Monday, April 21, 2008

Laskar Pelangi Yang Tidak Terlalu Istimewa

Siapa yang tidak tahu dengan novel Laskar Pelangi? laskar pelangi ini adalah cerita nyata di belahan nusantara Indonesia tepatnya di Belitong karangan Andrea Hirata. Buku ini adalah buku pertama dari tetralogi yang bercerita tentang kehidupan pribadi sang pengarang. Andrea yang sering dipanggil si Ikal oleh teman-temannya adalah salah satu anggota Laskar Pelangi, kelompok 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadyah.

Buku ini sukses besar di Indonesia. Novel yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005 ini dikabarkan akan dibuat filmnya oleh Riri Riza.

Namun, dibalik kesuksesan Laskar Pelangi, saya menganggap novel ini tidak terlalu istimewa. Baru membaca 20 halaman saja, saya melihat tidak ada yang spesial dari buku ini. Gaya bahasanya terlalu bermain aman sehingga sama saja dengan gaya bahasa pengarang sastra lainnya. Tidak berani memberontak dari gaya bahasa sastra yang ada. Begitupun dengan time frame-nya. Tidak jelas sepertinya kapan cerita itu dibuat dan terjadi sehingga ada bagian kisah yang dianalogikan dengan peristiwa terkini, dan membuat saya jadi bingung, ini kisah jaman sekarang atau kisah Andrea sewaktu kecil.

Kehebatan dari cerita ini sepertinya terletak dari penggunaan referensi yang kuat. Banyak kisah-kisah dikaitkan dengan referensi yang jelas dan ilmiah. Mungkin hal ini beralasan karena si pengarang memang seorang terpelajar yang terbiasa menulis jurnal atau karya ilmiah karena Andrea sendiri adalah seorang lulusan S3.

Demikian komentar singkat saya tentang Laskar Pelangi yang novelnya belum lama ini saya beli seharga 30 ribu (maaf, bajakan ^_^ ).

Untuk mengetahui komentar pembaca Laskar Pelanginya, mungkin bisa membaca tulisan blogger2 ini:
Catatan Tengsin untuk Andrea "Ikal" Hirata
Laskar Pelangi (oleh Sanny)
Jimi dan buku lagi!

No comments:

Post a Comment