Blog Priyadi memuat sebuah tulisan tentang ilusi keuangan yang sangat menarik. Jika anda telah membacanya, maka anda akan mengerti bahwa yang dimaksud oleh Priyadi adalah ilusi dibalik pembelian asuransi investasi atau biasa disebut Unitlink. Kalau kita kutip kesimpulannya:
Orang yang mengerti urusan finansial dan jeli melihat situasi tersebut di atas akan berpikir lain lagi: �Bagaimana jika saya tetap berlangganan koran A, dan selisih harga berlangganan koran A dan B saya investasikan sendiri secara terpisah?� Hasilnya sebagai berikut:Maka terlihat jelas apa yang dimaksud oleh Priyadi.* Pada akhir tahun ke-10, nilai tunai yang didapatkan adalah lebih dari Rp 37 juta, dan bukan hanya Rp 24 juta seperti di koran B.
Kesimpulannya, dengan biaya yang dikeluarkan sama persis (Rp 200 ribu/bulan), berlangganan koran A tentunya jauh lebih menguntungkan daripada koran B. Sayangnya, tidak banyak konsumen yang mengerti masalah finansial sehingga bisa dipastikan mayoritas akan terjebak pada ilusi finansial dan berlangganan koran B.
* Pada akhir tahun ke-20, nilai tunai yang didapatkan adalah lebih dari Rp 114 juta, dan bukan hanya Rp 60 juta seperti di koran B.
Ketika saya sering ditawari oleh beberapa rekan untuk membeli asuransi investasi, saya sudah sedikit kurang sreg dengan penawarannya. Dan bayangan saya soal investasi menunjukan keraguan. Dan ternyata benar, setelah membaca tulisan Priyadi, tampak jelas bahwa investasi yang ditawarkan dalam produk asuransi investasi tidak sepenuhnya menguntungkan jika dibandingkan bila kita membeli asuransi terpisah dengan investasi sendiri. Tapi, jika kita melakukan hal demikian, otomatis tenaga ekstra harus dikeluarkan karena melakukan investasi sendiri tidak mudah dan harus belajar.
Sekarang, kembali ke diri kita, mau untung sedikit tapi diurusin pihak lain, atau untung banyak tapi ngurus sendiri ?
No comments:
Post a Comment