Bu Enny:
Bos biasanya telah mendapatkan pelatihan untuk memahami perilaku anak buah. Saya tak akan sampai ke jenjang ini, jika bos saya tak memahami sifat, karakter dan kemampuan saya, karena beliau-beliau lah yang mendorong saya untuk berani mencoba. Jika ada target, sebetulnya bos akan lebih mudah. Karyawan yang banyak main, targetnya akan berantakan. Dan target ini telah didiskusikan dan disepakati di awal tahun, di bahas secara periodik. Saya juga tahu kala anak buah suka banyak main internet, tapi nantinya dia sendiri yang rugi. Target tak tercapai, dan banyak kesempatan yang hilang. Bukankah bos akan memilih yang anak buah terbaik untuk dikirim pendidikan lanjutan, atau seminar keluar negeri?
Pak Barry:
Menurut hemat saya semakin bos micro management, maka yang terjadi akan ada metode kucing-kucingan di kantor. Walhasil kerjaan tidak beres. Yang enak sih kalau karyawan, tetap diberikan kebebasan internet namun harus bersikap profesional (alias ngetiknya cepat kalau lagi posting :) lalu baca bloglinesnya dengan cara scanning) Jangan maruk, itu namanya mencuri jam kantor. Sebab kalau kamu yang punya perusahaannya apakah kamu mau karyawan melakukan hal yang sama terhadap perusahaan? Jadi bersikaplah seperti seorang pemilik :) Walaupun belum 100% memiliki.
Ada komentar tambahan? Bersikap kontra juga boleh. Supaya bisa menambah wacana.
No comments:
Post a Comment