Tuesday, June 10, 2008

Seandainya Saya Jadi Gubernur Jakarta

Kalau selama ini saya suka nyindir-nyindir Jakarta plus gubernurnya, apa jadinya bila tiba-tiba saya ditunjuk untuk menggantikan Bang Foke?

Dengan senang hati saya terima? Mungkin. Kalau saya terima, apa saja yang akan saya lakukan untuk membenahi Jakarta khususnya soal kemacetan.

1. Membangun Subway dan Monorail
Belum dilakukannya pembangunan Monorail atau Subway diduga adalah kekurangan biaya. Ah, masa sih? Masalah biaya bukannya bank dunia akan mudah meminjamkan kalau untuk perkara bikin transportasi. Tapi pastinya dikelola dengan baik. Nah, seandainya saya jadi Gubernur, pasti saya akan memprioritaskan untuk membangun subway dan monorail guna mempercepat perekonomian Jakarta mengingat Jakarta adalah jantung perekonomian Indonesia. Duitnya dari mana, jelas akan saya godok dengan meminjam ke bank dunia. Trus subway yang selesai akan dikelola secara profesional, dibuat senyaman dan seaman mungkin sehingga bisa menangguk keuntungan yang maksimal dan secepat mungkin.

2. Meningkatkan biaya sekolah
Kendala kemacetan di Jakarta adalah tumpah ruahnya pekerja dan anak sekolah. Nah, untuk mengurangi pengguna jalan yang adalah anak sekolah, saya akan meningkatkan biaya sekolah yang berada di Jakarta. Bagi yang tidak mampu, silahkan sekolah di pinggir Jakarta. Supaya tidak bikin macet pastinya.
"Saya ga mau pindah rumah. Jauh dari kantor." Protes seorang warga.
"Loh, khan ada Subway/monorail, anda bisa pergi pulang kekantor dengan cepat dan nyaman."

3. Menghapuskan Busway
Busway adalah projek gagal. Dia tidak bisa mengatasi kemacetan Jakarta. Yang ada malah bikin tambah macet. Dengan demikian, lebih baik saya akan menghapuskan Busway ketika Subway/monorail rampung dikerjakan.

4. Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin
Nah ini lagi, kemacetan di jakarta juga diperparah dengan banyaknya mobil bukan dari warga Jakarta masuk ke ibukota. Dengan Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin, diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalulintas yang semakin parah.

---
Inti dari semua ini adalah, dengan berkurangnya kemacetan, saya tidak akan telat lagi masuk kantor! Hehehe... Soalnya Jakarta makin sakit dengan kemacetan akut.

No comments:

Post a Comment