Apa jadinya kalau blogger sepakbola diminta supaya blognya menjadi wadah kerukunan suporter klub bola lokal?
Bingung? Tersanjung?
Kalau saya sih, rahang saya jadi melebar alias tercengang. Ha? Kok bisa ada yang berharap seperti itu?
Si pengirim pesan/komentar itu bilang, "Saya sebagai penggila bola terutama sepakbola, sangat respek sekali terhadap adanya BN ini. Dengan adanya BN ini kami harapkan para suporter sepakbola di Indonesia bisa mendapatkan ikatan emosional dari sini di BN. Dan dengan keinginan saya tadi mengenai adanya ikatan emosional para suporter sepakbola di Indonesia semoga BN mau menanggapinya."
Lanjut pesan itu, "Di karenakan kekerasan yang ada pada suporter itu karena tidak adanya tali persaudaraan antar suporter. Semoga BN mau menjembatani para suporter dengan memanggil pimpinan suporter untuk berembug bareng membuat suatu komunitas suporter perkorlap masing-masing suporter dan ada pimpinan pusat (induk) suporter yang membawahi korlap masing-masing suporter yang pimpinannya induk bisa dibawahi oleh BN sendiri (karena BN dianggap bisa independent). Dan pembuatan komunitas tadi harus di BN, supaya mudah dalam mengontrol komunitas para suporter tadi. Demikian komentar dan ide dari kami."
Alhasil, 2 hari saya bingung harus gimana. Akhirnya, saya coba bertanya kepada Bung Hedi yang kapasitasnya sebagai blogger sepakbola tidak perlu diragukan. Dan Bung Hedi bilang, "Tanggung jawab kita terhadap komunitas sepakbola adalah memberi pencerahan lewat berita yang berimbang, tidak memihak dan bertanggung jawab. Kita belum punya rencana atau visi untuk terlibat dalam kegiatan praktis acara suporter."
Lebih lanjut, "Soal kerukunan suporter seperti yang diharapkan ke Bolanova, kok rasanya suporter itu berlebihan. Kalau mau rukun, ya dari kesadaran masing-masing, dong. Kenapa harus melibatkan orang-orang media."
Begitulah kira-kira jawaban dari Bung Hedi. Hati saya jadi sedikit tenang baca jawaban bung Hedi. Tapi tetap saja, permintaan pembaca Bolanova itu sangat bagus sekali. Sebuah tantangan. Tapi tantangannya sangatlah besar. Mengingat klub sepakbola lokal adalah mewakili daerah. Dan perkara kedaerahan masih sulit untuk dibikin rukun. Ada sedikit singgungan, otomatis berlanjut caci maki. Hi sereem...
Tapi sudahlah. Yang cuma bisa saya jawab hanyalah, "Terima kasih atas masukannya. Mungkin untuk saat ini kami tampung dulu."
No comments:
Post a Comment