Monday, June 30, 2008
Apakah Programer Itu Pekerjaan Yang Mulia?
Sebetulnya, apakah programer itu pekerjaan yang mulia?
Premisnya seperti ini:
Programer adalah orang yang membuat sistem/aplikasi yang bisa membantu proses kerja disebuah organisasi.
Organisasi yang terbantu oleh aplikasi akan bisa memproduksi lebih cepat. Organisasi bisa bermacam-macam. Organisasi bisa berupa pabrik atau jasa.
Khusus pabrik kayu lapis, keramik atau minyak mentah, dengan memakai aplikasi maka mereka akan memproduksi dengan cepat yang juga menggerus sumber daya alam lebih cepat.
Jika sumber daya alam digerus jadi lebih cepat, artinya bumi kita semakin rusak lingkungannya.
Jika bumi sudah rusak, kembali lagi keatas, maka secara tidak langsung programer harus ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan tersebut.
Nah, kalau sudah begini, apakah pekerjaan programer bisa dianggap sebuah pekerjaan yang mulia?
Thursday, June 26, 2008
Interview: Peran Bahasa Inggris Bagi Ekonomi Indonesia
Terkait dengan kontes blog dari British Council tentang peran serta penggunaan bahasa Inggris dalam memperkuat ekonomi Indoesia, saya coba menginterview seorang mahasiswi S2 ITB yang berdomisili di Bandung(ya iya laaaah... masa kuliah di Bandung tinggal di Bogor, jauh atuh...)
Saya: Desy kalau belajar bahasa inggris dimana?
Desy: Di sekolah aja. Ga pernah ikut les, males. Karena suka jadinya seneng aja belajarnya.
S: Tapi Desy banyak baca buku berbahasa inggris?
D: Kalau buku bahasa Inggris paling text book. Kalau novel, baru buku-bukunya Paulo Coelho.
S: Sebenarnya, bahasa inggris itu penting banget ga sih?
D: jaman sekarang sih, penting, menurut Gue. apalagi kalo kita berencana mo go international (kuliah, kerja). Tapi Gue sendiri ga bagus di speaking. Gue lebih suka tulisan-tulisan, itu juga yg bebas, bukan akademik.
S: Kalo semua pada go international, ntar indonesia jadi negara "brain drain" dong...
D: Hehehhe.. kan Gue bilang kalo mau. Ya jangan semua dong. sapa yg bangun indonesia kalo gitu? yang sekolah2 di luar juga harusnya balik lagi ke Indonesia. bangun bangsanya sendiri. jangan cuma bisa cuap2 protes2 ngeluh2 ini itu. ya ga?
S: Oh, apakah berarti karena itu Desy ngambil S2 di Indonesia?
D: Hahahaha iya. Gue sempet "diprotes" sama senior Gue: "NGAPAIN s2 di indonesia?"
Gue cuek aja. ga tau kenapa, Gue sampe sekarang belum pengen sekolah ke luar.
S: Cuek atau emang ga ada modal? * no offense * ^__^v
D: Ga ada modal, meski bisa diusahain. tapi mungkin karena Gue males aja kali ya.
S: Ok deh. Thanks nih.
D: NP.
Saya: Desy kalau belajar bahasa inggris dimana?
Desy: Di sekolah aja. Ga pernah ikut les, males. Karena suka jadinya seneng aja belajarnya.
S: Tapi Desy banyak baca buku berbahasa inggris?
D: Kalau buku bahasa Inggris paling text book. Kalau novel, baru buku-bukunya Paulo Coelho.
S: Sebenarnya, bahasa inggris itu penting banget ga sih?
D: jaman sekarang sih, penting, menurut Gue. apalagi kalo kita berencana mo go international (kuliah, kerja). Tapi Gue sendiri ga bagus di speaking. Gue lebih suka tulisan-tulisan, itu juga yg bebas, bukan akademik.
S: Kalo semua pada go international, ntar indonesia jadi negara "brain drain" dong...
D: Hehehhe.. kan Gue bilang kalo mau. Ya jangan semua dong. sapa yg bangun indonesia kalo gitu? yang sekolah2 di luar juga harusnya balik lagi ke Indonesia. bangun bangsanya sendiri. jangan cuma bisa cuap2 protes2 ngeluh2 ini itu. ya ga?
S: Oh, apakah berarti karena itu Desy ngambil S2 di Indonesia?
D: Hahahaha iya. Gue sempet "diprotes" sama senior Gue: "NGAPAIN s2 di indonesia?"
Gue cuek aja. ga tau kenapa, Gue sampe sekarang belum pengen sekolah ke luar.
S: Cuek atau emang ga ada modal? * no offense * ^__^v
D: Ga ada modal, meski bisa diusahain. tapi mungkin karena Gue males aja kali ya.
S: Ok deh. Thanks nih.
D: NP.
Tokoh GA Jelas
Kemarin, comic strip saya nongol lagi di DetikINET. Tapi sayangnya, sampai sekarang saya masih bingung mau kasih nama apa. Kira-kira, nama dua karikatur saya ini dikasih nama apa yah?
Wednesday, June 25, 2008
Tentang Buku Ga Penting (Tapi Laku)
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat jalan-jalan ke Gramedia untuk menunggu istri saya keluar dari kantor. ketika liat-liat buku yang baru terbit maupun buku lawas tapi tetap nangkring, saya menemukan beberapa buku yang cukup menyita perhatian saya. Bukan sastra, bukan. Tapi buku-buku yang diklaim buku laris tapi kalau saya bilang adalah buku sampah.
Pertama, Istri-istri soeharto. Ini benar-benar buku yang tidak penting dan sangat tidak perlu dibaca. Isinya banyak mengutip dari sebuah blog dan ditambah-tambahi dari koran-koran. Buku ini jadi seperti kliping tentang kehidupan pak Harto yang pernah dekat atau pernah menyimpan Rahayu Effendi. Padahal, cerita tentang Rahayu Effendi adalah cerita basi. Dan kenapa bisa ditaruh dirak buku laris?
kedua, buku berjudul Tolong, xxx bikin saya gokil. Ini juga sama. Buku yang benar-benar ga penting. Sangat tidak penting. Buku ini hanya berisi testimonial teman-teman sipengarang dan dibukukan! Edan! Dan ada yang tersenyum pulak ketika pengunjung gramedia melihat cover depannya! Sekali lagi, edan tenan.
Ketiga, buku yang bertemakan cara kaya dari Adsense. Ini buku yang ga penting banget menurut saya. Hanya menerjemahkan step by step memasang google adsense lalu dibukukan? Aneh tapi nyata.
Tapi, gara-gara ketiga macam buku diatas, saya jadi kepikiran, "Gue juga bisa bikin kayak begitu mah..."
Nah, sekarang saya lagi coba bikin tulisan yang rada panjang dan ga penting siapa tau mau ada yang nerbitin dan laku. Topiknya apa, saya juga lagi pikir-pikir kembali kira-kira yang laku itu seperti apa. Doain aja semoga semangatnya ga luntur dan lekas selesai ^__^v
Pertama, Istri-istri soeharto. Ini benar-benar buku yang tidak penting dan sangat tidak perlu dibaca. Isinya banyak mengutip dari sebuah blog dan ditambah-tambahi dari koran-koran. Buku ini jadi seperti kliping tentang kehidupan pak Harto yang pernah dekat atau pernah menyimpan Rahayu Effendi. Padahal, cerita tentang Rahayu Effendi adalah cerita basi. Dan kenapa bisa ditaruh dirak buku laris?
kedua, buku berjudul Tolong, xxx bikin saya gokil. Ini juga sama. Buku yang benar-benar ga penting. Sangat tidak penting. Buku ini hanya berisi testimonial teman-teman sipengarang dan dibukukan! Edan! Dan ada yang tersenyum pulak ketika pengunjung gramedia melihat cover depannya! Sekali lagi, edan tenan.
Ketiga, buku yang bertemakan cara kaya dari Adsense. Ini buku yang ga penting banget menurut saya. Hanya menerjemahkan step by step memasang google adsense lalu dibukukan? Aneh tapi nyata.
Tapi, gara-gara ketiga macam buku diatas, saya jadi kepikiran, "Gue juga bisa bikin kayak begitu mah..."
Nah, sekarang saya lagi coba bikin tulisan yang rada panjang dan ga penting siapa tau mau ada yang nerbitin dan laku. Topiknya apa, saya juga lagi pikir-pikir kembali kira-kira yang laku itu seperti apa. Doain aja semoga semangatnya ga luntur dan lekas selesai ^__^v
Tuesday, June 24, 2008
Kontrak Sosial
Tanpa disadari, kita sudah memiliki kontrak sosial dengan anak kita kelak atau dengan orang tua kita sekarang. Ketika dilahirkan, saya dirawat oleh orang tua. Lalu, ketika orang tua sudah tidak bisa berbuat banyak, susah mencari nafkah, saya yang harus merawat orang tua saya. Sayangnya, kontrak sosial kita tidak berjalan dengan baik. Kenapa? Jaman dahulu, orang tua kita kalau cari uang rasanya gampang. Mengingat, penduduk bumi belum begitu banyak sehingga lowongan pekerjaan lebih mudah didapat. Harga tanah juga masih murah dan tanah pun masih banyak yang sedikit dikelola ataupun sudah jadi bangunan.
Sedangkan sekarang, ketika penduduk bumi sudah banyak, lowongan pekerjaan juga susah didapat dan harga tanah sudah melangit begitupun tanah-tanah sudah pada jadi bangunan, semuanya jadi serba susah. Mencari pekerjaan susah. Mau investasi dengan membeli sebidang tanah juga susah.
Nah, kalau sudah begini, kontrak sosial yang sudah tercantum jadi tidak berjalan dengan lancar. waktu orang tua saya merawat saya, segalanya serba enak. Makanan enak. Ke ancol atau ke puncak tinggal "BREM.. BREM... BREEEEM...." Sekarang, boro-boro bakalan bisa seperti orang tua saya dulu. Mau kemana-mana harus naik kendaraan yang bunyinya, "KLOTOK...KLOTOK...KLOTOK...KLOTOK..." (Motor jadul). Apalagi mau memanjakan anak yang sebentar lagi (kalau Tuhan mengizinkan) akan diberikan.
Begitupun dengan merawat orang tua. Bukannya memberikan sebagian penghasilan yang ada malah minjem uang untuk nutupin utang.
Ternyata benar kalau ada yang bilang, dunia ini bukannya mengalami kemajuan tapi mengalami kemunduran. Teknologi diciptakan bukannya untuk membantu kehidupan umat manusia tapi malah menghancurkan sedikit demi sedikit.
Nah, kalau sudah begini apa yang harus dilakukan? Mungkin cara orang marketing harus diterapkan dalam kontrak sosial. Kontrak sosial baru bisa berjalan hanya dengan "Kondisi dan persyaratan berlaku"
Kalau Kondisi dan persyaratan berlaku tidak sesuai, maka kontrak sosial bisa dibatalkan.
Sayangnya, saya masih berperasaan. Saya bukan orang marketing. Jadi, Kontrak sosial "Kondisi dan persyaratan berlaku" hanya jadi ide saya saja buat anda yang mungkin akan punya anak trus tidak mau merawat sesuai orang tua anda merawat anda dulu. Namun tetap mengingini perawatan yang maksimal ketika anda sudah jadi orang tua nanti. Bagaimana isi kontraknya, silakan dipikirkan sesuai "Kondisi dan persyaratan berlaku".
Sedangkan sekarang, ketika penduduk bumi sudah banyak, lowongan pekerjaan juga susah didapat dan harga tanah sudah melangit begitupun tanah-tanah sudah pada jadi bangunan, semuanya jadi serba susah. Mencari pekerjaan susah. Mau investasi dengan membeli sebidang tanah juga susah.
Nah, kalau sudah begini, kontrak sosial yang sudah tercantum jadi tidak berjalan dengan lancar. waktu orang tua saya merawat saya, segalanya serba enak. Makanan enak. Ke ancol atau ke puncak tinggal "BREM.. BREM... BREEEEM...." Sekarang, boro-boro bakalan bisa seperti orang tua saya dulu. Mau kemana-mana harus naik kendaraan yang bunyinya, "KLOTOK...KLOTOK...KLOTOK...KLOTOK..." (Motor jadul). Apalagi mau memanjakan anak yang sebentar lagi (kalau Tuhan mengizinkan) akan diberikan.
Begitupun dengan merawat orang tua. Bukannya memberikan sebagian penghasilan yang ada malah minjem uang untuk nutupin utang.
Ternyata benar kalau ada yang bilang, dunia ini bukannya mengalami kemajuan tapi mengalami kemunduran. Teknologi diciptakan bukannya untuk membantu kehidupan umat manusia tapi malah menghancurkan sedikit demi sedikit.
Nah, kalau sudah begini apa yang harus dilakukan? Mungkin cara orang marketing harus diterapkan dalam kontrak sosial. Kontrak sosial baru bisa berjalan hanya dengan "Kondisi dan persyaratan berlaku"
Kalau Kondisi dan persyaratan berlaku tidak sesuai, maka kontrak sosial bisa dibatalkan.
Sayangnya, saya masih berperasaan. Saya bukan orang marketing. Jadi, Kontrak sosial "Kondisi dan persyaratan berlaku" hanya jadi ide saya saja buat anda yang mungkin akan punya anak trus tidak mau merawat sesuai orang tua anda merawat anda dulu. Namun tetap mengingini perawatan yang maksimal ketika anda sudah jadi orang tua nanti. Bagaimana isi kontraknya, silakan dipikirkan sesuai "Kondisi dan persyaratan berlaku".
Monday, June 23, 2008
Ketika Sastra Mematil
Belakangan ini, saya lagi demen-demennya baca buku sastra. Gara-gara kepatil sama Laskar Pelangi, eh, penyakit lama jadi kambuh lagi. Kambuh lagi seperti di jaman kuliah. Lah? Kuliah Ilmu komputer kok bacaannya sastra? Bukannya baca buku Pengantar Algoritma atau Pemrograman paralel atau Matematika Linear tapi malah baca buku sastra? Itu dia masalahnya, buku-buku yang disebutkan diatas sangat-sangat-sangat sulit dimengerti. Berhubung otak saya kopong, IQ jongkok, membaca buku-buku yang bikin keblinger jadi malas. Akhirnya, daripada ga baca, mending saya baca buku-buku sastra. Mangkanya, bukannya teori-teori ilmu komputer yang saya hapal tapi malah teori membuat novel yang baik, membuat tulisan yang laku dan lain-lain yang saya hapal. Hehehe...
Gara-gara doyan baca buku sastra itu lah, di Bolanova.com, saya kalau nulis sering ngesastrain bola. Saya coba bikin ilustrasi dulu, semacam cerpen singkat, lalu dipasangkan dengan topik yang lagi hangat. Memang belum banyak, mengingat baru beberapa minggu ini saya kecantol buku2 sastra. Sayangnya, tulisan yang demikian, ada yang suka, ada yang tidak suka. Dan yang tidak suka malah lebih banyak. Entah pembaca Bolanova memang ga doyan Sastra atau kalau mereka pikir bahwa bikin tulisan bola ya... Bola aja, ga usah aneh2.
Akhir-akhir ini saya juga jadi suka bikin cerpen. Ada satu cerpen yang telah saya buat dan anda bisa baca di blog Multiply.
Dalam kesempatan ini juga, saya mau sekaligus mengumumkan kalau adiwirasta.multiply.com akan jadi blog bertopik sastra. Nah, buat yang demen sama gitu-gituan, mohon mampir untuk baca-baca sejenak tulisan-tulisan saya nanti.
Gara-gara doyan baca buku sastra itu lah, di Bolanova.com, saya kalau nulis sering ngesastrain bola. Saya coba bikin ilustrasi dulu, semacam cerpen singkat, lalu dipasangkan dengan topik yang lagi hangat. Memang belum banyak, mengingat baru beberapa minggu ini saya kecantol buku2 sastra. Sayangnya, tulisan yang demikian, ada yang suka, ada yang tidak suka. Dan yang tidak suka malah lebih banyak. Entah pembaca Bolanova memang ga doyan Sastra atau kalau mereka pikir bahwa bikin tulisan bola ya... Bola aja, ga usah aneh2.
Akhir-akhir ini saya juga jadi suka bikin cerpen. Ada satu cerpen yang telah saya buat dan anda bisa baca di blog Multiply.
Dalam kesempatan ini juga, saya mau sekaligus mengumumkan kalau adiwirasta.multiply.com akan jadi blog bertopik sastra. Nah, buat yang demen sama gitu-gituan, mohon mampir untuk baca-baca sejenak tulisan-tulisan saya nanti.
Sunday, June 22, 2008
Bikin Potongan Komik Ternyata Tidak Gampang
Ternyata, bikin komik strip itu susah amir yah kalau membuatnya sudah disuruh rutin. Apalagi bikinnya harus sesuai permintaan. Detikinet, yang sudah bersedia menampung potongan komik tidak laku saya, memberikan syarat supaya berisi tentang hal2 ini saja:
1. Harus berkaitan dengan konten yang ada di detikinet.
2. harus berbau IT.
3. Harus berkaitan dengan sikon di Indonesia.
Sudah beberapa komik saya berikan, tapi tidak dimuat juga. Salahnya dimana? Kira-kira ada pada:
1. Gambar Komiknya emang tidak lucu.
2. Kandungannya memang tidak lucu.
3. Sayanya memang kehabisan akal.
Bikin komik penggalan memang ga gampang. Memetakan kondisi perindustrian IT kedalam komik lalu diiriskan dengan kondisi sehari-hari, ternyata susah. Harus rajin-rajin baca buku/koran dan banyak ngobrol. Nah, ini dia yang jadi masalah. Banyak ngobrol. Soalnya ga ada orang yang mau ngobrol sama saya. Entah ga nyambung atau takut saya gigit, saya ga tahu. Jadi, ada yang mau ngobrol dengan saya?
1. Harus berkaitan dengan konten yang ada di detikinet.
2. harus berbau IT.
3. Harus berkaitan dengan sikon di Indonesia.
Sudah beberapa komik saya berikan, tapi tidak dimuat juga. Salahnya dimana? Kira-kira ada pada:
1. Gambar Komiknya emang tidak lucu.
2. Kandungannya memang tidak lucu.
3. Sayanya memang kehabisan akal.
Bikin komik penggalan memang ga gampang. Memetakan kondisi perindustrian IT kedalam komik lalu diiriskan dengan kondisi sehari-hari, ternyata susah. Harus rajin-rajin baca buku/koran dan banyak ngobrol. Nah, ini dia yang jadi masalah. Banyak ngobrol. Soalnya ga ada orang yang mau ngobrol sama saya. Entah ga nyambung atau takut saya gigit, saya ga tahu. Jadi, ada yang mau ngobrol dengan saya?
Friday, June 20, 2008
Thursday, June 19, 2008
Boston Celtics Juara NBA... OK Deee...
Betul banget. Bukan saya ga cinta LA Lakers, bukan. Tapi saya memang ga suka sama Kobe Bryant. Alasannya, dia pernah ngomong ke Shaq kalau LA Lakers ga bakalan juara kalau ga ada dia. Lah, Shaquille O'Neal jelas marah. LA Lakers dari jamannya aji_kiplik tuh kalau juara pasti karena ada Center yang tinggi menjulang, macam Kareem Abdul Jabar dan Wilt Chamberlain. Oh, beda cerita sama Chicago Bulls memang, hanya mengandalkan seorang Guard/Foward, the one and the only -> Michael Jordan dan Scootie Pippen, daaan bisa menjuarai NBA hingga 6 kali. Tapi Jordan adalah Jordan! GA ade duanye... Makanya, semenjak Kobe ngomong kalau LA Lakers ga bakalan juara karena ga ada dia, ok-ok-ok. Stop lah ngefans (dikit) sama LA Lakers. Yang memang saya hanya dan selalu ngefans sama siapa lagi kalau bukan klub rel kereta api alias San Antonio Spurs, dari jaman David Robinson out dari Navy Seals trus berlabuh ke NBA. (Maaf Magic Johnson. Saya suka anda dan tim anda dulu, tapi Kobe merusak semuanya).
Sekarang, Celtics kembali juara setelah terakhir kampiun tahun 1986. Fiuh... Jamannya Larry Bird yang kalau main mirip... mmm... Gue? Halah... ga deng...
Intinya adalah dengan kemenangan Celtics, saya seneng banget karena akhirnya opa-opa di NBA bisa juga merasakan juara. Si Opa itu siapa lagi kalau bukan Kevin Garnett. Semenjak dia bergabung NBA, dia ga pernah sekalipun nyentuh Final. Gilirannya nyentuh final, dia langsung merasakan juara. Oh... Sungguh menyentuh...
Garnett itu kalau main ga pernah neko-neko. Ada ruang kosong, shoot. Ada ruang sedikit kosong, shoot. Ga ada ruang, passing. Pokoknya asik mainnya, ga banyak gaya. Efektif dan garang. Defensifnya pun mantap. Enak dilihat. Defensif enak dilihat? Iya lah... Menjaga lawan juga butuh seni. Bagaimana memilih waktu yang tepat untuk melompat dan memblokir tembakan lawan. Bagaimana mencuri bola dari lawan sesama tiang(center). Bagaimana me-rebound bola dengan penuh semangat dan vitalitas, dan semua itu hanya ada di Kevin Garnett.
Ya, akhirnya Garnett bisa meraih apa yang patut dia dapat. Walaupun ada legenda NBA yang sangat saya sesali karena tidak bisa meraih juara seperti Patrick Ewing, John Stockton, Karl "The mail man" Malone, Charles Barkley dan tokoh-tokoh per-NBA-an yang nasibnya jelek gara-gara jatahnya disikat semua sama Michael Jordan dan Hakeem Olajuwon. Setidaknya, ada satu tokoh yang bisa meraih haknya yang tidak lain tidak bukan: Kevin Garnett.
***
Foto nyolong dari DetikSport. Maaf yah...
Sekarang, Celtics kembali juara setelah terakhir kampiun tahun 1986. Fiuh... Jamannya Larry Bird yang kalau main mirip... mmm... Gue? Halah... ga deng...
Intinya adalah dengan kemenangan Celtics, saya seneng banget karena akhirnya opa-opa di NBA bisa juga merasakan juara. Si Opa itu siapa lagi kalau bukan Kevin Garnett. Semenjak dia bergabung NBA, dia ga pernah sekalipun nyentuh Final. Gilirannya nyentuh final, dia langsung merasakan juara. Oh... Sungguh menyentuh...
Garnett itu kalau main ga pernah neko-neko. Ada ruang kosong, shoot. Ada ruang sedikit kosong, shoot. Ga ada ruang, passing. Pokoknya asik mainnya, ga banyak gaya. Efektif dan garang. Defensifnya pun mantap. Enak dilihat. Defensif enak dilihat? Iya lah... Menjaga lawan juga butuh seni. Bagaimana memilih waktu yang tepat untuk melompat dan memblokir tembakan lawan. Bagaimana mencuri bola dari lawan sesama tiang(center). Bagaimana me-rebound bola dengan penuh semangat dan vitalitas, dan semua itu hanya ada di Kevin Garnett.
Ya, akhirnya Garnett bisa meraih apa yang patut dia dapat. Walaupun ada legenda NBA yang sangat saya sesali karena tidak bisa meraih juara seperti Patrick Ewing, John Stockton, Karl "The mail man" Malone, Charles Barkley dan tokoh-tokoh per-NBA-an yang nasibnya jelek gara-gara jatahnya disikat semua sama Michael Jordan dan Hakeem Olajuwon. Setidaknya, ada satu tokoh yang bisa meraih haknya yang tidak lain tidak bukan: Kevin Garnett.
***
Foto nyolong dari DetikSport. Maaf yah...
Monday, June 16, 2008
Penguasaan Bahasa Inggris Yang Baik Ikut Berperan Serta Dalam Memperkuat Ekonomi Indonesia
Penguasaan bahasa Inggris yang baik ikut berperan serta dalam memperkuat ekonomi Indonesia. Apakah Anda setuju?
Setuju. Teman saya bilang kalau untuk mendapatkan gaji yang bagus disebuah perusahaan, syaratnya hanya satu, bisa bahasa Inggris. Dan ternyata memang benar. Sebuah perusahaan oil service mempekerjakan dia karena dia mampu berbahasa Inggris dengan baik.
Bagaimana menurut Anda perkembangan dari pengajaran dan penggunaan Bahasa Inggris di Indonesia saat ini? Sudah baik? atau masih dirasa kurang di banyak sisi?
Kalau bicara perkembangan, rasanya sih sudah baik. Semenjak banyak program paid review, banyak sekali orang-orang mulai belajar bahasa inggris untuk mendapatkan dollar dari internet. Ini sudah menjadi pertanda baik bagi perkembangan penggunaan bahasa inggris di masyarakat indonesia.
Tapi kalau bicara pengajaran, rasanya masih banyak yang kurang.
Setuju. Teman saya bilang kalau untuk mendapatkan gaji yang bagus disebuah perusahaan, syaratnya hanya satu, bisa bahasa Inggris. Dan ternyata memang benar. Sebuah perusahaan oil service mempekerjakan dia karena dia mampu berbahasa Inggris dengan baik.
Bagaimana menurut Anda perkembangan dari pengajaran dan penggunaan Bahasa Inggris di Indonesia saat ini? Sudah baik? atau masih dirasa kurang di banyak sisi?
Kalau bicara perkembangan, rasanya sih sudah baik. Semenjak banyak program paid review, banyak sekali orang-orang mulai belajar bahasa inggris untuk mendapatkan dollar dari internet. Ini sudah menjadi pertanda baik bagi perkembangan penggunaan bahasa inggris di masyarakat indonesia.
Tapi kalau bicara pengajaran, rasanya masih banyak yang kurang.
Friday, June 13, 2008
Pemeriksaan Laptop (Comic Strip)
Maaf, comic strip-nya tidak ada disini, tapi adanya di Detikinet.com > Intermezzo:
PEMERIKSAAN LAPTOP
Hihihi... My first published comic strip on national portal news.
PEMERIKSAAN LAPTOP
Hihihi... My first published comic strip on national portal news.
Sure lof, it�s Edensor�
Hi there�
if you want to date me, all you have to do�.
Just�
Ask�
Much love
Katya
- - -
Gimana rasanya yah kalau saya mendapatkan email dari seseorang yang cantik, mempesona dan pintar seperti Katya?
Aduh.. Ga tau deh� Bingung pastinya. Kalau Ikal bilang, seperti menghirup Helium lalu tubuhnya menggelembung dan melayang-layang.
Anyway, itu adalah bagian yang bikin saya jadi �klik� untuk meneruskan membaca novel Edensor. Pada awalnya saya mulai kurang berminat terhadap novel ini karena tokohnya tidak mewakili orang yang tertindas lagi. Novel ini seolah-olah ingin pamer kalau pengarangnya pernah kuliah S2 di luar negeri dan saya harus membaca omong-kosongnya. Tapi si penulis ternyata pintar juga. memasukan romantis picisan, plus olahan kata-kata yang lincah, jadilah cerita ini jadi menarik untuk disimak. Dan tipping point-nya adalah ketika Ikal menerima durian runtuh, disukai cewek primadona.
Secara keseluruhan, novel ini memang bagus, tapi masih kalah bagusnya dengan yang pertama. Dan secara cerita, kalau menurut saya, dan maaf buat para penggemar Andrea, terlalu datar. Tapi Andrea cukup jeli untuk mengkaitkan mimpi-mimpi yang ada dibuku kesatu dan kedua lalu dijawab dibuku ketiga ini.
Akhir kata, keren lah.
�Sure lof, it�s Edensor��
if you want to date me, all you have to do�.
Just�
Ask�
Much love
Katya
- - -
Gimana rasanya yah kalau saya mendapatkan email dari seseorang yang cantik, mempesona dan pintar seperti Katya?
Aduh.. Ga tau deh� Bingung pastinya. Kalau Ikal bilang, seperti menghirup Helium lalu tubuhnya menggelembung dan melayang-layang.
Anyway, itu adalah bagian yang bikin saya jadi �klik� untuk meneruskan membaca novel Edensor. Pada awalnya saya mulai kurang berminat terhadap novel ini karena tokohnya tidak mewakili orang yang tertindas lagi. Novel ini seolah-olah ingin pamer kalau pengarangnya pernah kuliah S2 di luar negeri dan saya harus membaca omong-kosongnya. Tapi si penulis ternyata pintar juga. memasukan romantis picisan, plus olahan kata-kata yang lincah, jadilah cerita ini jadi menarik untuk disimak. Dan tipping point-nya adalah ketika Ikal menerima durian runtuh, disukai cewek primadona.
Secara keseluruhan, novel ini memang bagus, tapi masih kalah bagusnya dengan yang pertama. Dan secara cerita, kalau menurut saya, dan maaf buat para penggemar Andrea, terlalu datar. Tapi Andrea cukup jeli untuk mengkaitkan mimpi-mimpi yang ada dibuku kesatu dan kedua lalu dijawab dibuku ketiga ini.
Akhir kata, keren lah.
�Sure lof, it�s Edensor��
Blogging Phenomenon As Part Of Knowledge Economy
Fenomena blogging akhir-akhir ini sebetulnya telah membawa masyarakat Indonesia, khususnya yang melek internet, masuk kedalam ekonomi pengetahuan atau istilah kerennya, knowledge economy.
"He? Knowledge economy, apaan tuh?"
Kalau menurut wikipedia, knowledge economy adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan keuntungan. Inggrisnya begini:
The knowledge economy is a vague term that refers either to an economy of knowledge focused on the production and management of knowledge, or a knowledge-based economy. In the second meaning, more frequently used, it refers to the use of knowledge to produce economic benefits. The phrase was popularized if not invented by Peter Drucker as the title of Chapter 12 in his book The Age of Discontinuity.
Various observers describe today's global economy as one in transition to a "knowledge economy", as an extension of "information society". The transition requires that the rules and practices that determined success in the industrial economy need rewriting in an interconnected, globalised economy where knowledge resources such as know-how, expertise, and intellectual property are more critical than other economic resources such as land, natural resources, or even manpower. According to analysts of the "knowledge economy", these rules need to be rewritten at the levels of firms and industries in terms of knowledge management and at the level of public policy as knowledge policy or knowledge-related policy.
KNOWLEDGE ECONOMY DAN BLOGGING
Kembali kesoal blogging yang katanya bisa menghasilkan keuntungan... Kok bisa? Jadi begini kisanak. Ada dua tipe blogger di Indonesia. Blogger yang mata duitan dan blogger yang penuh belas kasih dengan sedikit pamrih. Bagaimana penjelasan kedua bloger tersebut, mari disimak sebentar:
Blogger mata duitan
Blogger mata duitan biasanya menuntut blognya supaya bisa menghasilkan uang. Contohnya adalah blog ini. Dengan memasang adsense ataupun program iklan online lainnya, maka saya mengharapkan akan ada revenue dari tulisan-tulisan saya yang tanda kutip adalah sebuah knowledge. Tapi, bagaimana dengan blogger yang memang memanfaatkan blognya untuk meng-generate uang tapi tidak pernah berpikir alias tulisan-tulisannya memang ngebajak alias kupipes dari blogger lain? nah, kalau ini masuk kategori abu-abu knowledge economy.
Blogger penuh belas kasih dengan sedikit pamrih
Kalau blogger tipe ini, biasanya blogger yang memang pada dasarnya senang menulis. Dan dengan kegiatannya, diharapkan suatu ketika ada yang menyukai tulisan-tulisan si blogger lalu revenue dalam tanda kutip bisa datang. Revenue apa? Misalkan si blogger senang menulis soal IT. Tanpa mengharapkan mendapat revenue dari iklan, tapi karena ada publisher asal kita suka dengan tulisannya, maka bisa jadi si blogger diajak kerjasama untuk menerbitkan buku hasil dari tulisan-tulisannya. Atau si blogger senang menulis soal arsitektur. Maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin dibangun rumahnya oleh si arsitek tersebut. Atau si blogger adalah seorang pensiunan tentara dan dia sering berburu ke hutan. Maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin berburu lalu mengajaknya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun. Atau si blogger adalah seorang banker dan suka mengeluarkan ide-ide produk perbankan, maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin mengundangnya sebagai pembicara seminar keuangan perbankan. Atau si blogger adalah suka menggambar komik dan akhirnya ada portal yang bersedia untuk menampung komik-komik lucunya kemudian dibayar.
HOW TO
Dalam membangun knowledge economy sebetulnya ada langkah-langkahnya. Bagaimana itu dilakukan, sederhana sekali sebetulnya.
Otak manusia dan pengetahuan ibarat sebuah gelas yang diisi oleh air dan ketika penuh airnya akan tumpah. Terlalu banyak diisi oleh sekolah, pergaulan dan lain-lain, pasti akan tumpah entah menjadi tulisan di koran, atau ceramah, atau mengendap saja di buku diary. Nah, supaya air yang tumpah itu tidak terbuang percuma, jelas harus ada tempat yang menampungnya lagi. Dan proses menampungnya itu memiliki sedikit usaha ditambah kesenangan. Artinya, air yang adalah pengetahuan, sebaiknya ditampung disebuah wadah yang bernama blog atau koran atau media lainnya. Dan wadah yang paling mudah plus murah adalah blog. Dengan tertampung disebuah wadah yang lebih bermanfaat, diharapkan wadah tersebut bisa menghasilkan keuntungan bagi si pemilik gelas itu. Nah, sekarang, jika airnya ingin menjadi sebuah produk, air tersebut haruslah menarik. jika dia tumpah sebagai air putih, maka orang yang membutuhkan air putih akan berusaha memakainya. Jika dia tumpah sebagai air jeruk, orang yang suka dengan air jeruk akan ingin meminumnya. Jika dia tumpah sebagai air kelapa, orang suka dengan air kelapa tapi tidak suka dengan air jeruk, maka dia akan mau membelinya.
Menulis dengan topik tertentu memang akan menghasilkan revenue yang lebih cepat. Karena orang yang lebih mudah memilihnya. Disisi lain, menulis terhadap topik tertentu akan menjadikan seseorang jadi lebih mengerti terhadap apa yang dibacanya maupun apa yang ditekuninya. Dengan demikian, si penulis bisa berkembang lebih baik lagi dalam karir ataupun dalam usahanya, apapun itu.
Dengan demikian, dalam membangun knowledge economy sebetulnya gampang. Pilih media yang ingin dijadikan tempat manajemen pengetahuan-pengetahuan, lalu fokuslah terhadap pengetahuan tersebut.
KESIMPULAN
Knowledge economy memang perkara baru dibumi Indonesia ini. Tapi knowledge economy nampaknya akan berkembang pesat mengingat sebentar lagi biaya internet akan lebih murah sehingga banyak orang yang bisa meraup keuntungan dari internet.
"He? Knowledge economy, apaan tuh?"
Kalau menurut wikipedia, knowledge economy adalah penggunaan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan keuntungan. Inggrisnya begini:
The knowledge economy is a vague term that refers either to an economy of knowledge focused on the production and management of knowledge, or a knowledge-based economy. In the second meaning, more frequently used, it refers to the use of knowledge to produce economic benefits. The phrase was popularized if not invented by Peter Drucker as the title of Chapter 12 in his book The Age of Discontinuity.
Various observers describe today's global economy as one in transition to a "knowledge economy", as an extension of "information society". The transition requires that the rules and practices that determined success in the industrial economy need rewriting in an interconnected, globalised economy where knowledge resources such as know-how, expertise, and intellectual property are more critical than other economic resources such as land, natural resources, or even manpower. According to analysts of the "knowledge economy", these rules need to be rewritten at the levels of firms and industries in terms of knowledge management and at the level of public policy as knowledge policy or knowledge-related policy.
KNOWLEDGE ECONOMY DAN BLOGGING
Kembali kesoal blogging yang katanya bisa menghasilkan keuntungan... Kok bisa? Jadi begini kisanak. Ada dua tipe blogger di Indonesia. Blogger yang mata duitan dan blogger yang penuh belas kasih dengan sedikit pamrih. Bagaimana penjelasan kedua bloger tersebut, mari disimak sebentar:
Blogger mata duitan
Blogger mata duitan biasanya menuntut blognya supaya bisa menghasilkan uang. Contohnya adalah blog ini. Dengan memasang adsense ataupun program iklan online lainnya, maka saya mengharapkan akan ada revenue dari tulisan-tulisan saya yang tanda kutip adalah sebuah knowledge. Tapi, bagaimana dengan blogger yang memang memanfaatkan blognya untuk meng-generate uang tapi tidak pernah berpikir alias tulisan-tulisannya memang ngebajak alias kupipes dari blogger lain? nah, kalau ini masuk kategori abu-abu knowledge economy.
Blogger penuh belas kasih dengan sedikit pamrih
Kalau blogger tipe ini, biasanya blogger yang memang pada dasarnya senang menulis. Dan dengan kegiatannya, diharapkan suatu ketika ada yang menyukai tulisan-tulisan si blogger lalu revenue dalam tanda kutip bisa datang. Revenue apa? Misalkan si blogger senang menulis soal IT. Tanpa mengharapkan mendapat revenue dari iklan, tapi karena ada publisher asal kita suka dengan tulisannya, maka bisa jadi si blogger diajak kerjasama untuk menerbitkan buku hasil dari tulisan-tulisannya. Atau si blogger senang menulis soal arsitektur. Maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin dibangun rumahnya oleh si arsitek tersebut. Atau si blogger adalah seorang pensiunan tentara dan dia sering berburu ke hutan. Maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin berburu lalu mengajaknya tanpa mengeluarkan uang sepersen pun. Atau si blogger adalah seorang banker dan suka mengeluarkan ide-ide produk perbankan, maka tidak heran suatu ketika ada orang yang ingin mengundangnya sebagai pembicara seminar keuangan perbankan. Atau si blogger adalah suka menggambar komik dan akhirnya ada portal yang bersedia untuk menampung komik-komik lucunya kemudian dibayar.
HOW TO
Dalam membangun knowledge economy sebetulnya ada langkah-langkahnya. Bagaimana itu dilakukan, sederhana sekali sebetulnya.
Otak manusia dan pengetahuan ibarat sebuah gelas yang diisi oleh air dan ketika penuh airnya akan tumpah. Terlalu banyak diisi oleh sekolah, pergaulan dan lain-lain, pasti akan tumpah entah menjadi tulisan di koran, atau ceramah, atau mengendap saja di buku diary. Nah, supaya air yang tumpah itu tidak terbuang percuma, jelas harus ada tempat yang menampungnya lagi. Dan proses menampungnya itu memiliki sedikit usaha ditambah kesenangan. Artinya, air yang adalah pengetahuan, sebaiknya ditampung disebuah wadah yang bernama blog atau koran atau media lainnya. Dan wadah yang paling mudah plus murah adalah blog. Dengan tertampung disebuah wadah yang lebih bermanfaat, diharapkan wadah tersebut bisa menghasilkan keuntungan bagi si pemilik gelas itu. Nah, sekarang, jika airnya ingin menjadi sebuah produk, air tersebut haruslah menarik. jika dia tumpah sebagai air putih, maka orang yang membutuhkan air putih akan berusaha memakainya. Jika dia tumpah sebagai air jeruk, orang yang suka dengan air jeruk akan ingin meminumnya. Jika dia tumpah sebagai air kelapa, orang suka dengan air kelapa tapi tidak suka dengan air jeruk, maka dia akan mau membelinya.
Menulis dengan topik tertentu memang akan menghasilkan revenue yang lebih cepat. Karena orang yang lebih mudah memilihnya. Disisi lain, menulis terhadap topik tertentu akan menjadikan seseorang jadi lebih mengerti terhadap apa yang dibacanya maupun apa yang ditekuninya. Dengan demikian, si penulis bisa berkembang lebih baik lagi dalam karir ataupun dalam usahanya, apapun itu.
Dengan demikian, dalam membangun knowledge economy sebetulnya gampang. Pilih media yang ingin dijadikan tempat manajemen pengetahuan-pengetahuan, lalu fokuslah terhadap pengetahuan tersebut.
KESIMPULAN
Knowledge economy memang perkara baru dibumi Indonesia ini. Tapi knowledge economy nampaknya akan berkembang pesat mengingat sebentar lagi biaya internet akan lebih murah sehingga banyak orang yang bisa meraup keuntungan dari internet.
Google Reader Ini Membunuhku
Google Reader telah memperbudak saya cukup lama. Tiap hari, pasti lebih dari 200 post muncul. Dan mau ga mau, saya harus membacanya. Kalau malas, terpaksa Mark all as read saya tekan. Tapi bukan berarti saya tidak pernah membacanya. Kalau ada yang menarik, pasti saya baca. Dan yang menarik, lucu, informatif terkadang akan saya share juga kepembaca blog ini. Seperti sekarang:
- Saya Programmer?
- Kutukan Pengetahuan
- Cadel
- Read More Hanya Untuk Long Posts (blogspot)
- Curhat si Penulis
- VLAN (Virtual Local Area Network)
- Separuh Lelaki
- sabtu pagi oleh venus
Tuesday, June 10, 2008
Seandainya Saya Jadi Gubernur Jakarta
Kalau selama ini saya suka nyindir-nyindir Jakarta plus gubernurnya, apa jadinya bila tiba-tiba saya ditunjuk untuk menggantikan Bang Foke?
Dengan senang hati saya terima? Mungkin. Kalau saya terima, apa saja yang akan saya lakukan untuk membenahi Jakarta khususnya soal kemacetan.
1. Membangun Subway dan Monorail
Belum dilakukannya pembangunan Monorail atau Subway diduga adalah kekurangan biaya. Ah, masa sih? Masalah biaya bukannya bank dunia akan mudah meminjamkan kalau untuk perkara bikin transportasi. Tapi pastinya dikelola dengan baik. Nah, seandainya saya jadi Gubernur, pasti saya akan memprioritaskan untuk membangun subway dan monorail guna mempercepat perekonomian Jakarta mengingat Jakarta adalah jantung perekonomian Indonesia. Duitnya dari mana, jelas akan saya godok dengan meminjam ke bank dunia. Trus subway yang selesai akan dikelola secara profesional, dibuat senyaman dan seaman mungkin sehingga bisa menangguk keuntungan yang maksimal dan secepat mungkin.
2. Meningkatkan biaya sekolah
Kendala kemacetan di Jakarta adalah tumpah ruahnya pekerja dan anak sekolah. Nah, untuk mengurangi pengguna jalan yang adalah anak sekolah, saya akan meningkatkan biaya sekolah yang berada di Jakarta. Bagi yang tidak mampu, silahkan sekolah di pinggir Jakarta. Supaya tidak bikin macet pastinya.
"Saya ga mau pindah rumah. Jauh dari kantor." Protes seorang warga.
"Loh, khan ada Subway/monorail, anda bisa pergi pulang kekantor dengan cepat dan nyaman."
3. Menghapuskan Busway
Busway adalah projek gagal. Dia tidak bisa mengatasi kemacetan Jakarta. Yang ada malah bikin tambah macet. Dengan demikian, lebih baik saya akan menghapuskan Busway ketika Subway/monorail rampung dikerjakan.
4. Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin
Nah ini lagi, kemacetan di jakarta juga diperparah dengan banyaknya mobil bukan dari warga Jakarta masuk ke ibukota. Dengan Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin, diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalulintas yang semakin parah.
---
Inti dari semua ini adalah, dengan berkurangnya kemacetan, saya tidak akan telat lagi masuk kantor! Hehehe... Soalnya Jakarta makin sakit dengan kemacetan akut.
Dengan senang hati saya terima? Mungkin. Kalau saya terima, apa saja yang akan saya lakukan untuk membenahi Jakarta khususnya soal kemacetan.
1. Membangun Subway dan Monorail
Belum dilakukannya pembangunan Monorail atau Subway diduga adalah kekurangan biaya. Ah, masa sih? Masalah biaya bukannya bank dunia akan mudah meminjamkan kalau untuk perkara bikin transportasi. Tapi pastinya dikelola dengan baik. Nah, seandainya saya jadi Gubernur, pasti saya akan memprioritaskan untuk membangun subway dan monorail guna mempercepat perekonomian Jakarta mengingat Jakarta adalah jantung perekonomian Indonesia. Duitnya dari mana, jelas akan saya godok dengan meminjam ke bank dunia. Trus subway yang selesai akan dikelola secara profesional, dibuat senyaman dan seaman mungkin sehingga bisa menangguk keuntungan yang maksimal dan secepat mungkin.
2. Meningkatkan biaya sekolah
Kendala kemacetan di Jakarta adalah tumpah ruahnya pekerja dan anak sekolah. Nah, untuk mengurangi pengguna jalan yang adalah anak sekolah, saya akan meningkatkan biaya sekolah yang berada di Jakarta. Bagi yang tidak mampu, silahkan sekolah di pinggir Jakarta. Supaya tidak bikin macet pastinya.
"Saya ga mau pindah rumah. Jauh dari kantor." Protes seorang warga.
"Loh, khan ada Subway/monorail, anda bisa pergi pulang kekantor dengan cepat dan nyaman."
3. Menghapuskan Busway
Busway adalah projek gagal. Dia tidak bisa mengatasi kemacetan Jakarta. Yang ada malah bikin tambah macet. Dengan demikian, lebih baik saya akan menghapuskan Busway ketika Subway/monorail rampung dikerjakan.
4. Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin
Nah ini lagi, kemacetan di jakarta juga diperparah dengan banyaknya mobil bukan dari warga Jakarta masuk ke ibukota. Dengan Melarang Mobil bukan berplat nomor B untuk mengisi bensin, diharapkan bisa mengurangi kemacetan lalulintas yang semakin parah.
---
Inti dari semua ini adalah, dengan berkurangnya kemacetan, saya tidak akan telat lagi masuk kantor! Hehehe... Soalnya Jakarta makin sakit dengan kemacetan akut.
Monday, June 9, 2008
Telerik Reporting = Bikin Programer Teler
Telerik Reporting 2.0 dan versi dibawahnya adalah perangkat Report paling tolol yang pernah saya temui.
1. Hasil Preview yang aneh bin o'on.
Wah.. ini parah bener. Kalau kita membuat report yang akan dijalankan di windows application, tidak terlalu masalah. Tapi kalau membuat report untuk web application, ini masalah besar. Setelah kita membuat report di form design, kemudian kita pilih preview, yang adalah preview untuk windows application, tampilannya normal. Tapi ketika diganti dengan HTML preview, hasilnya kayak mukanya Tukul, jelek amat: Berantakan abis! (maaf tukul, abis situ ngejelek-jeleki dirinya terus jadi nempel deh image-nya, hehehe...)
2. File Conversion nya payah.
Kalau saya rename melalui : klik kanan file report > pilih rename, maka hasilnya adalah.designer.cs tidak sama dengan reportnya yang direname tersebut. Perubahannya harus dari nama report tersebut dan ganti properties namenya.
3. Designernya Tidak bisa di zooming.
Berbeda jauh dengan Crystal Report atawa Active Report yang pada saat kita buat report, kita bisa ngezoom designernya. Sehingga bisa lebih enak kalau ukuran kertasnya besar. Dan di Telerik Report tidak bisa!
4. Control yang sudah melekat di report sectionnya susah sekali digeser2.
Tiap kali saya ingin menggeser, entah textbox atau control lainnya, saya harus mengganti properties position x dan y nya. Gila... Ini mah sama saja ngebatik...
5. Dan banyak lagi eror-eror maupun kekurangan-kekurangan lainnya...
Gile, dah beli mahal-mahal, tapi tidak sebanding dengan kualitas yang didapat. Parah nih produk. Haaaaaaaaaaaaaaaaa.... Gue stresssssss....
1. Hasil Preview yang aneh bin o'on.
Wah.. ini parah bener. Kalau kita membuat report yang akan dijalankan di windows application, tidak terlalu masalah. Tapi kalau membuat report untuk web application, ini masalah besar. Setelah kita membuat report di form design, kemudian kita pilih preview, yang adalah preview untuk windows application, tampilannya normal. Tapi ketika diganti dengan HTML preview, hasilnya kayak mukanya Tukul, jelek amat: Berantakan abis! (maaf tukul, abis situ ngejelek-jeleki dirinya terus jadi nempel deh image-nya, hehehe...)
2. File Conversion nya payah.
Kalau saya rename melalui : klik kanan file report > pilih rename, maka hasilnya adalah
3. Designernya Tidak bisa di zooming.
Berbeda jauh dengan Crystal Report atawa Active Report yang pada saat kita buat report, kita bisa ngezoom designernya. Sehingga bisa lebih enak kalau ukuran kertasnya besar. Dan di Telerik Report tidak bisa!
4. Control yang sudah melekat di report sectionnya susah sekali digeser2.
Tiap kali saya ingin menggeser, entah textbox atau control lainnya, saya harus mengganti properties position x dan y nya. Gila... Ini mah sama saja ngebatik...
5. Dan banyak lagi eror-eror maupun kekurangan-kekurangan lainnya...
Gile, dah beli mahal-mahal, tapi tidak sebanding dengan kualitas yang didapat. Parah nih produk. Haaaaaaaaaaaaaaaaa.... Gue stresssssss....
Pindah Kantor? Tar Dulu Deh...
Pindah ke kantor baru memang banyak syaratnya. Kalau saya yang ditanya, saya akan memilih kantor yang:
1. tidak kering alias banyak karyawatinya.
2. gedung bertingkat dan dipusat kota supaya orang gampang tahu, "ooooh... Iya, iya."
3. Banyak liftnya biar ga ngantri.
4. Tempat makan murah = deket.
Ketika masih cari-cari kerjaan, saya pernah kedapatan kantor yang bertempat disebuah ruko, lantai 4, sepi orang dan kalau cari makan rada susah. Kantornya lumayan berprospek, tapi terlalu selektif memilih calon karyawan. Oh, prospek, artinya belum stabil-stabil amat. Isinya anak muda semua. Yang jadi bahan pertimbangan adalah kantornya yang terlalu sedikit untuk bisa dilihat. Kalau mau cucimata: susah. So, saya sudah ga pikirin lagi perusahaan tersebut (walaupun memang tidak dipanggil juga, hehehe...)
Ada lagi perusahaan yang hampir mirip. Perusahaan besar, sebuah perusahaan asuransi mobil yang cukup terkenal. Tapi saya juga menampik ketika saya harus ke ruangan IT, saya harus naik tangga 4 lantai! Disatu sisi, bagus sekali untuk memperkecil perut. Disisi lain, kalau tiap hari begini, bah... ga banget deh. Belum lagi lokasinya juga tidak memungkinkan untuk cari makan siang yang ramai. Dan karyawan yang bekerja disitu mayoritas memesan katering. Weleh, kalau enak sih ga masalah, tapi kalau kateringnya ga enak: lagi, ga banget deh.
1. tidak kering alias banyak karyawatinya.
2. gedung bertingkat dan dipusat kota supaya orang gampang tahu, "ooooh... Iya, iya."
3. Banyak liftnya biar ga ngantri.
4. Tempat makan murah = deket.
Ketika masih cari-cari kerjaan, saya pernah kedapatan kantor yang bertempat disebuah ruko, lantai 4, sepi orang dan kalau cari makan rada susah. Kantornya lumayan berprospek, tapi terlalu selektif memilih calon karyawan. Oh, prospek, artinya belum stabil-stabil amat. Isinya anak muda semua. Yang jadi bahan pertimbangan adalah kantornya yang terlalu sedikit untuk bisa dilihat. Kalau mau cucimata: susah. So, saya sudah ga pikirin lagi perusahaan tersebut (walaupun memang tidak dipanggil juga, hehehe...)
Ada lagi perusahaan yang hampir mirip. Perusahaan besar, sebuah perusahaan asuransi mobil yang cukup terkenal. Tapi saya juga menampik ketika saya harus ke ruangan IT, saya harus naik tangga 4 lantai! Disatu sisi, bagus sekali untuk memperkecil perut. Disisi lain, kalau tiap hari begini, bah... ga banget deh. Belum lagi lokasinya juga tidak memungkinkan untuk cari makan siang yang ramai. Dan karyawan yang bekerja disitu mayoritas memesan katering. Weleh, kalau enak sih ga masalah, tapi kalau kateringnya ga enak: lagi, ga banget deh.
Berbagi (Lagi)
Buat yang bosen dengan berita-berita yang itu-itu saja, ada baiknya baca tulisan-tulisan berikut ini. Informatif, cerdas, gokil, miris, lucu dan lainnya. Silahkan dilihat-lihat:
Thursday, June 5, 2008
Haris del Hakim, My New Idol Writer
Setelah membaca novel "Kau Nodai Cintaku", saya langsung mendaftarkan Haris del Hakim sebagai penulis idola saya. Kalau sebelumnya, Pramoedya Ananta Toer sebagai idola-idola-idola-idola saya, lalau Seno Gumira Adjidarma sebagai idola-idola-idola saya, kemudian Putu Wijaya adalah idola-idola saya, dan terakhir Andrea Hirata sebagai idola saya, kini bertambah satu penulis idola: Haris del Hakim.
Sejujurnya, cerita yang dikarang Haris del Hakim dibuku Kau Nodai Cintaku tidak terlalu istimewa. Tapi yang saya kagumi adalah teknik menulisnya yang kalau boleh saya nilai = 8 dari 10:
Standar,
patuh aturan,
sedikit puitis dan
tidak terlihat norak.
Sayangnya, buku Kau Nodai Cintaku tidak tepat pemilihan judul. Sentral cerita buku Kau Nodai Cintaku adalah si Wibi, yang diujung cerita memilih tidak mencintai siapapun. Tapi kenapa judulnya "Kau Nodai Cintaku" seolah-olah si Wibi yang di nodai cintanya oleh wanita-wanita. Aneh memang.
Begitu pun dengan pemilihan sampulnya. 2 tokoh wanita yang digambarkan oleh si penulis sangatlah alim dengan sering menggunakan jilbab. Tapi kenapa sampulnya malah memperlihatkan wanita yang memakai baju seksi?
Ah, mungkin itu memang kesalahan dari redaksi. Si penulis pasti tidak punya urusan soal sampul dan pemilihan judul. Bagaimanapun, tulisan Haris del Hakim boleh juga. Dan cukup memikat.
Sejujurnya, cerita yang dikarang Haris del Hakim dibuku Kau Nodai Cintaku tidak terlalu istimewa. Tapi yang saya kagumi adalah teknik menulisnya yang kalau boleh saya nilai = 8 dari 10:
Standar,
patuh aturan,
sedikit puitis dan
tidak terlihat norak.
Sayangnya, buku Kau Nodai Cintaku tidak tepat pemilihan judul. Sentral cerita buku Kau Nodai Cintaku adalah si Wibi, yang diujung cerita memilih tidak mencintai siapapun. Tapi kenapa judulnya "Kau Nodai Cintaku" seolah-olah si Wibi yang di nodai cintanya oleh wanita-wanita. Aneh memang.
Begitu pun dengan pemilihan sampulnya. 2 tokoh wanita yang digambarkan oleh si penulis sangatlah alim dengan sering menggunakan jilbab. Tapi kenapa sampulnya malah memperlihatkan wanita yang memakai baju seksi?
Ah, mungkin itu memang kesalahan dari redaksi. Si penulis pasti tidak punya urusan soal sampul dan pemilihan judul. Bagaimanapun, tulisan Haris del Hakim boleh juga. Dan cukup memikat.
Wednesday, June 4, 2008
FPI & Orang Kampung Balaraja
Apa persamaan antara orang FPI dengan orang kampung Balaraja?
Jawabannya sederhana, sama-sama ga masuk akal. Kalau orang FPI, kenapa tidak masuk akalnya pasti kita semua sudah tahu, kalau orang kampung Balaraja, tidak masuk akalnya adalah dalam perkara kambing.
Di Balaraja, ketika saya dan mobil yang saya tumpangi menuju pabrik Roman Ceramics, kambing itu berkeliaran bebas. Karena terlalu bebas, kambing-kambing itu seenaknya duduk-dudukan, tidur-tiduran ditengah jalan. Ketika mobil lewat dan tidak sengaja melindas, lalu mati, nah... ini dia perihal tidak masuk akalnya nongol.
Orang kampung yang punya kambing tersebut akan meminta ganti rugi 5 kali lipat dari harga si kambing. Alasannya karena si kambing bisa beranak hingga 5 keturunan. Otomatis, kalau si kambing mati, maka si pemilik kambing merasa kehilangan pemasukan sejumlah 5 kambing. Heran kan?
Jawabannya sederhana, sama-sama ga masuk akal. Kalau orang FPI, kenapa tidak masuk akalnya pasti kita semua sudah tahu, kalau orang kampung Balaraja, tidak masuk akalnya adalah dalam perkara kambing.
Di Balaraja, ketika saya dan mobil yang saya tumpangi menuju pabrik Roman Ceramics, kambing itu berkeliaran bebas. Karena terlalu bebas, kambing-kambing itu seenaknya duduk-dudukan, tidur-tiduran ditengah jalan. Ketika mobil lewat dan tidak sengaja melindas, lalu mati, nah... ini dia perihal tidak masuk akalnya nongol.
Orang kampung yang punya kambing tersebut akan meminta ganti rugi 5 kali lipat dari harga si kambing. Alasannya karena si kambing bisa beranak hingga 5 keturunan. Otomatis, kalau si kambing mati, maka si pemilik kambing merasa kehilangan pemasukan sejumlah 5 kambing. Heran kan?
Lucu, Penting, Mendidik, Menghibur Dan Inspiratif
Sebelum posting yang aneh-aneh lagi, saya mau share sedikit posting beberapa blogger yang nangkring di google reader saya dan anda harus membacanya juga! Hehehe... Ga bermaksud maksa sih. Tapi berhubung ada yang lucu, penting, mendidik, menghibur dan inspiratif, jadi silahkan saja dilihat-lihat:
Perempuan & Rasa Sakit
Tulisan apakah yang paling diminati pembaca?
Membangun Bangsa Lewat Knowledge Economy (Part II)
BLT dan Mesin Cuci
Kronologi Satu Juni versi salah satu korban FPI
Bispak = Bisa dipake
Menyapu Kantor
Perempuan & Rasa Sakit
Tulisan apakah yang paling diminati pembaca?
Membangun Bangsa Lewat Knowledge Economy (Part II)
BLT dan Mesin Cuci
Kronologi Satu Juni versi salah satu korban FPI
Bispak = Bisa dipake
Menyapu Kantor
Monday, June 2, 2008
Calon Nama Anak
Kalau diizinkan Tuhan, 4 bulan lagi saya bakal dapat anak. Tapi masih bingung, kira-kira anak saya nanti mau dikasih nama apa. Berhubung saya seorang programmer atau manusia katro yang berkecimpung didunia IT, maka bagusnya nama calon anak saya berhubungan dengan IT. Kira-kira nama yang bagus apa yah?
mungkin kira-kira akan seperti ini kali yah:
OS
Linuksani (Linux)
Debian
Unikson (UNIX)
Tisipy Aipy (TCP/IP)
Dony Sendy (Don't Send)
Sendy Erora Reportani (Send Error Report)
Basprog
Perlani (Perl)
Possan Hasudungan Parlindungan (disingkat PHP, tapi terlalu Batak yah?)
Smith (CodeSmith)
Neta Tierra (Nettiers)
ERP
Axaptany (MS Axapta)
Navisiono (MS Navision)
Platini (Platinum)
Sony Adi Parlindungan (disingkat SAP)
Database
Monica Sonya Santi Qurnia Lidya (disingkat MSSQL)
Monica Yanti Sonya Qurnia Lidya (disingkat MySQL)
---
Atau ada yang mau kasih masukan?
mungkin kira-kira akan seperti ini kali yah:
OS
Linuksani (Linux)
Debian
Unikson (UNIX)
Tisipy Aipy (TCP/IP)
Dony Sendy (Don't Send)
Sendy Erora Reportani (Send Error Report)
Basprog
Perlani (Perl)
Possan Hasudungan Parlindungan (disingkat PHP, tapi terlalu Batak yah?)
Smith (CodeSmith)
Neta Tierra (Nettiers)
ERP
Axaptany (MS Axapta)
Navisiono (MS Navision)
Platini (Platinum)
Sony Adi Parlindungan (disingkat SAP)
Database
Monica Sonya Santi Qurnia Lidya (disingkat MSSQL)
Monica Yanti Sonya Qurnia Lidya (disingkat MySQL)
---
Atau ada yang mau kasih masukan?
Sunday, June 1, 2008
Antara Sang Pemimpi dan Babakan Fakultas IPB
Auuffhh... auffhh... auuffhh... auffhh...
Kalau yang sudah baca, pasti tahu apa maksud barisan kata-kata diatas. Ya, tidak sampai 2 minggu, saya menyempatkan untuk membaca buku kedua tetralogi Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi.
Novel yang dianggap sebagai sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan ini memang cukup memikat saya. Tapi kadar memikatnya jadi sedikit berkurang dibanding novel yang pertama. Mungkin kadar kelucuan dan kadar saintifiknya sedikit berkurang.
Novel ini adalah karya kedua Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Juli tahun 2006. Dalam novel ini Andrea menarikan imajinasi dan melantunkan stambul mimpi-mimpi dua anak Melayu kampung: Ikal dan Arai. Di novel ini juga Andrea membuang jauh-jauh 10 tokoh Laskar Pelangi. Jadi menurut saya, novel ini bisa dibaca secara terpisah.
Membaca Sang Pemimpi sekaligus membuat saya bernostalgia dengan kehidupan di Bogor. Diakhir-akhir cerita, Andrea Menceritakan kisahnya yang nyasar di kota Bogor dan akhirnya tinggal di Babakan Fakultas. Sebuah lembah intelektual karena diisi oleh mahasiswa-mahasiswa berkantong kempes karena kos-kosan yang murah-meriah. Babakan Fakultas, atau biasa disebut Bafak, sangat penuh dengan kesan ketika saya bergumul dengan tugas-tugas kuliah, persiapan ujian dan sebagainya. Ah, Bogor... Kota sejuta angkot yang mengangenkan.
Kalau yang sudah baca, pasti tahu apa maksud barisan kata-kata diatas. Ya, tidak sampai 2 minggu, saya menyempatkan untuk membaca buku kedua tetralogi Laskar Pelangi yaitu Sang Pemimpi.
Novel yang dianggap sebagai sebuah lantunan kisah kehidupan yang memesona dan akan membuat Anda percaya akan tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi dan pengorbanan, lebih dari itu, akan membuat Anda percaya kepada Tuhan ini memang cukup memikat saya. Tapi kadar memikatnya jadi sedikit berkurang dibanding novel yang pertama. Mungkin kadar kelucuan dan kadar saintifiknya sedikit berkurang.
Novel ini adalah karya kedua Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Juli tahun 2006. Dalam novel ini Andrea menarikan imajinasi dan melantunkan stambul mimpi-mimpi dua anak Melayu kampung: Ikal dan Arai. Di novel ini juga Andrea membuang jauh-jauh 10 tokoh Laskar Pelangi. Jadi menurut saya, novel ini bisa dibaca secara terpisah.
Membaca Sang Pemimpi sekaligus membuat saya bernostalgia dengan kehidupan di Bogor. Diakhir-akhir cerita, Andrea Menceritakan kisahnya yang nyasar di kota Bogor dan akhirnya tinggal di Babakan Fakultas. Sebuah lembah intelektual karena diisi oleh mahasiswa-mahasiswa berkantong kempes karena kos-kosan yang murah-meriah. Babakan Fakultas, atau biasa disebut Bafak, sangat penuh dengan kesan ketika saya bergumul dengan tugas-tugas kuliah, persiapan ujian dan sebagainya. Ah, Bogor... Kota sejuta angkot yang mengangenkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)