Nonton empat mata tadi malam, ada yang cukup menarik perhatian. Bukan bintang tamunya, bukan Tukulnya, tapi salah satu iklan di commercial break. Iklan apakah itu?
a.Tolak angin
b.Warta kota
Jawabannya adalah yang...
beee�
(ngomongnya sampai muncrat)
Saya baru ngeh kalau iklan tipi warta kota tuh ternyata ok juga.
Kalau boleh kasih kelas untuk koran seperti ini:
Kelas 1 : kompas, Koran Tempo, Sindo
Kelas 2 : Warta kota, pos kota
Kelas 3 : Lampu Merah
Maka untuk koran yang beriklan di tipi adalah seperti ini :
Kelas 1 : Kompas, warta kota
Kelas 2 : Sindo
Kelas 3 : - (ga ada lagi yang ngiklan di tipi)
Iklannya itu pas banget. Tukang ojeknya pas yang jelek. Motor yang digunakan pas yang sudah tua. Pencahayaannya pas yang agak gelap(suram) sehingga menunjukan tingginya polusi udara di Jakarta. Dan tokoh yang ditampilkan juga pas karena menggambarkan orang kelas bawah.
Beda jauh lah sama iklan koran Sindo. Iklannya banyak, tapi ga ada yang mutu. Si Mali berantem sama Sayuti lah, ngajarin orang baca koran yang dibawakan Tantowi Yahya lah, si Petruk dan Dirly beli koran lah. Halah� (komentar ini juga ga mutu, halah�)
Mengingat segmen Warta Kota adalah masyarakat kelas menengah kebawah, apakah dengan beriklan di tipi maka Warta Kota berusaha masuk ke semua lapisan masyarakat ibukota? Mungkin dengan beriklan sebagus ini bisa dijawab iya.
No comments:
Post a Comment