Kemarin, hanya gara-gara mobil mogok di kuburan karet, macetnya bisa sampai pondok bambu. Itu kalau dihitung berapa kilometernya, bisa lebih dari 8 km.
3 hari yang lalu, tepatnya hari senin, sama saja. Gara-gara Metromini 52 macet di Kampung Melayu, macetnya sampai Pondok Bambu juga.
Itu gara-gara mobil mogok. Belum gara-gara banjir. 2 hari yang lalu, gara-gara cipinang tergenang air, macetnya dari Cipinang Indah sampai Duren Sawit, dekat rumah saya.
Jakarta terlalu padat!
Apa yang musti dibenahi? Apakah setiap orang harus bersepeda? Kalau soal ini, sudah ada yang bersepeda ke kantor. Tapi entah kenapa, gerakan mereka kurang bisa mengajak para pengendara kendaraan bermotor.
Apakah setiap orang harus mulai berpikir tinggal di apartemen? Kalau soal ini, banyak orang yang kepingin tinggal di apartemen. Tapi dengan biaya yang tidak murah tentunya. Alhasil, tinggal di apartemen hanya untuk orang berduit.
Apakah kantor-kantor harus mulai memberikan fleksibilitas jam kerja? Tidak harus masuk jam 8 pulang jam 5. Tapi bisa diatur sesuai keinginan karyawan? Soal ini, pasti banyak karyawan yang kepingin. Tapi yang punya perusahaan pasti ga kepingin. Ketika ada keluhan dari klien jam 8 pagi, sedangkan yang bertanggung jawab tidak ada dikantor, so pasti yang punya perusahaan bakal kena tegor oleh klien dan hubungan dengan klien bakal merenggang. Ujung-ujungnya pendapatan bisa berkurang.
Apakah harus dimulai gerakan kantor bekerja remote? Kalau ini sih lebih cocok perusahaan IT. Meeting senin dan jumat, sisanya dikerjakan dirumah. Bagaimana dengan perusahaan keuangan seperti Bank yang sangat rentan dengan pencurian data? Seandainya ada karyawan bank A membutuhkan data x, lalu ketika ditransfer via internet, ada hacker asal bank B yang mencurinya ketika data itu lewat, otomatis urusannya bisa runyam.
Ah... Sudah lah...
Daripada pusing-pusing mikirin hal kegedean, mendingan buat solusi yang sederhana,
berangkat lebih pagi!
No comments:
Post a Comment