Tuesday, July 3, 2007

Hypermart Kebon Kacang

Kemarin malam, selepas dari kantor jam 8, saya langsung meluncur ke Hypermart Kebon Kacang untuk berbelanja kebutuhan perut. Ternyata, belanja di sini sungguh menyenangkan. Tokonya sepi alias pelanggannya sedikit sehingga saya jadi lebih leluasa menuntun troli kesana-sini tanpa terantuk troli lain seperti kalau saya belanja di Carrefour.

Tapi sebetulnya, saya agak sedih juga melihat kondisi Hypermart yang sepi pengunjung ini. Cuma ga bisa membayangkan saja bagaimana perasaan penanam modal seandainya melihat tokonya yang adem anyem seperti pasar tradisional yang mulai ditinggalkan warga ibukota.

Seandainya saya tiba-tiba ditunjuk sebagai store manager Hypermart oleh sang pemilik uang, entah dapat info dari malaikat atau mereka baca blog ini(�Ngarep!!!), pembenahan apa yang akan saya lakukan?

Saya akan membagi 2 pembenahan yaitu pembenahan hal kecil dan hal besar.

Pembenahan hal kecil:
#1. menghindari rak kosong. Saya memperhatikan ada beberapa rak yang barangnya dibiarkan kosong tapi harganya masih tercantum di bibir rak. Seharusnya ini tidak boleh terjadi. Kesannya, toko akan terlihat oleh pelanggan seperti ga niat jualan, �loh, kok kosong? Emangnya ga mo dagang? Dah banyak duit? Udah laku?�

#2. customer service yang OK. Begitu saya datang dan menitipkan tas, sungguh disayangkan kalau pegawai barisan depan tidak dilakukan pemilihan yang baik. Maksudnya, jangan pasang pegawai yang kurang enak dilihat di barisan depan, apalagi customer service. Kalau bisa, pilih pegawai yang cantik atau ganteng supaya orang yang mau klaim sesuatu jadi tidak gampang marah karena langsung KO duluan terpesona oleh wajahnya.

Pembenahan hal besar:
#1. Untuk menambah daya tarik minat pengunjung, saya akan melakukan perlombaan-perlombaan tiap bulannya. Misalkan perlombaan mengisi TTS, atau perlombaan menggambar oleh anak-anak, atau perlombaan memasak oleh ibu-ibu, atau perlombaan blogging(Tukang Ketik pasti juaranya ^_^) atau perlombaan-perlombaan lain yang intinya menarik orang untuk datang. Jadi lebih bersikap menjemput bola, bukan menunggu godot, eh, menunggu bola.

#2. Diferensiasi, diferensiasi, diferensiasi. Itulah slogan yang diusung Kakek Herman Kartajaya dalam beyond marketingnya(Cat: dagangannya ^_^ ). Nah, kira-kira, apa yang perlu berbeda dari kompetitor lain khususnya Carrefour? (*Giant ga usah dianggap, masih kompetitor ingusan*). Perbedaan yang diperlukan adalah target marketnya. Kalau Carrefour lebih menargetkan market kepada keluarga yang sebetulnya menargetkan orang dewasa maka, seandainya saya yang terpilih menjadi store manager Hypermart, saya akan merubah target market Hypermart kepada anak-anak. Why? Penarik orang tua untuk datang ke Toko bukan hanya karena kebutuhan berbelanja tapi juga keinginan anak yang butuh hiburan diluar rumah. Toko Hypermart Kebon Kacang sebetulnya sudah melakukannya dengan membuat arena bermain anak-anak dibagian depan. Tapi saya melihat masih kurang, troli mobil-mobilan seperti yang di Carrefour belum ada. Dan satu lagi, yang paling penting, di Hypermart perlu ada badut/manusia robot. Kenapa? Anak kecil akan senang sekali jika bisa bertemu dengan tokoh khayalannya. Jika tokoh itu tertanam diotaknya, otomatis, tiap hari mereka akan bersungut-sungut kepada orang tua untuk minta diajak ke Hypermart. Ini yang penting jika ingin berbeda dari Carrefour. Carrefour belum melihat sampai kesini. Makanya, langkah merubah target market ini adalah terpenting.

Semoga tidak bermanfaat.

No comments:

Post a Comment