Wednesday, August 15, 2007

2 +2 = 5 dan Hukum Kepastian

Percayakah anda bahwa 2 +2 = 5 ?

Kita tahu ada pembulatan kebawah dan pembulatan keatas. Umumnya, angka dibawah n+0,4 dilakukan pembulatan ke bawah dan sebaliknya. Jika kita memiliki variabel a = 2,3 dan variabel b = 2,4 maka kita juga bisa memberikan pembulatan ke dua variabel tersebut masing-masing 2.
Sekarang, jika kita kembali ke angka sebelum dibulatkan, maka a+b = 2,3 + 2,4 = 4,7.
Jika angka 4,7 kita bulatkan yang mana kita dapati pembulatan ke atas, maka kita mendapati ini:
2,3 + 2,4 = 5
Kalau semuanya disatukan, maka menjadi:
5 = 2,3 + 2,4 = a + b = 2 + 2
Jika dipendekan menjadi:
5 = 2 + 2

Jadi sekarang anda percaya bahwa 2 + 2 = 5 ?

Ya ya ya... Saya tahu anda tertawa. Memang ini sudah basi(atau anda tertawa karena saya idiot? Gapapa. Untuk itulah blog ini berdiri. Membahagiakan pembaca diatas keidiotan penulis. Hehehe...). Tapi poin saya bukan tentang 2+2=5. Jika saya asumsikan perhitungan diatas memiliki kebenaran, maka kita bisa menganggap bahwa kepastian sudah bisa dianggap tidak selalu pasti. Seperti ini, kita diajarkan dari TK bahwa 2 ditambah 2 pasti bernilai 4. Padahal belum tentu 2+2=4, karena berdasarkan hitung-hitungan diatas, 2 ditambah 2 bisa bernilai 5. Artinya, kita bisa memegang sebuah hukum baru yaitu hukum kepastian yang berbunyi bahwa sesuatu yang pasti belum tentu pasti.

Ok, kita sudah punya hukum baru. Dan ternyata, hukum baru kita ini bisa diimplementasikan ke berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam hal mencari calon istri. Kita memiliki hitung-hitungan jika mendapatkan wanita cantik, seksi, kaya dan seiman, pasti kita akan bahagia. Betul? Belum tentu! Mindset seperti itu harus dibuang. Kenapa? Kita lihat kembali hukum yang baru saja kita temukan. Sesuatu yang pasti belum tentu pasti. Jika kita mendapatkan wanita ideal yang tadi disebutkan, belum tentu kita bisa bahagia. Kenapa? Menurut hitung-hitungan saya, 97% pria yang dapat mertua kaya, pasti akan diatur oleh mereka(Dan hanya 3% saja pria yang mendapatkan mertua cuek. Bahagialah mereka yang masuk 3% tersebut). Lalu, para pembaca pria yang budiman, bagaimana rasanya anda diatur-atur oleh mertua? Gondok pastinya. Artinya, apakah kita bisa merasa bahagia? Tentu tidak.

Nah, itulah pembuktian hukum yang baru saja kita temukan bahwa, sekali lagi, sesuatu yang pasti belum tentu pasti.

No comments:

Post a Comment