Wednesday, December 31, 2008

Selamat Tahun Baru 2009

Seorang bocah bertanya pada bapaknya, 'pa, kok kemarin kita ga
ngerayain tahun baru?'

Lalu sang ayah menjawab, 'Nak, ditahun ini krisis ekonomi makin parah.
Ekspor menurun. Kredit usaha meningkat. Ditambah Seluruh warga wajib
punya NPWP padahal uang pajak hanya dikorupsi pejabat. Belum lagi
global warming yang telah menenggelamkan ratusan pulau di Indonesia.
Pokoknya tahun 2009 sangatlah suram nak.'

'oh, gitu ya pa.'

'sudah, kayuh lagi rakitnya.' Kata bapak ketika Jakarta kembali
terendam banjir paling parah.

--
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

Monday, December 29, 2008

Laskar C#: Berpetualang ke kalimantan Barat

Dalam rangka menutupi lobang-lobang error pada aplikasi Sales and Inventory Management System yang dikembangkan oleh kantor saya menggunakan C# + ASP.NET untuk PT. Erna Djuliawati, saya ditunjuk pergi ke Pontianak + Sanggau. Tiba di Pontianak, saya mampir sebentar ke kantor cabang PT. Erna Djuliawati dan melihat-lihat tempat dimana Tongkang atau nampan pengangkut container berisi kayu lapis transit dari pabrik yang berada di Sanggau ke Pontianak, lalu ke pelabuhan Muara Jungkat. Selama ini, saya membuat program input data transit tongkang, tidak pernah tahu seperti apa tongkang itu, ternyata: besar sekali cuy!




Kebetulan, saat itu Pontianak sedang dilanda banjir air pasang. Akibatnya dermaga transit dipinggir sungai Kapuas sedikit terendam. Setelah lihat-lihat untuk pertama kalinya, saya pergi lagi untuk makan pagi. Dan entah dibawa kemana atas musyawarah tim SIMS, kami meluncur ketempat sarapan ditengah kota Pontianak. Dan kami, khusus yang non Muslim, memesan bakmi kepiting yang� mmmm� muantap reek�



Sebetulnya, Bakmi kepiting yang saya makan ini, rasanya biasa saja. Tapi menjadi spesial karena makannya harus menempuh ratusan kilo dari Jakarta. So pasti rasanya jadi jadi jadi nikmat sekali.

Setelah makan bakmi kepiting, dimulailah perjalanan yang cukup melelahkan karena untuk ke kota Sanggau kita harus menempuh waktu perjalananan selama 6-8 jam. Sanggau adalah kota dimana pabrik kayu lapis milik PT Erna berada. Tapi sebelum itu, saat berangkat dari bakmi kepiting dan hendak keluar dari kota Pontianak, saya melalui tugu titik nol khatulistiwa. Walau tidak berhenti, karena memang bukan jalan-jalan, saya berhasil mengambil satu foto tugu ini.



Selama perjalanan, khususnya ketika memasuki pedalaman kalimantan, saya memperhatikan cukup banyak gereja-gereja yang berdiri dipinggir jalan. Begitupun kuburan-kuburan yang tampak oleh saya, banyak nisannya terbuat dari kayu dan berbentuk salib. Ini artinya, misionaris telah berhasil masuk kepedalaman Kalimantan dan mengajarkan orang-orang asli kalimantan untuk mengenal Tuhan.




Tiba dikota Sanggau, saya tidak langsung tiba di pabriknya, tapi harus menempuh perjalanan dengan speed boat selama setengah jam. Ketika speed boat jalan, saya jadi teringat waktu di Danau Toba. Untuk menempuh pulau Samosir, saya harus naik speed boat dan bayar 250 ribu. Sedangkan kali ini, gratis� sepanjang perjalanan menyusuri sungai Kapuas, saya melihat rumah-rumah warga pedalamanan yang berupa rumah panggung. Menurut ibu saya, kenapa rumah warga pedalaman kalimantan harus rumah panggung, karena 1) kalau sungainya meluap, tidak langsung kebanjiran. 2) Sungai kapuas banyak buaya. Bayangkan jika sedang tertidur lelap tiba-tiba seekor buaya masuk kekamar dan langsung melalap. Apa kata dunia? Halah...




Andy, rekan seperjalanan saya menunjukkan wilayah yang berasap adalah pabrik kayu lapis milik PT. Erna Djuliawati. Tiba di darmaga PT. Erna, saya disambut oleh pegawai EDP PT. Erna, Yorith. Ketika menjejakkan kaki untuk pertama kali di Plymill, saya berasa seperti tiba di Jurassic Park. Tempat terasing tapi bernuansa cottage: modern dan elegan. Saya menuntun tas ransel saya menuju kamar yang sudah ditentukan dan perasaan terpesona masih menghinggap di dada, bahkan sampai detik ini.

3 hari saya lalui di Plymill. Senin ketemu kamis, Kamis pagi saya beres-beres dan langsung meluncur ke Pontianak karena jadwal meeting akan diadakan lagi dari kamis siang, lalu Jumat seharian dan sabtu hanya pagi.

Selama di pontianak 3 hari ini, satu hal saja yang memberikan kesan bagi saya adalah makan nasi Akwang. Wuih� babi panggangnya� mantaaappp!!! Karena ketagihan, saya makan hingga dua piring! (Wow� doyan apa laper?)

Tidak banyak yang spesial dari kota Pontianak dibanding ibukota lainnya. Bahkan dibanding Bandar Lampung, ibukota yang kelasnya masih dibawah Medan, masih kalah megahnya. Tapi yang spesial dibanding Bandar Lampung adalah warga Pontianaknya sendiri. Di Pontianak, pengendara motor adalah dewa. Kita tidak tahu kearah mana mereka akan berbelok. Makanya pengendara motor di Pontianak disebut dewa karena hanya dia dan Tuhan yang tahu kapan akan berbelok.

Begitulah sedikit cerita jalan-jalan, ups.. maaf, business trip saya ke Kalimantan Barat. Puas rasanya bisa menjejakan kaki di pulau Kalimantan. Dan saya berharap, suatu hari nanti, saya dikirim lagi ke pulau sulawesi, pulau Irian, kepulauan Maluku supaya lengkap petualangan saya menjejaki pulau-pulau besar di Indonesia dengan� Ehm, gratis. Tanpa ongkos sendiri. Alias dibayarin kantor :-)

Sunday, December 28, 2008

Facebook: Antara Bikin Autis dan Bikin Kaya

Hampir tiap hari, inbox gmail saya menerima email request pertemanan dari jejaring sosial Facebook. Sebuah kondisi yang sekitar 4-5 tahun yang lalu persis sama ketika Friendster sedang mewabah dikalangan pengguna internet. Dulu, ketika friendster lagi booming, saya hampir tiap hari ngecek FS, apakah ada permintaan menjadi teman. Sekarang, boro-boro dapet request teman dari FS secara FB sedang booming.

Secara kasat mata, terlihat facebook hampir sama dengan friendster. Cuma mencari atau menjaring teman. Tapi sebenarnya tidak. Facebook menawarkan lebih banyak fitur yang tidak ada di friendster, walau akhirnya friendster juga mengeluarkan fitur-fitur tandingan. Apalagi kalau bukan facebook application. Facebook app sangat-sangat unggul sehingga membuat orang jadi betah berlama-lama di situs tersebut. Berbeda kala friendster tidak memiliki Friendster application sehingga tujuan orang datang ke friendster hanyalah cari teman sebanyak-banyaknya, kirim-kiriman pesan berantai, gonta-ganti template, that's it. Nothing more. Lalu datang facebook yang bisa menawarkan metode berteman yang baru dengan facebook app-nya sehingga orang bisa berteman sambil bermain.

Selain itu, boomingnya facebook tidak lain tidak bukan karena tersedianya aplikasi Facebook di Blackberry. Hal inilah yang menjadikan Facebook makin digandrungi oleh generasi muda sekarang, berteman dimana saja, kapan saja tanpa terikat tempat dan waktu.

Tapi, karena bisa berteman dimana saja, kapan saja tanpa terikat tempat dan waktu, malah menjadikan si facebookers ini susah bergaul didunia nyata karena dimanapun dia berada, lebih asik berkutat dengan blackberry-nya dan menjadikan dia sebagai manusia autis dipergaulan nyata. Di meeting, bukannya mendengarkan presentasi malah asik ber-facebook. Inilah sisi negatif dari facebook jika kita tidak bisa menahan diri.

Biar begitu, Facebook tetap menawarkan nilai positif lebih banyak karena dari sisi bisnis, semakin banyak berteman, semakin banyak target pelanggan yang bisa digaet. Yang artinya, semakin banyak calon penghasil uang didapat dari pertemanan via facebook.

Tuesday, December 23, 2008

Selamat Natal 2008



Bagi yang merayakan, Selamat Natal yah.

Bagi yang menunggu cerita saya dari Kalimantan, ditunggu saja.

Monday, December 15, 2008

Menjejakkan Kaki di Kalimantan

Kamis sore 11 Desember, datang sebuah email yang memastikan saya tugas
luar ke Kalimantan. Jujur saya senang bukan main karena ini kali
pertama dalam hidup akan menjejakkan kaki dipulau berbentuk ayam. Agar
tak kelihatan norak, saya sedikit nolak2 ayam, 'kok gue sih?' padahal
m'batin: Ayo brangkat...

Senin, saya dan 4 rekan kerja berangkat menggunakan Batavia air dan
tiba di pontianak pukul 7 lewat dikit. Disambut oleh supir PT. Erna
Djuliawati, kami meluncur ke kantornya. Tiba dikantor Erna, ngangkut
satu orang lagi, kami berangkat ke kantor Erna lainnya yang berada di
Sanggau, pedalaman kalimantan. 6 jam dari Pontianak.

Untuk mencapai Plymill, pabrik kayu lapis Erna, kami masih harus
melanjuti dengan speedboat menyusuri sungai kapuas slama 30 menit.

Spanjang pesisir sungai, saya melihat warga asli kalimantan yang
kehidupannya bergantung pada sungai: mandi, pup, nyuci dan
mencari/budidaya ikan.

Tiba di Plymil, kami disambut oleh hujan. Tapi syukurlah, kami tiba
ditujuan dengan selamat.

Itulah sedikit cerita proses keberangkatan ke Kalimantan. Dan maaf
tidak ada foto karena jaringan internetnya belum dapat jadi masih
posting pake HP.

--
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

Monday, December 8, 2008

Hasil Dari Harapan Tahun 2008

Tahun lalu, tepatnya Jumat, 28 Desember 2007 saya membuat resolusi 2008. Sekarang, saat waktu sudah mendekati akhir tahun, saya mau mengecek apakah resolusi saya banyak yang berhasil.

1. Quarter pertama 2008 => Lulus ujian Microsoft Dynamics AX 4.0 Development Introduction Certification Exam.
Hasil: Gagal.
Alasan: Males.

2. Quarter kedua 2008 => Dapet side job diatas 50 juta.
Hasil: Seperlima berhasil.
Alasan: Karena nilai jobnya cuma seperlimanya.

3. Banyak yang mau beriklan di Bolanova.com dan meraih profit. (Moga-moga)
Hasil: Gagal.
Alasan: Setelah EURO 2008 -> mulai males nulis. Jadinya, bukan meraih profit malah terbengkalai plus tekor karena investasi waktu dan uang jadi terbuang percuma di tahun ini.

4. Bikin buku tentang Telerik. Component 3rd Party Visual Studio 2005.
Hasil: Gagal.
Alasan: Males + padatnya kerjaan dikantor maupun diluar kantor :)

5. Punya Bajaj Pulsar.
Hasil: Gagal.
Alasan: Dah beli Terios. :)

6. Perut langsing.
Hasil: Gagal.
Alasan: padatnya kerjaan dikantor jadi males olahraga. :)

7. Ga sakit-sakitan.
Hasil: Berhasil.
Alasan: Banyak berdoa.

8. Punya baby.
Hasil: Berhasil.
Alasan: Memang berkah kalau ini sih...

9. Bikin blog sejenis Techcrunch atau ReadWriteWeb.
Hasil: Gagal.
Alasan: Males. Dah males nulis soal Tekno-teknoan. Semangatnya cuma ditahun 2007.

10. (And this is the most important thing) Dapat kantor baru. Gaji besar. Kerjaan gampang. Pulang selalu on time. Dapat fasilitas car loan. Kalau bisa, dikasih mobil gratis :)
Hasil: Gagal.
Alasan: GAK ADA yang mau nerima karyawan males kayak gue :)

---

Kesimpulan: Biarpun banyak yang gagal, tapi ada satu harapan yang mengalahkan semuanya. Punya Bayi. Wuih...
Ini ga ada yang bisa ngalahin boo...

Friday, December 5, 2008

Menjadi Orang Yang Dikenang (oleh mantan kantor)

Besok, Minggu, teman-teman dikantor saya, sebagian besar akan menghadiri pesta pernikahan mantan rekan sekerjanya dulu. Namanya si Yudi dan dia sudah tidak bekerja ketika saya masuk 2 tahun yang lalu.

Saya cukup kagum terhadap si Yudi ini ketika mengetahui betapa antusiasnya rekan-rekan sekantor saya untuk menghadiri acara pernikahannya besok. Ini artinya, ketika masih bekerja, dia bisa dibilang karyawan yang cukup disukai oleh rekan-rekannya. Dan ketika keluar, dia bisa menjaga nama baiknya sehingga ketika dia mengadakan acara yang cukup besar, mantan rekan-rekan sekerjanya kepingin untuk pasti hadir.

Menjadi orang yang baik dikantor, itu memang susah. Butuh kerja keras dan kesabaran. Kerja keras dalam bekerja, dan kesabaran dalam menghadapi omelan-omelan rekan sekerja sendiri.

Menjadi orang yang dikenang oleh mantan kantor, juga tidak datang dengan mudah. Biarpun kita pintar, dan menjadi panutan oleh rekan kerja sekitar karena kepintaran kita, belum tentu akan menjadi kenangan bagi orang lain jika hubungan dengan rekan kerja tidak terjalin dengan baik. Kalau makan siang lebih menyendiri, tertutup, ogah menegur dipagi hari, sok memerintah, hal-hal seperti ini yang menjadikan kita akan mudah dilupakan ketika kita sudah meninggalkan kantor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

Menjadi orang yang dikenang oleh mantan kantor memang harus mengambil waktu yang tepat. Artinya, pada saat resign, kita harus bisa keluar dari kantor tanpa banyak dosa. Seandainya kita dalam sebuah projek kerja skala besar, kita harus benar-benar yakin projek tersebut berjalan dengan mulus, dan tidak ada kekurangan-kekurangan yang bisa menjadikan kita bahan umpatan oleh orang yang meneruskan pekerjaan kita. Misalkan dalam tahap pengembangan software, kita sedang berada dalam tahapan go live, artinya fase development sudah kelar, kita harus yakin tahapan go live ini berjalan dengan baik dan tidak berkekurangan satu apapun. Minimal, bagian yang kita kerjakan beres semua. Kalau tidak beres, otomatis, yang meneruskan pekerjakan kita akan jadi sebel ketika mengetahui kerjaannya jadi dobel: satu untuk memperbaiki bekas kerjaan kita, satu lagi untuk memulai kerjaan dia yang baru.

Ada satu cara lagi untuk menjadi orang yang dikenang oleh mantan kantor: jangan pernah jutek. Tensi kerja dikantor memang tinggi. Tapi jika kita gampang marah, maka orang disekitar akan jadi sebel biarpun dia bukan target kejutekan kita. Saya tidak tahu, apakah si Yudi orangnya sangat-sangat tidak jutek sehingga teman-teman saya jadi suka padanya, yang pasti, sabar itu membawa nikmat.

200 Perak dan AlfaMart

Ketika membeli 1 cocacola dan 1 fanta di Alfa Mart, saya cukup terkejut kala sang kasir memberikan kembalian 200 perak berupa 2 buah permen. Dan kata-kata yang diberikan untuk pernyataan maaf atas 2 permen tersebut seolah seperti orang yang baru pertama kali kerja, kaku dan tidak ramah. Sebenarnya saya tidak mempermasalahkan hal ini, tapi karena terbiasa akan pelayanan yang lebih ramah di starmart(warung serba ada keluaran HERO) ataupun indomaret, rasanya jadi ga bisa menahan uneg-uneg ini didalam hati terlalu lama. Harus diposting biar semua orang tahu! :)

200 perak memang uang yang kecil, tapi baru kali ini saya berbelanja dimana uang 200 perak berubah jadi permen. Apakah karena krisis ekonomi global, maka uang 200 perak sudah tidak bernilai? Entah lah. Yang pasti, dan saya yakin, semua pelanggan pasti akan merasa kurang puas jika uangnya diubah menjadi permen, yang mungkin saja tidak dimakan. Lebih baik, Alfa mart membuat sebuah gerakan mengajak para pelanggannya untuk menyisihkan uangnya yang nanti akan diberikan kepada orang kurang mampu atau disalurkan ke lembaga non-profit seperti lembaga perlindungan hutan, lembaga perlindungan binatang langka dan LSM-LSM yang kredibel.