Sunday, May 18, 2008

Jalan Gatot Subroto yang Penuh Paku

Memang, Jl. Gatot Subroto itu ladang uang buat para penjahat. Tiga kali sudah saya kena paku di Jl. Gatot Subroto. 3 tahun narik motor tuk berpergian kemana-mana, Jl Gatot Subroto adalah jalanan yang paling banyak memberikan musibah. Ukuran pakunya pun bervariasi. Pertama, panjang pakunya sekitar 8 cm. Kedua, sekitar 5 cm. Dan terakhir, hari minggu kemarin, sekitar 3 cm. Sial memang.

Biarpun begitu, penjahat tebar paku di Gatsu, masih sedikit manusiawi alias peduli dengan pegawai kantoran. Paku-paku hanya tersebar di ruas jalan ke arah Cawang. Ruas jalan yang lebih padat ketika jam pulang. Berarti, si penjahat tebar paku sangat peduli dengan karyawan yang kalau pecah ban jadi telat masuk kantor. Entah kebetulan atau memang begitu didalam pikiran para penjahat tebar paku, saya hanya berasumsi saja.

Tapi, kejadian yang paling mengherankan dari 3 kali kena paku adalah kemarin. 2 kali kejadian kena paku di jalan Gatsu, si tukang tambal ban sangat menunjukkan kalau mereka pelakunya, dengan aksi diam. Tapi, kalau kemarin, malah kebalikannya, saya malah diomeli. Si tukang tambal ban bilang dengan lantang kalau bannya ditambal, bakalan bocor lagi. Makanya musti diganti. Alhasil saya jadi bingung, 'gue jadi korban elo kok gue yang dimarahin?'

Mungkin ini adalah hukum jalanan. Ketika kita berbuat salah, jangan menunjukkan kesalahan kita, tapi tunjukkan kesangaran kita supaya tidak dianggap berbuat salah. Heran tapi nyata.

Akhir kata, saya cuma bisa berdoa, supaya yang cari duit dengan cara bener menurutnya, tapi nyebelin menurut kita, bisa sadar kalau perbuatannya sangatlah berbahaya, khususnya kalau si pengendara motor melaju dengan kencang, lalu oleng, jatuh dan bisa terlindas truk.

No comments:

Post a Comment