Friday, August 3, 2007

Projek Karantina(Behind The Scene)

Mungkin yang jadi pertanyaan bagi anda, kenapa Si Tukang Ketik bikin komik strip garing ini dan ini. Jadi ceritanya begini:

Disebuah Perusahaan Terbatas Far Far Away Technology, terjalinlah kehidupan bekerja yang nyaman, tenang dan penuh canda tawa. Tapi semua ketenangan itu pecah ketika datang manajer yang jahat, licik dan... Jelek.

Sudah jelek, naksir pula pada salah satu karyawati bagian administrasi yang cantik jelita nan rupawan tapi pacar salah satu pegawai kantor yang seorang programmer. Ya, programmer. Lihat betapa cantiknya dia:


Sang manajerpun memutar otak untuk mendapatkan si putri impian. Lalu, kesempatan pun datang. Projek yang dikerjakan si programmer pacar putri impian tidak kelar-kelar. Akhirnya, diputuskanlah untuk mengkarantina seluruh programmer didalam sebuah ruangan supaya bisa dibunuh dengan gas beracun.

Diadakanlah meeting mendadak, dan diputuskanlah supaya seluruh programer dikurung dalam ruangan nomor 69. Si manajer memberi alasan bahwa dengan mengumpulkan seluruh programmer dalam satu tempat, diharapkan proses pengerjaan aplikasi bisa lebih dipercepat dibanding jika masing-masing programmer bekerja dalam biliknya. Seluruh programer setuju tapi tidak menyadari kelicikan si manajer.

Hari H pun tiba. Seluruh programmer pindah ruangan. Didalam ruangan barunya, muncul kelucuan-kelucuan ketika bekerja. Suatu hari, entah dapat info darimana, salah satu programer mencium bau tidak sedap kalau ada rencana jahat dibalik pengkarantinaan ini. Dan memang benar. Tanpa sengaja, salah satu programmer melihat asisten menajer yang memasang gas beracun dibalik AC ketika mau pulang tapi kembali lagi karena tertinggal sesuatu.

Lalu, rencana balas dendam dimulai, seluruh programmer yang dikarantina meminta si manajer dan asisten manajer untuk rapat mendadak diruangan nomor 69 karena ada poin penting yang harus dibahas. Pada saat si manajer dan asisten duduk, dua programmer langsung mengikat keduanya dari belakang dibangku masing-masing dan menggelitikinya sampai nangis-nangis untuk meminta maaf sekaligus untuk mengajukan pengunduran dirinya atas percobaan pembunuhan masalnya ini. Merekapun setuju. Hari itu juga mereka resign.

Akhirnya, kehidupan dikantor Perusahaan Terbatas Far Far Away Technology pun kembali ceria seperti sediakala.
***
Dan inilah cerita paling idiot yang pernah saya tulis. Semoga tidak menghibur.

Tapi kalau anda penasaran dan ingin mengetahui keadaan sebenarnya, silahkan membaca ini =>> Projek Behind Schedule.

So, kalau sudah membaca tulisan Bu Vitta, saya muhun mahaf nih kalau saya bakal jarang-jarang kasih komen di blog teman-teman yang tercinta. Biasanya emang jarang kok, hahaha...

No comments:

Post a Comment