Buku ini menceritakan...
Bukan menceritakan sih, tapi menelantarkan pembacanya pada sebuah stasiun keterkaitan yang disengaja habis-habisan. Penggalan kisah A, nyangkut di kisah B, disangkutin lagi di kisah C dan seterusnya. Dan keterkaitan itu dibenang merahi oleh sebuah malaikat kecil bersayap sebelah bernama Michail.
Dan tidak Cuma kisah yang penuh kebetulan, tapi juga penuh kisah pembunuhan karakter yang disengaja tapi halus dalam penuturan. Contoh:
�Aku mengambil pisau berlumur darah itu, lalu menyanyatnya pada pergelangan tangan kiriku, tepat di urat nadi. Seperti panas yang menjalar keluar dari bekas luka itu. Aku melihat darah yang warnanya tidak bisa kulihat karena keremangan gelap, memancar keluar seperti air mancur.
[�]
�pada dasarnya aku tidak pernah mengerti mengapa manusia saling membunuh, apa pun alasannya,� ujar Michail yang kepak sayapnya terdengar begitu pilu.
Aku benar-benar ingin tidur dulu.
Dan beberapa penuturan pembunuhan karakter yang elegan lainnya.
Dengan demikian, Dadaisme karangan Dewi Sartika, kalo boleh saya beri nilai, adalah...
B+ !!!
Bagus banget.
No comments:
Post a Comment