Iseng-iseng chatting sama Mbak Desy:
Saya: Eh Bu, suka minum kopi di Starbuck enggak?
Desy: Baru sekali-kalinya
D: Itu juga di rest area Cikampek
D: Cuma beli 1, patungan pula sm adek gua *smile*
S: Bagaimana perasaan anda membeli kopi dengan harga yang bisa buat beli buku?
D: Saaaaangat sayang
D: Minumnya diawet2
D: Hihihi
S: Hahaha, sampe segitunya???
D: Embeeeerr
D: Tp adek gua mah maen sruput aja
D: Gua bilang, "elu minumnya pelan2 dong, mahal, tau!"
D: Dia bilang, "enak pisan, euy.."
D: Ya iya, kl mahal ga enak mah ga akan gua beli
S: Ampe dingin donx... hehehe...
D: Org belinya yg dingin, bukan yg panas *smile*
S: Ooo... jadi adem dong..
D: Biar byk n ga berasa rugi *gubrags*
S: Emang pesen apaan?
D: Frappuchino apa yg ada mocha nya gt ya..?
D: Apa ya..? lupa *smile*
D: Kenapa bisa mahal gitu ya?
***
Kenapa bisa mahal yah?
Nah, pertanyaan ini bisa dijawab melalui review buku The Starbucks Experience Pak Fahroni Arifin Yang berjudul sama "The Starbucks Experience":
Lain halnya di Starbucks, mereka berhasil menggabungkan antara layanan yang memuaskan dengan pembelajaran kepada para pelanggan. Secara konsisten pelanggan akan diajari untuk mengenali kopi dengan seluk beluknya dan menikmati kopi dengan baik dan benar. Seseorang yang awalnya buta tentang kopi, pada beberapa kali kunjungan selanjutnya ke kedai Starbucks akan semakin tahu kopi apa yang enak dan bagaimana meramunya. Para Barista �sebutan untuk pelayan- akan dengan senang hati membantu pelanggan belajar segala hal tentang kopi.
Sederhananya, Starbuck bisa mahal karena dimasukan juga biaya pelayanan yang memuaskan dengan pembelajaran tentang cita rasa kopi. Jadi kalau anda bosen minum kopi kapal api melulu, apalagi kopi pinggir jalan, jangan sungkan-sungkan pergi ke Starbuck, karena anda akan bisa mendapatkan pengalaman menikmati minum kopi.
Dan ini juga adalah jawaban untuk tulisan saya(doeloe) yang berjudul Ada Apa Dengan Starbuck ^_^
*Kok tulisannya jadi promosi Starbuck gini sih?*
No comments:
Post a Comment