan. Tapi ketika Benitez keluar dari Liverpool, Torres seperti kehilangan pegangan. Permainannya menurun. Diharapkan pindah ke Chelsea dengan mendapatkan perubahan, ternyata tidak. Torres tidak bisa menunjukkan apa-apa. Dulu, ketika Liverpool juara liga Champion 2005, John Ane Riise berkata, Rafael Benitez itu bukan hanya pelatih, tapi juga penyemangat atau motivator yang ulung. Lalu, ada komentar dari Xabi Alonso mengenai Fernando Torres yang tidak menunjukkan performa terbaiknya di Chelsea, menurutnya, dia bisa hebat di Liverpool karena Rafael Benitez bisa mensupport-nya, bisa menjadi ayahnya. Dan memang tidak heran mereka bisa kompak karena mereka berasal dari satu Negara yaitu Spanyol.

Dari contoh ini, kita bisa menyimpulkan, anak buah akan menjadi hebat kalau si pemimpin bisa merangkul. Mendukung dalam segala sesuatu. Jika si pemimpin bisa mengerti si anak buah, maka timnya/organisasinya akan menghasilkan sesuatu yang hebat.

Sunday, February 5, 2012

Ajaran Berbisnis dalam Alkitab

Tahukah anda bahwa Alkitab itu mengajarkan teori berbisnis yang universal?

Ajaran itu ada didalam Matius 25.

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
--

Apa yang sebetulnya diajarkan oleh Yesus mengenai perumpamaan ini? Berani mengambil resiko.

Memulai bisnis dan langsung mendapatkan laba 100% adalah perkara langka. Seperti dibagian ini :
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.

Perumpamaan ini seperti berlebihan. Tapi sebagai ilustrasi, okelah. Karena poin penting dari perumpamaan ini sebetulnya adalah soal keberanian untuk melakukan eksekusi. Berbisnis, walaupun sudah memiliki planning yang bagus, tapi tidak berani untuk dieksekusi, sama juga bohong. Diperumpamaan ini, Yesus mengajarkan kita untuk berani mengambil tindakan. Berani mengambil resiko.

Nah, bagi yang tidak berani mengambil resiko, maka hukumannya adalah miskin.

Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,
...
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Wednesday, February 1, 2012

Belajar budaya barat dan timur dari hypermarket Giant dan Carrefour

Jika anda sering berbelanja di hypermarket Giant, anda pasti akan mendapati barang-barang dagangan yang dihargai diskon dan yang didiskon tersebut adalah barang dagangan yang sebentar lagi akan expired. Lalu, jika anda juga sering berkunjung ke hypermarket Carrefour, anda akan jarang menemui barang yang didiskon karena akan expired. Di Carrefour, barang dagangan akan dihancurkan jika memang akan expired.

Dari sini, kita bisa melihat 2 budaya yang mencolok. Budaya apa? Budaya perlakuan barang sisa. Carrefour berasal dari Perancis. Sedangkan Giant berasal dari Malaysia. Sudah menjadi hal biasa, dinegara Melayu, atau dilingkungan kita sendiri, segala sesuatu kalau bisa tidak dibuang, ya jangan dibuang dulu. Almarhum bapak saya, sering mengomeli saya kalau makan nasi, harus habis. Tidak boleh sisa. Itu artinya, nasinya sayang kalau dibuang. Tapi kalau kita menyaksikan film-film barat, sering kita lihat sisa makanan yang dibuang saja ke tempat sampah, tanpa dihangati lagi lalu disimpan dilemari kulkas.

Budaya �sayang kalau dibuang� oleh Giant memang bagus. Tapi hal ini bisa menjadi bumerang. Bumerang bagaimana? Boomerang bagi penjualan mereka sendiri. Jika Giant sering melakukan promosi seperti ini, bisa jadi karyawan-karyawannya akan ogah-ogahan bekerja untuk mencapai target. Karena kalau mencapai target, akan tidak ada barang yang tidak laku sehingga promosi diskon karena mau expired akan menjadi berkurang. Jadi, dengan mereka ogah-ogahan bekerja, maka akan banyak barang dagangan yang otomatis di diskon lalu mereka beli sendiri untuk keperluan keluarganya sendiri.

Sunday, January 15, 2012

Pelayan Rice-Bowl dan Masakan yang Asin


Sudah pernah makan direstoran yang cukup beken tapi mendapati rasanya yang sangat asin? Saya sudah.

Pada hari jumat, 13 Januari kemarin, saya, istri dan anak pergi ke Rice-Bowl Family Restaurant di Bekasi Square untuk merayakan ulang tahun saya yang ke 32.

Saya pesan mie bebek (nama menunya lupa :-) , maaf) dan ketika mangkoknya datang didepan saya, saya cicipi, wuih� asinnya�

Yang menarik dari pengalaman saya ini bukan masalah masakannya, tapi bagaimana respon dari pelayannya.

Ketika saya tanya, kenapa masakannya asin, si pelayan menjawab, �O, itu bumbunya pak. Bumbunya yang mungkin berlebihan. Maaf ya pak.�

Respon permintaan maaf sudah cukup bagi saya. Dan ini kali pertama saya mendapati pelayan yang tidak gelagapan menjawab komplen ketika produknya tidak sesuai dengan standar.

Wednesday, January 11, 2012

Detikcom dan Penggunaan Brand di Artikelnya

Rabu kemarin Detik.com membuat artikel dan menulis dijudulnya dengan memuat sebuah brand untuk berita yang negatif :


Saya bukan ahli soal branding. Saya juga bukan orang jurnalistik. Tapi membaca judul �Pilot Lion Air yang Ditangkap Saat Pesta Narkoba Sudah Lama Diintai� membuat saya miris, kenapa Detikcom melakukan hal ini?

Melakukan apa?

Menjelekan sebuah brand. Seharusnya, Detikcom cukup membuat judul �Pilot Maskapai Penerbangan Swasta X yang Ditangkap Saat Pesta Narkoba Sudah Lama Diintai�.

Dengan disebutnya merek �Lion Air�, hal ini bisa berdampak pada bisnisnya Lion Air. Orang-orang seperti saya yang hanya membaca judul berita saja akan segan untuk menggunakan jasa Lion Air karena takut jika kedapatan pesawat yang ditumpanginya disupiri oleh pilot �beler�, nanti bisa-bisa jatuh. Kalau sudah terbentuk pola pikir seperti ini, maka Lion Air bisa rugi.

Sunday, January 8, 2012

Perangkap Iklan di Internet Explorer

Cara Microsoft berbisnis itu layak untuk dipelajari dan ditiru. Salah satunya, melakukan pemaksaan penggunaan aplikasi Windows Live toolbar di Internet Explorer. Ketika saya menginstal ulang Windows Live Writer, aplikasi installer Windows Live Writer secara diam-diam menginstal ulang Windows Live Toolbar di IE :


Mungkin terlihat sepele, tapi dampaknya akan besar bagi pemasukan Microsoft mengingat di windows live toolbar ada tombol ke situs berita msnbc.com yang jika diklik, akan diarahkan ke situs msnbc.com dan disitu Microsoft sudah membuat perangkap iklan kepada pembaca berita yang mudah tertarik dengan iklan-iklan disampingnya.

Tuesday, October 11, 2011

Tawaran Kerjasama Bisnis Antar Jemput Oleh Salah Satu Pembaca

bos saya ada kendaraan tapi tidak punya link........mohon bantuannya. Tks
- Frans Louis dari komen di Bisnis Antar Jemput
--
Jika ada dari pembaca yang memiliki usaha bisnis antar jemput dan masih membutuhkan kendaraan, salah satu pembaca blog ini, Frans Louis, bersedia mengajak kerjasama.
Untuk berkenalan dengan Frans Louis, silahkan YM saya untuk mendapatkan alamat emailnya.

Thursday, January 29, 2009

Anak Tangga Kesuksesan

Maaf kalau agak lama tidak update. Maklum, baru ganti pesawat, jadi rada repot juga, hehehe... Kali ini saya tidak mau curhat. Saya hanya mau menampilkan sebuah komentar yang bagus dari pembaca bernama Prayoga melalui tulisan disini. Komentarnya mengenai tahapan-tahapan menuju sukses. Kalau sebelumnya saya memberikan tips singkat untuk langsung menjadi kaya yaitu dengan ikut-ikutan MLM, maka Prayoga membeberkan untuk mencapai kebebasan finansial, kita harus membuat dan memecah tujuan jangka panjang menjadi goal setting jangka pendek. Berikut rahasia kebebasan finansial oleh Prayoga:

Saya pengen berbagi sedikit, sekedar pengalaman singkat aja..

Buat saya, yang terpenting bukanlah jangka pendek, tapi jangka panjang yang dipecah-pecah menjadi jangka pendek.

Maksudnya gini:
Saya berpikir bahwa saya harus punya tujuan, pengen jadi seperti apakah saya kelak? Apa tujuan terbesar saya? Waktu itu saya memutuskan saya ingin bisa mengajak orang tua keliling dunia, yang jelas membutuhkan duid yang banyak dan waktu yang lapang. Solusinya adalah menjadi bos, bos besar yang bisa mengendalikan usaha dari jauh, yang menghasilkan banyak uang.

Jadi, kalau saya tetap bekerja sebagai karyawan, akan susah bagi saya untuk mencapai tujuan ini. Tapi untuk langsung memulai menjadi wirausaha, saya minim skill dan modal.

Lalu saya diajari memecah2 tujuan jangka panjang ini menjadi goal setting jangka pendek. Istilahnya, kalau kita ingin sampai ke puncak, kita musti tau anak tangga mana yang musti ditempuh.
Anak tangga pertama mungkin bekerja sebagai karyawan yang gajinya kecil, fasilitas minim, dan tekanan besar. Ga papa. Tapi jangan berhenti, tingkatkan terus kemampuan. Tujuannya : gaji lebih besar.
Anak tangga kedua adalah lompat ke perusahaan dengan gaji besar dan kesempatan belajar lebih luas. Saya jadi punya kesempatan untuk lebih dekat dengan Big Bos. Saya belajar untuk menjadi wirausahawan, dengan mempelajari pola pikir dan tindakan bos.
Anak tangga ketiga, saya memulai usaha kecil2an menggunakan waktu di luar jam kerja. Selain bisa menambah penghasilan, juga memperluas pergaulan. Menambah pengetahuan.
Anak tangga keempat, memulai wirausaha scara full time. Ini adalah anak tangga yang sedang saya jalani.
Anak tangga kelima dan seterusnya masih saya pikirkan, tapi dengan fokus memajukan usaha saya, rasanya tak terlalu sulit untuk mewujudkan anak tangga ini deh.

Demikian sharing saya yang penuh keterbatasan ini.. :)

Friday, December 5, 2008

200 Perak dan AlfaMart

Ketika membeli 1 cocacola dan 1 fanta di Alfa Mart, saya cukup terkejut kala sang kasir memberikan kembalian 200 perak berupa 2 buah permen. Dan kata-kata yang diberikan untuk pernyataan maaf atas 2 permen tersebut seolah seperti orang yang baru pertama kali kerja, kaku dan tidak ramah. Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan hal ini, tapi karena terbiasa akan pelayanan yang lebih ramah di starmart(warung serba ada keluaran HERO) ataupun indomaret, rasanya jadi ga bisa menahan uneg-uneg ini didalam hati terlalu lama. Harus diposting biar semua orang tahu! :)

200 perak memang uang yang kecil, tapi baru kali ini saya berbelanja dimana uang 200 perak berubah jadi permen. Apakah karena krisis ekonomi global, maka uang 200 perak sudah tidak bernilai? Entah lah. Yang pasti, dan saya yakin, semua pelanggan pasti akan merasa kurang puas jika uangnya diubah menjadi permen, yang mungkin saja tidak dimakan. Lebih baik, Alfa mart membuat sebuah gerakan mengajak para pelanggannya untuk menyisihkan uangnya yang nanti akan diberikan kepada orang kurang mampu atau disalurkan ke lembaga non-profit seperti lembaga perlindungan hutan, lembaga perlindungan binatang langka dan LSM-LSM yang kredibel.

Wednesday, September 24, 2008

Penanam Modal Asing

Tulisan Nasib Carrefour kini ternyata mendapat tanggapan yang cukup serius. Berhubung saya tidak bisa menanggapinya dengan serius, maka saya butuh pembaca blog ini ikut rembug berdiskusi soal kehadiran PMA.

Pertama, saya menelurkan opini begini:

Jikalau akhirnya PMA banyak yang angkat kaki, termasuk Carrefour nanti, pengangguran akan meningkat pastinya. Kalau sudah banyak pengangguran, maka pencurian, perampokan bahkan pembunuhan berantai yang dilandasi oleh kebutuhan perut, juga akan makin meningkat. Betul ga sih?

Lalu dijawab oleh Bang Aip begini:

Jawaban dari pertanyaan Mas Adi ini bisa banyak beragam. Tapi saya coba menjawab dengan asumsi pribadi saya. Jadi buat pembaca lain, ini amat subjektif looh.

Saya jawab, "TIdak".

Alasannya:

1. PMA menanamkan modal ke RI antara lain karena resource di RI murah dan banyak mulut yang akan mengkonsumsi produk mereka.
Jadi, kalau mereka menanamkan modal di RI karena 'belas kasih' terhadap RI, itu boleh dibilang omong kosong.

PMA yang ogah lagi menanamkan modal di RI kebanyakan karena keamanan yang tidak stabil. Dan itu amat menggangu pola distribusi mereka. Kalau mereka masih bisa bribe untuk mendapatkan privilige, maka pasti mereka akan laksanakan.

Nike, masih menanamkan modal di RI, walaupun sudah dimaki-maki oleh Michael Moore dan banyak orang di seluruh dunia. Kenapa? Karena bisnis mereka masih stabil disini.
(*Mohon orang Nike, bantah saya, tapi baca dulu ini: http://www.michaelmoore.com/dogeatdogfilms/nikerelease.html*)

2. Efek KPK
Walaupun ini aneh, banyaknya kasus yang ditanggulangi KPK dan daftar panjang list tindak korupsi yang akan mereka usut, sudah cukup banyak mengganggu beberapa pemegang keputusan. Diantaranya adalah pemegang keputusan PEMDA untuk melegalkan ritel yang beroprasi di kota-kota besar.

Sudah bukan rahasia (buat yang pernah bermain dengan PMA di RI), apabila PMA menganggarkan 10% dari budget mereka untuk biaya 'non-bujeter'. Biaya ini nama lain dari suap untuk pejabat atau anggota dewan. Contoh: PMA di sebuah kota di Jawa TImur (tahun 2006) dan PMA di sebuah kota di Papua (tahun 1995).

3. Alderson Market Behaviour
Ada ratusan juta mulut menganga di RI yang siap memangsa produk-produk baru. Kalau raksasa macam Carrefour pergi, akan digantikan 'pemain' lain yang mungkin tidak kalah besarnya. Itu menurut teori Wroe Alderson.

Kenyataannya, kalau Carrefour pergi, yaa pasti digantikan saingannya lah. Simpel. Sebab pasar yang terbuka, selalu menarik minat untuk dimasuki pedagang.

Percaya atau tidak, mau pemerintahnya orde baru, orde lama, atau orde of phoenix, PMA atau MNC jauh lebih kuat daripada batas negara.

4. Makin banyak kejahatan atas nama perut
Kalau orang mau niat jahat mah, lapar atau nggak, tetep aja akan melakukan kejahatan.

Bangladesh jauh lebih lapar daripada RI. Tapi kejahatan atas nama perut yang keroncongan jauh lebih sedikit ketimbang kejahatan yang dilakukan atas nama penyakit sosial lainnya.

District Colombia dan Miami Dade di USA jauh lebih kenyang daripada di RI, toh angka kejahatan jauh lebih tinggi daripada di Jakarta (yang katanya sadis itu).

Pada intinya, jawaban saya "Tidak" atas pertanyaan Mas Adi. Mohon apabila tidak berkenan, silahkan dibantah.
Contoh-contoh diatas diambil dari data Pemda lokal dan pengalaman pribadi ketika berkunjung ke TKP.

Soal Carrefour, saya sendiri pernah tinggal di South France, jadi paham sekali cara pandang penduduk lokal terhadap produk dalam negeri mereka beserta kompetitornya.

- - -
Nah, bagaimana dengan Anda? ^_^

Wednesday, September 17, 2008

Jaringan Bioskop 21 vs Blitz Megaplex



Ketika mengambil foto diatas sekitar bulan Mei-Juni, saya agak kaget dengan desain interior dari bioskop Megaria ini. Desainnya yang lebih modern, membuat saya sedikit heran.. Dulu, kalau kita ke bioskop 21, warna biru selalu mendominasi ditiap lobby bioskop. Sekarang, warna coklat lah yang telah mendominasi interior bioskop 21. Saya sedikit bertanya, kenapa jaringan bioskop 21 mulai berubah. Bahkan, harganya yang makin murah, makin membuat saya bertanya.

Ternyata, setelah membaca artikel di majalah business week Indonesia, jaringan 21 langsung berbenah semenjak kehadiran Blitz Megaplex. Ketika diketahui Blitz Megaplex, yang baru memiliki 3 gerai di Indonesia, tapi hanya dalam 1 tahun sudah balik modal, jaringan bioskop 21 langsung intropeksi.

Kalau sudah begini, yang enak adalah pelanggan. Dihantam oleh pesaing baru, pelaku lama jadi mulai sadar: konsumen adalah raja, bukan sebaliknya. Akibatnya, gerai-gerai diperbaharui, harga dipermurah, toilet dipercantik dan semuanya jadi lebih baik.

Saya jadi ingat, ketika baru memakai layanan operator seluler Matrix, minimum pembayaran saya ke Indosat adalah 150 ribu. Sekarang, setelah pesaing makin banyak, Matrix mulai berbenah dengan menurunkan harga bicara maupun sms. Dengan intensitas pemakaian yang sama, terakhir saya membayar Matrix adalah 50 ribu rupiah! Enak bukan�

Friday, May 30, 2008

Jalan-jalan ke Pabrik Roman Ceramics

3 hari kemarin, saya libur ngeblog karena sedang mengikuti CRP (Conference Room Pilot) atau istilah bekennya ngasih training supaya menemukan kekurangan-kekurangan agar bisa selekasnya diperbaiki.

Nah, kemarin itu saya ikutan CRP untuk implementasi Axapta 4.0 di pabrik Roman Ceramics yang terletak di Balaraja. Sebuah wilayah nun jauh disana. Begitu jauh karena Lippo Karawaci bagi saya sudah tergolong jauh dan untuk sampai ke Balaraja kita harus melewati Lippo Karawaci beberapa kilometer lagi (Fiuh... Pegel deh pantat tiap kali kesana).

3 hari saya hanya jadi pengamat karena memang belum kompeten menjalani tugas implementor Axapta. Apalagi module production. Tapi ada begitu banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan dari CRP 3 hari kemarin. Pelajarannya apa saja, silahkan kirim email jika anda ingin bertanya lebih jauh ^__^ (kantor confidential soalnya).

Pabrik Roman Ceramics itu ternyata luas sekali bahkan memiliki danau guna airnya dimanfaatkan sebagai raw material dalam pembuatan keramik lantai ataupun keramik tembok, dimana kedua jenis keramik tersebut memang diproduksi oleh PT SRKI (Setya Raya KeramikoIndah) sang produser keramik yang katanya nomor satu di Indonesia itu(bukan bermaksud promosi, tapi tukang bangunan dirumah saya memang bilang kualitas Roman Keramik lebih unggul dari yang lain).

Karena sangking luasnya, di pabrik ini ada lapangan Mini Golf pula! Weleh3x. (masih dalam terkesima mode).

Ini memang pengalaman hidup yang mungkin tidak akan saya lupakan mengingat cita-cita saya adalah membuat usaha berskala besar dengan berhektar-hektar tanah yang digunakan sebagai lokasi pabrik ditambah beribu-ribu karyawan yang bekerja sehingga dengan cita-cita saya ini banyak rakyat Indonesia bisa saya hidupi (cuih banget ga sih?).

Karyawan di pabrik roman ceramics ini memang 2000 ribuan lebih. Sehingga tidak heran jika ada kebutuhan mengimplementasikan program ERP. Namun yang bikin saya heran adalah, ini adalah kali pertama saya temui sebuah pabrik dengan ribuan karyawan tapi baru menerapkan software manufacturing!!! Dan selama ini mereka melakukannya dengan apa? Dengan SpreadSheet! Ck ck ck...

Aneh memang. 2000 karyawan, sistemnya masih manual. 2 gedung pabrik, dengan mesin besar-besar, masih dimantain dengan spreadsheet.

Dan yang bikin saya lebih herannya lagi, biarpun dikelola dengan spreadsheet, hasil produksinya yang meluncur ke pasar tetaplah diakui kualitas terbaik. Heran bukan?

Dan sekali lagi, tulisan ini tidak ada maksud menjadi iklan terselubung Roman Ceramics, tapi hanya niatan ingin bercerita dan mencatat jejak langkah yang pernah saya tempuh dalam kehidupan ini. Namanya juga blog, ya ga? (kok tulisan gue jadi sentimentil gini sih?)

***
Sumber foto: www.romanceramics.com

Monday, May 5, 2008

Karyawan Carrefour Ratu Plaza Yang Selalu Dikesampingkan

4 kali sudah Carrefour Ratu Plaza jl Jend. Sudirman-Jakarta terserang gas beracun. Dan kita pasti berpikir, "Tolol kok dipelihara."

Sekilas, sudah 4 kali kena serangan gas beracun, Carrefour tidak mau juga pindah ke toko lain, terlihat seperti ketotolan akut. Penyakit keras kepala stadium 4. Tapi, secara bisnis, ada beberapa faktor kenapa Carrefour tidak mau pindah.

1. Ratu Plaza adalah posisi strategis buat hypermarket. Pusat kota adalah a big no no jika melihat peraturan tata kota di kota besar khususnya di negara maju. Sedangkan di Indonesia, belum terlalu diurusi. Yang penting ada duit, bisnis lancar.

2. Ratu Plaza termasuk murah. Menyewa tempat di gedung Ratu Plaza, apalagi di kawasan jalan J. Sudirman adalah tergolong murah. Makanya Carrefour tidak bergeming ketika diminta untuk pindah karena murahnya itu.

3. Saingan terdekat, Grand Lucky. Carrefour Ratu Plaza sangat dekat posisinya dengan salah satu Hypermarket yaitu Grand Lucky. Artinya, dia sedang head to head dengan Grand Lucky yang posisinya bersebrangan. Nah, disini kenapa Carrefour tidak ingin kehilangan pelanggannya jika Carrefour pindah dari Ratu Plaza Building.

4. Pelanggan Ratu Plaza kebanyakan bule atau ekspat. Dan mereka kalau belanja tidak tanggung-tanggung. Berbeda dengan pelanggan nasional yang kantongnya berisi uang Rupiah. Kalau belanja masih kebanyakan mikir alias pelit.

Melihat keuntungan-keuntungan yang didapat, secara bisnis, pasti ogah pindah ke lain tempat. Tapi secara kemanusiaan, Carrefour harus berpikir ulang. Memang pelanggannya tidak ada atau sedikit yang terkena dampak kekurangan oksigen. Tapi karyawannya yang selalu terkena akibatnya. Karyawan Carrefour harus mengevakuasi pelanggan, otomatis, para karyawan akan keluar terakhir dan terkena sialnya.

Teman saya bilang, karyawan adalah aset perusahaan, soalnya kalau sampe ada yang sakit, sama saja kaya mesin pabrik yang rusak. Pabriknya jadi tidak produksi.

Karyawan adalah pelanggan yang setia juga. Banyak yang ogah belanja ditempat lain karena jika si karyawan belanja di tempat kerjanya sendiri, walaupun sedikit, dia sudah menambah sales toko tempat kerjanya. Jika sales tokonya meningkat, otomatis dia bisa mendapatkan kenaikan gaji.

Karyawan adalah marketing gratisan. Karyawan Carrefour atau kerabatanya sering ditanyai, "Eh, di Carrefour ada yang lagi murah ga?" Nah, kalau dijawab ada, secara tidak langsung, Karyawan Carrefour tersebut adalah billboard yang berjalan.

Melihat hal-hal diatas, Carrefour sudah seharusnya berpikir kembali untuk meneruskan sewa di Gedung Ratu Plaza atau berhenti. Jangan karena alasan bisnis, karyawan disampingkan.

Wednesday, April 23, 2008

Manajemen Resiko & Uang 100 Juta

Ternyata tulisan "Bahkan Burung Pun Diberi Makan Oleh Yang Maha Kuasa" ada yang menanggapi dengan serius. Blog yang ga serius ini tumben-tumbenan ada yang menyanggah dengan serius. Hehehe...

Dan mengenai tanggapan tersebut khususnya bisnis memiliki resiko, saya akan coba menanggapi kembali dalam sebuah tulisan. Penyanggah adalah bernama Fikri dan dia bilang seperti ini:
Namun saya tidak sependapat dengan anda dalam beberapa hal.

"Bagaimana jika perusahaan network-marketing tempat kita bergabung bangkrut setelah kita meng-investasikan beberapa tahun dalam bentuk waktu dan usaha? Semuanya menjadi sia-sia saja, bukan?"

Namanya juga bisnis pak. Semuanya memiliki resiko. dan itu resiko yang harus diambil jika menjalankan bisnis. Sebuah bisnis, apapun bisnis tersebut, memiliki resiko.

Bisnis memang penuh resiko. Tapi yang namanya resiko itu bisa dikelola. Setidaknya bisa dihindari. Makanya ada ilmu manajemen resiko. Menurut wikipedia, manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Manajemen risiko memang belum popular dibanding bidang studi lainnya, seperti manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen produksi. Tapi pemahaman tentang manajemen risiko saat ini menjadi semakin dibutuhkan sejak krisis ekonomi menimpa Indonesia beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan, termasuk bank-bank, satu-persatu gulung tikar. Kemungkinan sebagian dari mereka tidak siap untuk menghadapi risiko-risiko yang berhubungan dengan perubahan pasar, politik, atau mungkin sosial.

Karena itu, menurut RONNY KOUNTUR, D.M.S., Ph.D., proses manajemen risiko bisa dilakukan dengan langkah-langkah:
(1) identifikasi risiko
(2) pengukuran risiko, termasuk pemetaan risiko,
(3) penanganan resiko yang mencakup pengendalian dan pendanaan risiko.

Untuk perusahaan network-marketing, soal manajemen resikonya, mereka tidak terlalu terbuka. Makanya saya kurang setuju dengan jenis perusahaan tersebut. Yang mereka tonjolkan hanyalah sebuah bisnis yang bisa menghasilkan uang, uang, uang, uang dan uang. Mereka menutupi resiko yang tinggi dengan bicara peningkatan pendapatan, pendapatan, pendapatan, pendapatan dan pendapatan sehingga kita dibuat bias tentang resiko. Berbeda dengan perusahaan yang riil seperti XL, mereka bahkan menginformasikan soal bagaimana mereka menerapkan Kerangka Kerja Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management/ERM) secara holistik dan terintegrasi ke semua unit organisasi di situsnya.

Kesimpulan
Saya memang belum pernah berbisnis. Nulis ini juga mencomot referensi dari sana-sini. Dan pengalaman! Seseorang yang saya kenal sudah terkena batunya gara-gara bisnis network-marketing. Dan alasan "Namanya juga bisnis pak. Semuanya memiliki resiko." adalah bukan alasan yang bijak ketika uang 100 juta dibawa kabur!!!