Setelah dibaca, boom! Kita dibawa dari A ke Z tanpa menyadari, kita sedang dikuliahi perekonomian internasional. Dan kita dibuat seolah-olah membaca sebuah cerpen karangan Dewi Lestari dimana alurnya membuat kita terhanyut dan tercenung sejenak, "Duh indahnya..."
Tulisan ini benar-benar cantik. Walaupun tentang investment, dimana saya buta sama sekali, tapi saya jadi tertarik dan akhirnya menelusuri tulisan-tulisan Nofie Iman sebelumnya. Dan, beginilah seharusnya blog. Tidak asal-asalan seperti blog ini.
Bagaimana saya bisa bilang tulisan Nofie Iman tidak asal-asalan? Lihat statement ini:
Ketika saya sodori draft posting ini ke teman saya, dia cuma berkomentar singkat: kira-kira, berapa ya yang diperoleh Megawati, Pramono Anung, Taufik Kiemas, Laksamana Sukardi, dkk. sewaktu mengobral aset-aset perusahaan itu? Entahlah.
Sebelum di posting, Nofie Iman sempat menyodorkan draft tulisan itu kepada temannya. Ini menunjukan, dia harus bertanggung jawab terhadap tulisannya ketika dipublish kelak.
Tidak harus seperti itu memang. Kita tidak perlu menyodorkan tulisan kita kepada teman supaya dilihat, good or bad. Setidaknya, apa yang ditulis, jangan langsung diposting. Simpan dulu sejenak, 5 menit atau 1 jam, lalu baca kembali, apakah tulisan kita patut tayang atau tidak. Terkadang, emosi bisa tercampur ketika menulis.
No comments:
Post a Comment