Thursday, August 28, 2008

Jujur



Kalau lihat foto ini, pasti kita akan berpikir, "Ah... Itu sih gampang. Gue juga bisa."

Kira-kira bisa apa yah? Bisa karena memang kita jujur? Atau bisa karena kita bisa berpura-pura jujur?

Sebetulnya, syarat calon karyawan adalah jujur, itu tidak cuma buat SPG, tapi semua. Jadi, kalau ada iklan lowongan,
DICARI
PROGRAMER, SYARAT:
JUJUR
TANGGUNG JAWAB

Pasti akan sedikit calon pegawai yang terseleksi. Karena yang ada pasti pura-pura jujur, ngaku jujur padahal setengah ngibul. Bisa bahasa Phyton, memang bisa, tapi cuma bikin perintah untuk mencetak "Hello world" saja. Giliran disuruh implementasikan sebuah algoritma ke bahasa Phyton, belum tentu bisa. Padahal di CV tertulis,
Capable of: Phyton, Perl, Ruby, C# and so on and so on and so on...

Begitupun dengan mencari sosok pimpinan yang ideal. Menurut polling majalah SWA, sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh anak buahnya, bukanlah intelejensia, ahli mempimpin, ataupun dekat dengan karyawan, bukan. Nomor satu yang diinginkan dari anak buah terhadap pimpinannya adalah: JUJUR.

Banyak cerita dimana orang-orang sering pura-pura jujur atau tidak jujur ketika mencari pekerjaan. Bahkan ada orang yang mengaku ketika diwawancara, "saya bisa dan mengerti keuangan". Tapi, setelah diterima, langsung ngaku, "Pak, maaf, saya sebetulnya tidak bisa keuangan. Eee... Bisa sih, tapi bisa sedikit. Karena itu, saya minta 2-3 bulan untuk mempelajarinya." Gubrak! Alasannya dia tidak jujur adalah kalau sudah keterima, ngaku bukan masalah, karena ga bakal ditendang mengingat bagi perusahaan untuk cari orang lagi adalah tidak gampang dan tidak murah.

Ngomong-ngomong soal jujur ataupun pura-pura jujur, buku BLAKANIS karangan Arswendo Atmowiloto sangat bagus untuk dibaca. Topik utamanya soal kejujuran.

Saya akan mengetik ulang alias mengutip kata-kata yang ada dibuku BLAKANIS halaman 93-94 tentang kejujuran:

MUSUH UTAMA KEJUJURAN BUKANLAH KEBOHONGAN, MELAINKAN KEPURA-PURAAN. BAIK PURA-PURA JUJUR ATAU PURA-PURA BOHONG.

*

Kira-kira, dengan berpura-pura jujur, kita mengingkari kejujuran. Kalau kita bohong, kita bisa meralatnya ketika kita di blaka. Tapi ketika kita berpura-pura, kita lupa bahwa sebenarnya kita sedang berpura-pura.

*

Bagaimana mungkin aku bisa mengatakan aku percaya kepada Tuhan, beriman kepada Tuhan, kalau aku tak mulai dengan jujur?

Wednesday, August 27, 2008

Belajar Jadi Bos Yang Baik

Hari ini saya belajar satu lagi dari seorang teman. Belajar untuk menjadi bos yang baik dan bijaksana.

Dia cerita kalau temannya, anggaplah si X, keluar dari kantor gara-gara hal sederhana. Dalam sebuah obrolan antara si X dengan bos si X, si bos berkata, "Ah, elu kahn dah berumur. Lu ga bakalan keluar dari sini lah." Obrolan ini dipicu oleh keadaan kantornya yang banyak karyawannya mengajukan pengunduran diri.

Entah angin apa, si X mungkin tidak terima dengan pernyataan tersebut, tidak lama kemudian, si X keluar dari kantornya.

Terkadang, jadi bos itu memang bisa ngomong seenaknya. Tapi, kalau keenakan bisa-bisa kebablasan yang berakibat si objek penderita tidak terima. Yang rugi? Si Bos sendiri karena karyawannya OUT. Kalau sudah OUT, terpaksa harus cari karyawan baru yang juga menjadi pengeluaran baru untuk training, inisiasi pekerjaan dan lain-lain.

By the way, kenapa saya belajar menjadi bos? Emang sudah mau keluar dari tempat sekarang dan membuat kantor sendiri? Jelas belum, karena hingga hari ini bos saya kalau ngobrol selalu baik-baik. Jadi belum ada pemicu untuk keluar dan mendirikan perusahaan sendiri. Padahal keinginan untuk mendirikan perusahaan sendiri sudah ada dari dahulu.

Tuesday, August 26, 2008

Berniat Pakai Lantai Kayu? Ntar Dulu...

Anda berniat untuk memakai lantai kayu supaya lebih terasa alami didalam rumah? Mungkin harus dipikirkan kembali karena saya baru saja menemukan kekurangan dari lantai kayu: Gampang rusak kalau tergenang air.



Kebetulan, dikantor saya, baru saja terjadi kerusakan lantai kantor yang lumayan bikin garuk-garuk kepala. Dulu saya mengimpikan kalau rumah saya nanti bakal memakai lantai kayu karena terasa adem dan indah. Tapi, ketika melihat lantai kantor yang rusak akibat tergenang air dari kerusakan dispenser yang bocor, saya jadi bingung atas impian saya itu.

Tapi ga mengapa. Tidak perlu menyesal. Karena sebenarnya... Lantai kayu itu lebih mahal dari keramik.

Monday, August 25, 2008

Always Be My Baby? Hell No...

Saya lagi demen lagu Always Be My Baby yang dibawakan David Cook di final American Idol terakhir. Keren aja. Dan asik. Gara-garanya lagi dengerin HardRock FM, trus disiarin lagu ini. Wah, keren juga yah. Lalu saya donlot lagunya, dan diputar berulang-ulang. Jadinya, saya menemukan keganjilan dari isi lagu ini.

Dibilang, si cowo ga bakalan nangis. Ga bakalan ngerengek ketika ditinggal:

I ain't gonna cry no
And I won't beg you to stay
If you're determined to leave girl
I will not stand in your way
But inevitably you'll be back again
Cause ya know in your heart babe
Our love will never end no


Karena si cowo punya keyakinan kalau si cewe bakal balik lagi:

I know that you'll be back girl
When your days and your nights get a little bit colder oooohhh
I know that, you'll be right back
Ooooh! baby believe me it's only a matter of time


Tapi...
...Rasanya ga tepat aja deh. Karena, saya punya pengalaman diputus pacar(cewek pastinya). Saya yakin kalau dia adalah always be mine. Saya berharap dia akan balik lagi. Seperti dibagian ini:

We were as one babe
For a moment in time
And it seemed everlasting
That you would always be mine
Now you want to be free
So I'm letting you fly
Cause I know in my heart babe
Our love will never die, no


Eh, nyatanya tidak. Dia ga balik lagi. Diajak makan bareng pun juga ogah.

Jadi, lagu ini hanya tepat untuk menjadi penghiburan aja bagi cowo yang patah hati karena memang cewe, kalau sudah minta putus, pasti ogah balik lagi.

Sunday, August 24, 2008

Saturday, August 23, 2008

Televisi Berbayar Pertamaku

Dari dulu, salah satu impian saya adalah memasang televisi berbayar. Kenapa? Karena saya sudah empet, eneg, bosen, bete, jemu dengan acara televisi lokal yang dipenuhi sintetron sampah, payah, ga masuk akal, tidak mendidik, aneh, ceritanya ngawur dan infotainment yang selebnya pada narsis, bodoh, tolol, berpikiran pendek, so ganteng, so homo(?), dan so so lainnya.

Akhirnya, pada hari senin kemarin, rumah saya dengan resmi telah terpasang Indovision! Yahoooo....

Loh, kok Indovision? Katanya penulis bola? Kenapa ga langganan Astro yang ada liga inggrisnya?

Oh, Astro sudah tidak ada lagi liga inggrisnya. Malang sekali nasibmu Astro. Dan itulah keberuntungan saya tidak ikut-ikutan memasang Astro ketika BPL dibajak oleh Astro. Saya menunggu jikalau bakal ada yang ga beres dengan siarannya. Dan ternyata benar! Siaran Liga Inggris pindah ke Aora TV.

Trus, kalau ga Astro, kenapa ga kabelvision? Khan ada internetnya juga.

Waduh. Mau main internet atau mau nonton? Mau istirahat atau mau kerja? Ketakutan saya kalau memasang internet dirumah adalah: saya akan lebih mudah untuk menyibukan diri kembali didepan internet. Dan hal itu sesuatu yang saya hindari demi keharmonisan rumah tangga saya (cie ileee...)

Tapi ini hanya opini saya. Saya tidak bermaksud mempromosikan Indovision adalah lebih baik dari yang lain. Bukan...(takut digebukin orang astro dan kabelvision). Saya hanya melihat tujuan saya memasang televisi berbayar adalah untuk santai, rileks dan... nonton Fashion TV Midnight Hot tentunya, huehehehe...

Maafkan...

Maafkan jika saya meracau ndak karuan dipost ini. Saat itu saya benar-benar jengkel. Dan saat itu juga, terbesit perkataan teman saya kalau ngeblog itu katanya bisa menyembuhkan. Menyembuhkan kondisi jiwa katanya. Dan ternyata benar. Ketika saya kesal, karena komputer saya dimatikan secara paksa lalu dihidupkan lagi, yang berakibat kerjaan saya banyak yang tidak tersimpan, saya langsung menumpahkan segala unek-unek(atau uneg-uneg?) kedalam blog ini. Dan hasilnya? Relieeeeeved... Lega rasanya.

Lah, kalau yang tertuduh, membacanya bagaimana?

Terserah. Pokoknya saya cuma nulis doang. Kalau si anu protes, saya cuma bilang, "Udaaa... Ga papa kok. Santai aja."

Friday, August 22, 2008

Komputer Karyawan Itu Hak Siapa Sih?

Sebenarnya, komputer karyawan itu hak siapa sih?
Kalau seratus persen hak kantor, kenapa tidak dicantumkan dalam perjajian kontrak kerja kalau setiap komputer di kantor adalah milik bersama.
Kalau tidak dicantumkan dalam perjanjian kontrak kerja, apakah seorang karyawan memiliki hak untuk mematikan komputer karyawan lainnya yang sedang di hibernate? Bukan di shut down?!
.
Ini benar-benar menjengkelkan. Entah apa salah saya, hingga komputer saya yang kondisinya ter-hibernate, kondisi yang ketika dinyalakan, akan langsung muncul login sang pemilik dan tidak bisa dishut down kecuali dimatikan secara paksa. Dan tahukah kalau komputer sedang di hibernate berarti si pemilik komputer menyimpan pekerjaannya dalam keadaan tergantung alias belum selesai? Nah, kalau sedang dipending, berarti kalau di shutdown, kerjaan tersebut akan terhapus secara otomatis. Dan dengan tolooolnya, ada karyawan lain, entah merasa senior atau memang goblok, mematikan komputer yang sedang di hibernate alias kerjaannya belum pada selesai!!!!
.
Ah... Daripada berpikiran negatif terus, mending saya buka www.jobsdb.com. Atau ada dari pembaca yang bersedia memberikan saya pekerjaan sebagai asp.net programmer?

Wednesday, August 20, 2008

Basket Yuk...

Buat pembaca blog ini yang doyan main basket, saya mengajak untuk ikutan bermain nanti sore jam 7 malam di lapangan ABC Senayan.
Biaya? Gretong alias gruatis. Dibayarin oleh Indosat. Bukan bermaksud promosi, tapi ini memang lapangannya karyawan Indosat yang bermain tiap kamis malam selalu kekurangan orang.

Nah, Jikalau ada waktu, tidak sibuk, silahkan kontak saya di adiwirasta(at)gmail.com atau di yahoo messenger: adiwirasta2001.

Nanti, setelah bermain, mungkin kita bisa ngobrol-ngobrol yang ga penting seputar blogging. Kenapa ga penting? Karena saya bukan blogger serius, jadi ngobrolnya jangan yang serius-serius.

Trus, bagaimana mengetahui saya yang katanya ganteng? Gampang, wajah saya bisa dilihat di sini.

- - -

Note: Kalau anda jadi ikutan, jangan minta sumbangan yah. Saya lagi bokek, hehe...

Tuesday, August 12, 2008

Polisi Itu Ternyata Baik Yah...

Biasanya, kalo di jalanan, mata polisi bak mata elang yg 1 jt megapixel itu. Lewatin lampu merah dikit, langsung prit.

Tapi, senin kemarin, di kantor samsat JakTim, polisinya pada baik & ramah sewaktu saya mengurus buat stnk baru. Kata teman saya sih, polisi jadi baik krn takut dikira saya intel KPK. Kalo begini terus, bagus bgt yah. Biar budaya korupsi semakin berkurang memasuki HUT RI ke 63 nanti.

Monday, August 11, 2008

Full Time Blogger


Mario Teguh, Si Manusia Super

Tokoh yang satu ini sekarang lagi naik daun. Mario Teguh namanya. Bapak berkepala plontos dan kinclong ini muncul di dua saluran televisi, O Channel dan Metro TV.

Mario Teguh, yang mengklaim sebagai motivator, selalu menjual 1 kata yaitu �super�. Entah maksudnya apa, apakah kita harus menjadi super dalam segala hal, menjadi super dalam berbisnis, menjadi super dalam memukul lawan, menjadi super dalam menelan kawan untuk kesuksesan, entah lah.

Melihat orang seperti ini, entah kenapa, saya selalu berpandangan sinis. Kenapa? Karena kata-kata yang diungkapkan itu sebetulnya dari dulu juga ada. Dan dengan lihainya, Mario Teguh mengemasnya lagi dan menambah-nambahi sehingga menjadi barang dagangan yang laku dipasar. Kalau kata orang bilang, �Barang lama kemasan baru.�

Walaupun begitu, saya tidak bisa menganggap apa yang dikerjakan Mario Teguh adalah salah. Jelas tidak. Apa yang dilakukan dia sangatlah bagus. Bagus karena orang-orang sudah banyak meninggalkan ajaran agamanya ketika sudah berhadapan dengan kerjaan, dengan karir, dengan bisnis, dengan bos, dengan anak buah. Semuanya hilang. Yang muncul adalah kebon binatang. Adalah maki-maki yang berefek negatif. Dan akan tersadar kembali ketika berhadapan dengan Yang Maha Kuasa dalam doa, dalam Gereja, dalam tempat ibadahnya.

Apa yang dilakukan Mario Teguh sebetulnya sama dengan apa yang dikerjakan para pengkotbah, ustadz, pendeta namun yang menusuk langsung ke orang-orang yang lebih care, lebih peduli, lebih meng-agama-kan pekerjaannya. Kalau saya perhatikan, apa yang diucapkan oleh Mario Teguh, bisa dibilang 90% sama dengan apa yang tertulis oleh Alkitab(Injil). Hanya saja dikemas menjadi barang berjudul: motivasi diri, motivasi pribadi, motivasi berbisnis dan derivatif motivasi-motivasi lainnya.

Jadi intinya, Mario Teguh menjual filosofi-filosofi berbagai macam agama, filsuf terkenal, dikoneksikan dengan kondisi bisnis, kondisi manajemen yang ngetren kemudian dikemas sebagus mungkin untuk menjadi barang bekas berkualitas satu. Ya... Macam The Secret gituh... Tapi beda jurusan.

Kira-kira itu pendapat saya tentang Mario Teguh. Pembaca SUPER punya pendapat lain? silahkan disanggah dengan komentar yang SUPER�

Sunday, August 10, 2008

Koran Jakarta Dibawah Partai Politik Tertentu?

Ketika banyak orang memprediksikan(termasuk saya) kalau koran bakalan mati, di Jakarta malah muncul sebuah koran yang berjudul� sedikit tanpa kreativitas: Koran Jakarta.

Koran Jakarta, yang kalau disingkat paling enak adalah Kojak, muncul dikala ada koran yang sudah megap-megap, maju segan mati tak mau. Koran apakah itu, maaf, yang gawe disana melarang ngasih tahu ^_^ v

Saat koran ini muncul, saya langsung bertanya, apakah Koran Jakarta dibawahi oleh sebuah partai politik? Pertanyaan ini didasari ketika saya mengetahui kalau koran Jurnal Nasional adalah koran yang dimiliki oleh Partai Demokrat. Dan yang paling sangar soal kepemilikan koran dibalik partai tertentu terutama yang beredar di Indonesia: Golkar dengan Media Indonesia-nya.

Saya coba cek redaksinya, dan segala macam sudut koran tersebut, tidak ada tanda-tanda kepemilikan partai tertentu. Tapi, suatu ketika, tanpa sengaja, tanpa dinyana, saya melewati jalan menuju Tanah Abang dari arah Thamrin, kalau kantor Koran Jakarta bersebelahan dengan kantor dewan pimpinan daerah GERINDRA. Iya, GERINDRA. Partai yang katanya bakal memajukan bangsa ini dengan petani-petaninya.

Apakah Koran Jakarta dibawahi oleh GERINDRA? Saya tidak tahu pasti. Kalau nebak saja, mungkin iya. Tapi bisa juga tidak, mungkin saja kantornya memang kebetulan bersebalahan. Tapi sebodo amat lah. Toh, isi korannya sama saja dengan berita-berita di Detik.com, Okezone.com yang bisa saya baca gratis langsung dari kantor.

Friday, August 8, 2008

AW for Arsene Wenger

Ketika meeting a.k.a rapat, salah satu bos dari klien yang ikut dan selalu pasang muka mengkerut, rada kebingungan dengan daftar perbaikan aplikasi atau biasa disebut issue list. Mata dia tertuju pada satu kolom berjudul PIC khususnya pada kode-kode programer yang tertera. Untuk menjawab kebingungannya, dia bertanya:

"AW itu siapa yah?"

Saya, yang memiliki kode itu, AW for Adi Wirasta, dengan becanda, menjawab, "AW itu Arsene Wenger pak, hehehe..."

Tak disangka, si bos malah bertanya lagi dengan dingin, "Arsene Wenger, siapa dia?"

Saya kaget, saya jawab dengan serius, "Arsene Wenger itu pelatih Arsenal pak."

"Arsenal? Arsenal apa ya?"

"Eeee... Arsenal itu kalau bahasa Indonesianya gudang peluru, pak."

"Gudang peluru? Gudang peluru kan di Tebet, apa urusannya dengan PIC?"

*Halah... serius amat jadi orang. Begini deh kalau ketemu sama bos yang pengetahuan bolanya sempit. c.a.p.e.d.e.h*

(Note: ini fiksi, sekadar lamunan dikala bosan meeting)

Wednesday, August 6, 2008

Pelajaran Hari Ini

Hari ini saya belajar sesuatu yang penting dari kawan saya. Pas tadi lagi makan siang, teman saya bilang begini, "Kalau elu masih senang dengan kerjaan lo, mending lu ga usah pindah dulu."

Tambahnya lagi, "Gaji lo misalnya 3 juta. Trus elo mo pindah dengan gaji 4 juta. Tapi lu masih happy dikantor lu sekarang. Kalau menurut gue, mending elo tetep dikantor lu sekarang karena yang namanya happy di kantor susah didapat dimana-mana. Sedangkan jika elo pindah, dengan gaji lebih besar, yang pasti tuntutan kerjaan dari kantor baru lo pasti lebih besar dari yang sekarang. Dan lu dah ga bisa happy lagi seperti lu bekerja sekarang.

"Kecuali, lu ditawar orang bukan 4 juta, tapi dua kali lipatnya, mending lu langsung pindah, ga usah mikir lagi."

Sekarang, saya hanya bisa menerawang ke langit-langit sambil berpikir tentang perkataan teman saya saat makan siang. Apa yang bisa dipetik dari pelajaran tadi?

Ok, mungkin ini. Kesimpulan dari pelajaran hari ini adalah, mulai besok, kalau mau nego gaji, harus dua kali lipat dari sekarang.

5 Langkah Menggaet Resepsionis

Kalau anda bekerja di gedung-gedung tinggi, so pasti tiap hari anda akan bertemu yang namanya resepsionis ketika anda baru masuk pintu utama. Nah, daripada cuma sekedar lewat dan tidak dapat apa-apa, siapa tahu, resep berikut ini bisa membantu anda, khususnya para lelaki kesepian, untuk menggaet Resepsionis supaya bisa diajak kencan.

1.
Senyum. Setiap kali masuk gedung, dan langsung bertatapan dengan resepsionis, jangan sombong, jangan jual mahal, tapi tebarlah senyuman selebar-lebarnya kepada resepsionis yang anda incar.

2.
Sapa. Kalau belum dibalas senyuman, jangan menyerah. Terus beri senyuman. Sekiranya sudah dibalas, maka, langkah selanjutnya adalah menyapanya, "Selamat pagi", "Selamat Siang", "Selamat Idul Fitri", "Selamat Natal" dan selamat-selamat lainnya sesuai kebutuhan.

3.
Bertanya. Tidak ada salahnya sekali-sekali bertanya. Yang paling gampang adalah bertanya tenan yang menyewa. Langkahnya sebagai berikut. Baca daftar tenan di papan daftar penyewa gedung. Lalu dekati resepsionis dan tanya, "Mbak, kantor PT Angin Topan Badai di lantai berapa yah?" Pasti akan dijawab dan anda sudah mendapatkan sinyal yang bagus. Jangan bertanya kantor yang tidak ada di daftar tenan karena bisa membuat anda tidak bisa balik lagi.

4.
Rajin ambil brosur. Di meja resepsionis, sering sekali ada brosur-brosur yang boleh diambil. Nah, saat anda memungut dari kotak, baca sebentar dan tanya sebisanya ke resepsionis. Misal, brosur tentang restoran, tanyalah, "Mbak, restoran ini lantai berapa yah?" Padahal jelas tertera lantai berapanya sudah tercantum. Tapi, demi wanita impian, basa-basi adalah langkah mujarab walau norak.

5.
Langkah terakhir, jelas, ga ada yang lain, tanya nomor telpon selularnya. Kalaupun ditolak, tinggal ingat sebuah iklan rokok, "eL e Lait... enjoy ajaaa..."
Toh, resepsionis selalu gonta ganti kok.

Nah, itu sedikit resep dari saya. Bagaimana dengan pembaca yang memiliki pengalaman lebih paten? Bisa di share disini? ^_^

Tuesday, August 5, 2008

Kartu Kredit Permatabank Mulai Tidak Memuaskan

Dulu, ketika lagi tidak punya uang, kartu kredit ini sangat menolong hidup saya dengan fasilitas tarik tunainya. Biarpun bunganya besar, saya tidak peduli karena memang GBU, Gue Butuh Uang. Begitupun ketika berbelanja, saat tingkat bunganya masih bersaing, saya sering berbelanja menggunakan kartu kredit ini.

Sekarang, sebagai pemegang kartu kredit PermataBank, saya merasa sudah waktunya untuk menutup kartu kredit keluaran Bank Permata ini. Kenapa? Pertama, efektif 1 juli 2008 bunga retail menjadi 4,50%. Gila! Ini sih sudah ketinggian. Dibandingkan dengan kartu kredit Citibank, bunganya jauh lebih rendah. Citibank memberikan bunga retail sebesar 3.25%. Maka dari ituh, saya kalau belanja, terutama kalau ga punya uang, bakal menggunakan Citibank karena bunganya jelas lebih murah.

Kedua, pelayanan kartu kredit PermataBank sudah mengalami penurunan. Dulu, sehari sebelum jatuh tempo, saya pasti ditelpon. Berangsur-angsur, saya hanya ditelpon kalau sudah lewat jatuh tempo. Dan akhir-akhir ini, saya tidak pernah ditelpon dan membiarkan saya terkena denda Rp 50 ribu! Duh. Padahal uang 50 ribu bisa buat beli bakso 10 mangkok...

Ketiga, Kartu Kredit PermataBank tidak pernah ada hadiah. Citibank pernah sekali memberi saya voucher belanja di Carrefour sebesar 100 ribu. Padahal, saat itu saya lebih banyak menggunakan kartu kredit PermataBank.

Akhir kata, saya tidak akan pernah memakai kartu kredit permatabank. Kalau bisa, saya akan menutupnya dalam 2-3 bulan lagi (soalnya, takut dibutuhkan, hehe...)

***

Note: tulisan ini tidak ada kaitan dengan promosi Citibank atau apapun. Kebetulan saja punya citibank kartu kredit, karena tidak tahan godaan boneka gratisnya, maka saya iseng untuk membandingkan kartu kredit PermataBank dengan kartu kredit Citibank.

Bilangan Fu, Sensasional

Baru baca 96 halaman Bilangan Fu, saya sudah merasakan sensasi yang luar biasa dari buku ini. Pemilihan kata-kata yang variatif, semakin memberikan pelajaran pada saya untuk menggali kata-kata yang sangat banyak di khasana bahasa Indonesia. Padahal, ketika membelinya, saya tidak ada niatan untuk memilikinya. Hanya karena saat itu dirudung euforia sesaat akan sastra, saya membeli buku-buku sastra yang mungkin saja berbobot dibanding saya membeli novel 'asal'. Jadi, tanpa pertimbangan yang matang, dengan sedikit perhitungan karena memang lagi diskon, saya membeli buku karangan Ayu Utami berjudul Bilangan Fu.

Ketika membacanya, karena buku ini memakai sudut pandang pertama, saya selalu menganggap Yuda, tokoh utama dari buku ini sebagai perempuan, karena jelas, si pengarang adalah perempuan. Tapi saat sadar, dari keterhanyutan akan bagusnya novel ini, saya kembali memfokuskan kalau tokoh yang saya baca adalah pria. Dari sini saya berpikir, seorang wanita, membuat kisah fiksi dari sudut pandang pria, benar benar luar biasa. Ayu Utami sungguh lihai.

Saya tidak akan bercerita panjang lebar lagi soal Bilangan Fu. Lebih baik anda membacanya, atau meminjam kalau tidak punya uang, berhubung mahal. Tapi kalau ogah keduanya, lebih baik baca ringkasannya di link-link ini:

Sunday, August 3, 2008

(Katanya) Jagoan Penjara


Mengunjungi Blog = Undangan Untuk Menulis

+: eh, adi saya ada ide nih
+: saya berpikir untuk adi mampir ke rumah saya
+: maksudnya menulis di blog saya
+: rasanya kita bisa sesama blogger bisa saling tinggalin komen tapi hanya sebatas itu saja
-: eh, iya yah... bener2... ok aja sih. tentang apa pak?

+: terserah
-: ok deh... senin deh saya kirim tulisan

+: something yang mungkin adi tahu tentang saya, atau tentang bagaimana menjadi seorang "barry"
-: topik yang sulit

+: Sepertnya saling mengunjungi blog perlu didefinisikan sebagai undangan untuk menulis. bukan hanya meninggalkan komen atau membaca.
+: yah sudah. 100 percent tentang adi
-: tapi saya usahain pak... ditunggu senin... butuh inspirasi yang agak lama kalau itu sih

+: he-he
+: just be yourself
+: that's why i like your post


- - -

Maka, berdasarkan chat diatas, saya membuat sebuah tulisan, bukan tulisan sih, tapi comic strip, untuk menjadi blogger tamu di blog Pak Bary Chicago.

Silahkan melihat sebentar comic strip karya saya sebagai undangan untuk menulis oleh pak Bary disini.