Belum lama ini , saya mendapat training in house axapta dari sebuah konsultan terkenal di Jakarta. Di awal, ketika konsentrasi masih normal, saya bisa mengikuti training dengan baik. Materi-materi bisa saya serap. Namun, mendekati jam makan siang, ada kejadian memalukan. Dan ini benar-benar membuat saya ingin melompat dari gedung Wisma BNI 46 karena sangking malunya. Apa pasal? Gara-gara mikirin perut yang mulai kosong, konsentrasi buyar dan malah mikirin blog sampah ini, saya jadi bingung akan sesuatu dan membuat pertanyaan tolol terkait dengan master planning module di Axapta, "Sales Order bukannya bisa di planning?"
Sontak trainer dan teman-teman saya pada melongo sejenak. Lalu sang trainer bilang, "Sales order mana bisa di planning... Me ne ke te he orang kalau mau beli barang mah, terserah mereka mau kapan belanjanya."
Trus dengan sok taunya, saya nambahin lagi, "Di Carrefour bisa tuh sales order di planning."
GUBRAG! Tolol atau laper yah? Orang belanja mana bisa diplanning jek?! Bahkan, sales di Carrefour malah menunjukkan tren yang mulai tidak bagus akhir-akhir ini. Berbeda ketika Carrefour baru muncul di Indonesia. Tren orang belanja ke Carrefour selalu naik, karena orang masih penasaran dan merasa paling ok ketika belanja di Carrefour. Namun, ketika sudah banyak hypermarket yang ikutan berperang, market Carrefour mulai digerus dan tren salesnya mulai berkurang namun tidak jatuh berdebam seperti GORO.
Akhirnya, teman saya hanya senyum mesem-mesem, entah mereka menertawakan saya atau kepingin nimpuk pakai sepatu karena sangking goblognya bikin pertanyaan dan pernyataan.
No comments:
Post a Comment