Gara-gara acara Oprah di Metro TV, ketika Al Gore memaparkan An Inconvenient Truth-Global Warning, saya jadi kepikiran terus untuk tidak tinggal di daerah pinggiran Jakarta lagi. Kepingin tinggal ditengah kota sehingga, walaupun kecil efeknya, saya sudah mengurangi laju peningkatan kadar CO2 di bumi ini yang disebar melalui knalpot kendaraan. Tinggal di apartemen Sudirman Palace, trus ke kantor jalan kaki, wah, benar-benar kehidupan yang ideal. Ke kantor tidak perlu repot-repot berjibaku dengan kendaraan lain. Dah gitu tidak keluar ongkos besar hanya untuk bensin dan service kendaraan.
Bicara tentang An Inconvenient Truth, ada yang menarik bagaimana Al Gore bisa menuai simpati masyarakat Amerika bahkan masyarakat dunia melalui film dokumenternya. Dengan mengungkapkan issue global warming, Al Gore bisa mendapat dukungan dari banyak orang khususnya warga AS. Bahkan ada yang kepingin Al Gore mencalonkan diri lagi jadi President of United States.
Dari sini, pelajaran yang bisa diambil jika suatu saat nanti saya dicalonkan entah jadi gubernur atau presiden, sebelum pencalonan saya harus bisa mengangkat suatu issue global atau regional yang menakutkan masyarakat dan dikemas sedemikian rupa sehingga masyarakat tertarik untuk menyaksikannya. Misalkan, kalau saya dicalonkan jadi gubernur Jakarta, saya akan mengangkat isu polusi ke dalam film dokumenter bahwa tingkat polusi di Jakarta akan meningkat hingga 200% dari sekarang dalam jangka waktu 5 tahun(sesudah 5 tahun, bikin film dokumenter lagi untuk kampanye selanjutnya). Jika hal itu terjadi, maka 75% anak-anak yang lahir dari hari ini hingga 5 tahun kedepan akan mengalami penurunan daya berpikir karena tubuhnya sudah teracuni zat timbal khususnya otak. Kalau sudah bodoh, maka penduduk Jakarta akan kesulitan mendapatkan keturunan yang bermutu. Otomatis, pekerja-pekerja dari luar daerah akan membanjiri Jakarta dan bisa mendapati posisi penting di semua bagian organisasi atau perusahaan. Akibatnya lagi? Anak-anak asli Jakarta akan tersingkir dari persaingan kerja ataupun usaha. Putra daerah hanya akan menjadi pekerja kasar karena begitu bodohnya. Tidak berpenghasilan cukup sehingga akan menyusahkan keluarganya bahkan bangsanya sendiri... Cukup menakutkan bukan?
Akhir kata, tulisan ini Cuma becanda. Peace.
No comments:
Post a Comment