Saturday, May 31, 2008

XSLT untuk Mengubah NCBI BLAST

Impresif!
Pierre Lindenbaum, yang mengaku PhD virology + bioinformatics itu bikin program kecil nan keren.

Si Pierre bikin XSLT stylesheet yang bisa mengubah BLAST ke dalam XHTML+SVG page. Wuih... artinya, output BLAST yang bisa didapat dari situs NCBI yang berupa XML, bisa dirubah menjadi halaman XHTML dan juga akan mencul berupa grafik dengan bantuan SVG hanya dengan menggunakan XSLT stylesheet buatan Pierre Lindenbaum. Fiuh... Keren.

Cara pakainya pun gampang:
xsltproc --novalid blast2svg.xsl blast.xml > ~/blast.xhtml

Ck ck ck... jadi kepengen kuliah lagi...

Oh, Selengkapnya tentang NCBI Blast+ XSLT menjadi XHTML + SVG bisa baca disini. Berikut dengan source code lengkapnya.

Friday, May 30, 2008

Jalan-jalan ke Pabrik Roman Ceramics

3 hari kemarin, saya libur ngeblog karena sedang mengikuti CRP (Conference Room Pilot) atau istilah bekennya ngasih training supaya menemukan kekurangan-kekurangan agar bisa selekasnya diperbaiki.

Nah, kemarin itu saya ikutan CRP untuk implementasi Axapta 4.0 di pabrik Roman Ceramics yang terletak di Balaraja. Sebuah wilayah nun jauh disana. Begitu jauh karena Lippo Karawaci bagi saya sudah tergolong jauh dan untuk sampai ke Balaraja kita harus melewati Lippo Karawaci beberapa kilometer lagi (Fiuh... Pegel deh pantat tiap kali kesana).

3 hari saya hanya jadi pengamat karena memang belum kompeten menjalani tugas implementor Axapta. Apalagi module production. Tapi ada begitu banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan dari CRP 3 hari kemarin. Pelajarannya apa saja, silahkan kirim email jika anda ingin bertanya lebih jauh ^__^ (kantor confidential soalnya).

Pabrik Roman Ceramics itu ternyata luas sekali bahkan memiliki danau guna airnya dimanfaatkan sebagai raw material dalam pembuatan keramik lantai ataupun keramik tembok, dimana kedua jenis keramik tersebut memang diproduksi oleh PT SRKI (Setya Raya KeramikoIndah) sang produser keramik yang katanya nomor satu di Indonesia itu(bukan bermaksud promosi, tapi tukang bangunan dirumah saya memang bilang kualitas Roman Keramik lebih unggul dari yang lain).

Karena sangking luasnya, di pabrik ini ada lapangan Mini Golf pula! Weleh3x. (masih dalam terkesima mode).

Ini memang pengalaman hidup yang mungkin tidak akan saya lupakan mengingat cita-cita saya adalah membuat usaha berskala besar dengan berhektar-hektar tanah yang digunakan sebagai lokasi pabrik ditambah beribu-ribu karyawan yang bekerja sehingga dengan cita-cita saya ini banyak rakyat Indonesia bisa saya hidupi (cuih banget ga sih?).

Karyawan di pabrik roman ceramics ini memang 2000 ribuan lebih. Sehingga tidak heran jika ada kebutuhan mengimplementasikan program ERP. Namun yang bikin saya heran adalah, ini adalah kali pertama saya temui sebuah pabrik dengan ribuan karyawan tapi baru menerapkan software manufacturing!!! Dan selama ini mereka melakukannya dengan apa? Dengan SpreadSheet! Ck ck ck...

Aneh memang. 2000 karyawan, sistemnya masih manual. 2 gedung pabrik, dengan mesin besar-besar, masih dimantain dengan spreadsheet.

Dan yang bikin saya lebih herannya lagi, biarpun dikelola dengan spreadsheet, hasil produksinya yang meluncur ke pasar tetaplah diakui kualitas terbaik. Heran bukan?

Dan sekali lagi, tulisan ini tidak ada maksud menjadi iklan terselubung Roman Ceramics, tapi hanya niatan ingin bercerita dan mencatat jejak langkah yang pernah saya tempuh dalam kehidupan ini. Namanya juga blog, ya ga? (kok tulisan gue jadi sentimentil gini sih?)

***
Sumber foto: www.romanceramics.com

Monday, May 26, 2008

Tujuan Terciptanya Laki dan Perempuan




...

The Chronicles Of Narnia: Prince Caspian

Waktu SMA dan kuliah, pembimbing spiritual saya selalu menyarankan untuk mencari moral of the story disetiap film yang ditonton. Nah, tadi malam, setelah menyaksikan The Chronicle of Narnia: Price of Kaspian, saya tidak langsung menemukan moral of the story film tersebut. Lalu saya tanya pada Mey, pesan dari film tadi apa. Jawaban yang saya dapatkan malah, "Hehehe... Nonton mah nonton aja kaleee..."

The Chronicles Of Narnia: Prince Caspian masih bercerita tentang 4 bocah yang tiba-tiba ketemu dengan negeri ajaib. Melanjuti Satu tahun berlalu sejak peristiwa "Singa, Penyihir, dan Jubah", para raja dan ratu Narnia kembali ke negri ajaib tersebut, dan sudah 1300 tahun berlalu di waktu negeri Narnia.

Selama ketidak-hadiran mereka, masa kejayaan Narnia lenyap, Narnia jatuh kedalam kekuasaan Telmarine dan dipimpin oleh Raja Miraz, yang memerintah tanpa belas kasihan. Keempat anak tersebut selanjutnya bertemu dengan karakter baru: yang berhak menguasai Narnia, Pangeran Caspian muda, yang bersembunyi untuk menghindari rencana pamannya, Miraz, berencana membunuhnya, agar keturunan Miraz naik tahta. Dengan bantuan manusia kerdil yang baik hati, tikus pemberani, seekor hewan tanah dan warga Narnia dipimpin oleh Peter dan Caspian, berangkat mencari Aslan, menyelamatkan Narnia dari tangan tiran Miraz, dan memulihkannya dari sihir serta merebut kembali kejayaan Narnia.

Nah, kalau dipikir-pikir kembali, sebetulnya ada sedikit pesan moral dari film Narnia. Kalau diambil dari sudut agama, film ini memperlihatkan analogi Narnia dengan alkitab(injil). Dari film ini, diharapkan si penonton bisa mengetahui kalau kita mencari-Nya, maka Dia akan datang. Gambaran ini diperlihatkan Lucy ketika mencari Aslan. Aslan, yang digambarkan seperti sang Juruselamat, dicari kembali oleh keempat bersaudara dengan sedikit intrik yang dibumbui keraguan dan penyangkalan. Sama halnya orang-orang yang tidak mempercayai Tuhan dan selalu meragukan sekaligus suka menyangkal. Tapi pada akhirnya mereka percaya juga.

Kira-kira itu saja temuan saya, bagaimana dengan pesan moral yang anda dapatkan?

And The Winners are... (not me again!)

- - -

Dear friends,

After having discussion with the juries -Bang Wimar, Kang Enda, and Mbak Fira Basuki- we finally got three best bloggers who are entitled to be winners of this first period (Intercultural Dialogue). They got the highest scores among all those 19.

Participants are judged based on four criterias, those are: theme exploration, originality of the story, creativity in delivering story, and interaction with readers.

And here are the three best bloggers for the first period of this competition:

1. Ahmad Fauzi Ridwan
2. Ika D
3. Oscar Prajnaphalla

Congratulations to all winners!

- - -

Hiks.. Hiks.. Hiks..
Gagal lagi, gagal lagi...

Tapi ga papa sih, tulisan 3 pemenang itu memang bagus-bagus. 2 hal yang saya pelajari dari kontes menulis British Council ini adalah:
1. Analisis yang dalam terhadap topik yang dilombakan.
2. Postingnya lebih dari 1. (makanya saya ga juara, wong bikinnya cuma 1, ^_^ )

Ok lah... Saya akan coba lagi diperiode kedua (dengan lebih banyak posting).

Sunday, May 25, 2008

Sinetron Chelsea, sama saja (jeleknya)

Sinetron chelsea, yang saya harapkan bisa berbeda dengan sinetron sampah lainnya, ternyata sama saja. Ceritanya ga jauh berbeda. Bahkan kalau bisa dibilang masih seragam. Seorang wanita miskin dan lemah, diintimidasi oleh yang kaya dengan berbagai cara.

Ada dua poin dari ratusan poin kejelekan yang saya tangkap kenapa sinetron Chelsea sama buruknya dengan sinetron lainnya:

1. Penuh dengan kekerasan. Saya tidak habis pikir, kenapa seorang Olivia, bisa diciptakan sebegitu jahatnya. Kenapa tidak dibuat sesosok karakter yang menyebalkan saja, bukan tokoh yang jahat dengan melakukan kekerasan fisik. Contoh karakter yang menyebalkan mungkin bisa mencontoh tokoh Izzie di film serial Grey's Anatomy.

2. Pemilihan tokoh yang ngasal. Tokoh Chelsea dan Lydia, yang keduanya bukan ibu dan anak kandung, malah lebih mirip ketimbang dengan ibu kandungnya Chelsea(lupa namanya).

Dengan demikian, Sinetron Chelsea ternyata sama saja dengan sinetron lain, sama jeleknya.

Ngomong-ngomong, kenapa ngomongin sinetron Chelsea? Karena harapan saya menemukan sinetron yang berbobot hingga hari ini tidak ditemukan. Dan karena itu, saya berharap, sinetron-sinetron yang tidak bermutu dihentikan segera. Kalau bisa, perusahaan yang memproduksi sinetron tidak bermutu segera dibekukan! (Hehehe... Kejam yah).

Saturday, May 24, 2008

Profesi Wartawan

Masih dalam bab Ketika menyaksikan Bayern Muenchen melawan timnas Indonesia tanggal 21 kemarin, ada sebuah pelajaran yang saya dapat terkait dengan profesi wartawan. Ternyata, profesi wartawan itu memang berat (kalau boleh tidak dibilang gila).

Benar, bekerja sebagai wartawan itu seperti tidak kenal waktu. Karena sumber berita memang tidak kenal waktu. Dia akan ada jam berapapun dia mau. Selesai pertandingan antar Bayern melawan Indonesia, wartawan-wartawan yang meliput pertandingan tersebut harus mengejar sumber berita untuk dijadikan produk yang bisa menghasilkan uang alias sumber makanan mereka.

Ketika mengejar berita, halangan-halangan pasti ada. Khususnya polisi atau petugas keamanan yang melindungi para sumber berita. Walaupun menggunakan name tag: PRESS atau undangan wartawan, belum tentu seenaknya diperbolehkan lewat oleh petugas keamanan. Salah satu wartawan yang sempat saya lihat, ketika berusaha masuk kelapangan agar bisa mendapatkan berita, harus beradu mulut dengan polisi karena tidak diperbolehkan masuk. Kejadian itu boleh dibilang menegangkan. Dan saya yang sebagai wartawan gadungan jadi "jiper" kalau profesi wartawan itu ternyata 'keras' juga.

Anyway anyhow, ini memang pengalaman yang menegangkan. Tapi sedikit mengasyikan. Kejar sana, kejar sini, seru juga ternyata. Ya, mungkin awal-awalnya terlihat seru. Tapi setelah dipikir-pikir, seandainya saya jadi wartawan dan harus kejar sana kejar sini hingga bertahun-tahun atau hingga akhir hayat, duh... ga banget deh. Mending jadi programmer aja lah. Lebih enak. Jam 8 datang ke kantor, duduk, ngetik program ampe jari pegel, jam 5 sore pulang, selesai.

Friday, May 23, 2008

Mobile Journalist

Ketika menyaksikan Bayern Muenchen melawan timnas Indonesia dari bangku VVIP khusus wartawan, ada 1 hal yang membuat saya berdecak kagum. Wartawan sekarang tidak perlu lagi pakai laptop untuk membuat berita, tapi cukup menggunakan handphone, sebuah tulisan sudah bisa dimuat/dipublikasikan.

Betul, ketika saya menonton pertandingan dari bangku paling belakang, saya melihat kearah bawah khususnya kearah wartawan-wartawan yang juga meliput, ada sebagian wartawan menggunakan handphone jenis Communicator untuk meliput berita. Canggih bukan?

Sebetulnya, tidak hanya handphone jenis Communicator saja yang bisa membantu kerjaan wartawan, blackberry pun juga sering dipakai bahkan lebih enak karena lebih nyaman ditangan saat mengetik. Dan yang mempopulerkan penggunaan blackberry untuk mencari berita adalah kompas.com seperti terlihat dipotongan gambar ini.

Iya, kompas.com bekerja sama dengan salah satu operator seluler Indonesia, berani bikin terobosan dengan membuat berita menggunakan blackberry. Hal ini bisa dilihat dibawah artikel yang berupa tulisan: "sent from my blackberry @ wireless device from XL." Dengan demikian, si wartawan bisa update berita dengan ringkas tanpa perlu membuka laptop.

Tapi kelemahan dari update berita menggunakan perangkat seperti ini adalah masalah pengetikan. Kalau terbiasa mengetik SMS, mungkin si wartawan bisa salah ngetik sesuatu dengan singkatan, seperti "dengan" menjadi "dgn" dan lainnya.

Bagaimanapun, teknologi memang tidak bisa ditampik. Soal kelemahan tadi, bisa diasah hingga tidak melakukan kesalahan kecil dengan terus berlatih alias terus bekerja hingga terbiasa.

Kidzania, Programer Dan Wartawan Gadungan

Kalau anak kecil punya Kidzania untuk bisa bermain dalam profesi orang-orang dewasa, seperti jadi dokter, jadi pemadam kebakaran, jadi penata rambut dan lain-lain, maka saya punya tempat bermain sendiri walau harus membayar mahal, apalagi kalau bukan bermain-main sebagai jurnalis alias wartawan. Hehehe...

Iya, hari rabu tanggal 21 mei kemarin, setelah menyaksikan Bayern Muenchen melawan timnas Indonesia, saya berkesempatan untuk mengikuti jumpa pers dengan pelatih Bayern Muenchen, Ottmar Hietzfield dan bintang sepakbola dunia = Oliver Kahn.

Dengan mengikuti jumpa pers yang hanya dihadiri para wartawan, saya merasa masuk kedunia lain selain dunia programming yang sehari-hari jadi mata pencarian saya. Betul kawan. Sarjana Komputer, bergaya seolah sarjana ilmu komunikasi. Dengan kejadian ini, saya jadi merasakan apa yang wartawan lakukan, bertemu sumber informasi, mencatat dan mengabadikan dengan kamera.

Ah, bicara soal kamera, inilah salah satu bukti betapa saya masih anak bawang dalam urusan mencari berita. Iya, profesi wartawan yang sudah wajib, kudu untuk membawa kamera kemana-mana, saya malah tidak bawa. Ya, ini memang bukti ketidaksiapan saya. Alhasil, foto yang didapat hanyalah foto berkualitas rendah karena diambil dengan kamera handphone T610, sebuah handphone jaman batu.

Meski tanpa kamera, hasil liputan saya tidak kalah dengan wartawan beneran loh... Mau bukti? Silahkan baca kedua tulisan ini:
1. Hitzfeld, �Pemain yang bermain bagus malam ini, nomor 8?
2. Kahn, �Kami disini bermain secara fun�

Walaupun masih banyak kelemahan dalam mengolah tulisan supaya enak dibaca, setidaknya saya sudah membuktikan, kalau programer itu bisa jadi wartawan ^__^v

Wednesday, May 21, 2008

Malam yang Panjang

Tadi pas jam makan siang bisa dibilang adalah pengalaman pertama dalam hidup saya yang mungkin susah tuk dilupakan. Ya. Saya, untuk pertama kalinya, masuk ke kantor PSSI!

Hehehe... norak yeh. Yoi banget.

Kebetulan, Andy Gultom meminta saya mengambilkan kartu pass untuk menyaksikan FC Bayern Munchen vs Timnas Indonesia(secara gratis). Dengan senang hati saya laksanakan karena kepengen tahu, PSSI itu seperti apa sih. PSSI, yang selama ini saya pandang negatif karena soal Nurdin Halid-nya itu, ternyata kantornya wah juga. Gara-gara kunjungan ini, saya jadi ga mau berkomentar miring soal PSSI lagi.

Ketika di kantor PSSI tadi siang saat mengambil kartu pass, mungkin yang berpakaian rapih hanyalah saya sendiri. Mengenakan kemeja dan sepatu kantor, sangat berbeda sekali dengan beberapa pengunjung yang mengenakan name tag: PRESS. Wartawan-wartawan itu ternyata pakaiannya santai-santai. Bahkan sangat tidak terlihat seperti pekerja kantoran. Saya jadi iri sama mereka. Saya yang kerjanya sehari-hari hanya didepan komputer, sangat terlalu rapih dibanding wartawan yang kerjanya bertemu dengan orang-orang beken yang musti diwawancara.

Ngomong-ngomong ntar malam, mungkin bakal jadi malam terpanjang saya. Jam 18:00 saya akan menyaksikan FC Bayern Munchen vs Timnas Indonesia. Lalu dilanjuti final Champions MU vs Chelsea jam 1 pagi. Fiuh... Semoga besok ga tepar.

Tuesday, May 20, 2008

Pearls Before Swine

(+): Dude... Check it out...
I found another funny comic strips. It's obviously arrogant, self-centered, and totally hilarious.

(-): That's horrible... What kind of individual goes around the web only finding funny comic strip...

(+): Programmer without assignment?

(-): Yes... You!

---
Iya, ini saya nemu komik yang kocak punya -> Pearl. Please check it out.

Fight or Flight (Heroes 2)

Saya bukan mau cerita episode "Fight or Flight" di serial Heroes 2, hanya sengaja nyomot judul salah satu episode buat judul review Heroes 2 ini. Soalnya "Fight or Flight" adalah judul paling aneh dan ga nyambung.

Libur kemarin, selain dah nyelesain baca Cintapuccino, saya juga nyelesain serial Heroes keduax. Session Pertamax sih dah lama selesai ditonton.

Kelebihan film serial ini adalah ceritanya yang kompleks dan maju-mundur-maju-mundur alias dibikin bingung. Hal ini memang disengaja oleh si pencipta, Tim Kring, supaya menjadi beda dengan film superheroes lainnya yang mudah dicerna dan diterka itu. Katanya sih serial Heroes mengadaptasi dari film Spiderman yang lebih memperlihatkan sisi humanisme dari seorang superhero.

Tapi sayang, karena terlalu disengaja dibuat kompleks, jadi banyak yang ga nyambung. Atau memang saya saja yang ga nyambung? Entahlah. Seperti bekas "gigitan vampire" di leher korban yang menjadikan mereka superhero itu. Apa alasannya dan atas dasar apa dipilih orang-orang tertentu untuk menjadi superhero? Lalu, jika memang superhero-nya dipilih secara sengaja untuk bisa terbang atau bisa punya kemampuan baca pikiran dan lain-lain, kenapa ada organisasi tertentu berusaha untuk menghilangkan kekuatan mereka?

Begitupun dengan kisah Sylar yang ternyata selamat dari kematian. Pertanyaannya, siapa yang berusaha nyembuhin Sylar? Lalu, Kenapa dia bisa di hutan belantara? Padahal kalau dipikir-pikir, apakah Mexico punya hutan belantara seperti dicerita Heroes ini? Aneh.

Dengan demikian. Moral of the story yang didapat dari Serial Heroes: Ga ada. Namanya juga cerita superheroes, ga ada pesan yang bisa didapat dari serial ini. Kecuali pikiran yang jadi rileks karena mendapatkan sebuah hiburan.

Sebuah Novel Cintapuccino

Tukang ketik baca chicklit?? Bagaimana datang?? How come???

Abis mau gimana... Liburan ga kemana-mana... Jadi, baca novel adalah sulosi terbaik.

Sebetulnya ini novel lawas, terbit tahun 2004. Saya sendiri juga dah lama belinya. Tapi keburu jadi kado buat ex-pacar saya sebelum dibaca. Dan baru kemarin saya baca karena ex-pacar udah jadi istri, hehehe...

Cintapucinno itu ternyata bagus juga. Biarpun bacaan khusus cewe, sebetulnya Cintapucinno perlu juga dibaca oleh cowo. Tujuannya bukan lain biar bisa memahami isi hati perempuan itu seperti apa.

Sayangnya, ending novel Cintapucinno kurang greget. Tiba-tiba Nimo dan Rahmi memutuskan menikah tanpa memperjelas status Rahmi dengan Raka.

Tapi, ada satu yang menarik dari novel ini. Karena kebetulan saya baru selesai menonton serial Grey's Anatomy session 3, ada bagian yang mirip antara Cintapuccino dengan Grey's Anatomy(GA). Bagian yang tiba-tiba salah satu pihak memutuskan untuk tidak jadi menikah. Di GA, Preston Burke memutuskan untuk membatalkan pernikahan dengan Cristina Yang karena tahu Cristina bakal tidak mencintai dirinya yang lebih mencintai pekerjaannya sebagai ahli bedah. Sedangkan di Cintapuccino, tokoh Raka memutuskan untuk membatalkan pernikahan dengan Rahmi karena tahu Rahmi masih mencintai Nimo.

Nah, buat yang belum baca, silahkan baca. Tapi kalau malas, silahkan nonton vcd-nya saja.

Oh, resensinya mana?
nih... Baca sendiri:
Resensi 1
Resensi 2
Resensi 3

Sunday, May 18, 2008

Jalan Gatot Subroto yang Penuh Paku

Memang, Jl. Gatot Subroto itu ladang uang buat para penjahat. Tiga kali sudah saya kena paku di Jl. Gatot Subroto. 3 tahun narik motor tuk berpergian kemana-mana, Jl Gatot Subroto adalah jalanan yang paling banyak memberikan musibah. Ukuran pakunya pun bervariasi. Pertama, panjang pakunya sekitar 8 cm. Kedua, sekitar 5 cm. Dan terakhir, hari minggu kemarin, sekitar 3 cm. Sial memang.

Biarpun begitu, penjahat tebar paku di Gatsu, masih sedikit manusiawi alias peduli dengan pegawai kantoran. Paku-paku hanya tersebar di ruas jalan ke arah Cawang. Ruas jalan yang lebih padat ketika jam pulang. Berarti, si penjahat tebar paku sangat peduli dengan karyawan yang kalau pecah ban jadi telat masuk kantor. Entah kebetulan atau memang begitu didalam pikiran para penjahat tebar paku, saya hanya berasumsi saja.

Tapi, kejadian yang paling mengherankan dari 3 kali kena paku adalah kemarin. 2 kali kejadian kena paku di jalan Gatsu, si tukang tambal ban sangat menunjukkan kalau mereka pelakunya, dengan aksi diam. Tapi, kalau kemarin, malah kebalikannya, saya malah diomeli. Si tukang tambal ban bilang dengan lantang kalau bannya ditambal, bakalan bocor lagi. Makanya musti diganti. Alhasil saya jadi bingung, 'gue jadi korban elo kok gue yang dimarahin?'

Mungkin ini adalah hukum jalanan. Ketika kita berbuat salah, jangan menunjukkan kesalahan kita, tapi tunjukkan kesangaran kita supaya tidak dianggap berbuat salah. Heran tapi nyata.

Akhir kata, saya cuma bisa berdoa, supaya yang cari duit dengan cara bener menurutnya, tapi nyebelin menurut kita, bisa sadar kalau perbuatannya sangatlah berbahaya, khususnya kalau si pengendara motor melaju dengan kencang, lalu oleng, jatuh dan bisa terlindas truk.

Friday, May 16, 2008

Mike Tyson Kini

Apa jadinya jika seorang petinju kelas berat berhenti dari profesinya?

Jawab: Kelebihan berat badan!

Ini buktinya:



Entah harus tertawa atau tidak, kok bisa yah Mike Tyson jadi buncit gini?

Wadah Suporter Lokal, Ide Baik Atau Buruk?

Apa jadinya kalau blogger sepakbola diminta supaya blognya menjadi wadah kerukunan suporter klub bola lokal?

Bingung? Tersanjung?

Kalau saya sih, rahang saya jadi melebar alias tercengang. Ha? Kok bisa ada yang berharap seperti itu?

Si pengirim pesan/komentar itu bilang, "Saya sebagai penggila bola terutama sepakbola, sangat respek sekali terhadap adanya BN ini. Dengan adanya BN ini kami harapkan para suporter sepakbola di Indonesia bisa mendapatkan ikatan emosional dari sini di BN. Dan dengan keinginan saya tadi mengenai adanya ikatan emosional para suporter sepakbola di Indonesia semoga BN mau menanggapinya."

Lanjut pesan itu, "Di karenakan kekerasan yang ada pada suporter itu karena tidak adanya tali persaudaraan antar suporter. Semoga BN mau menjembatani para suporter dengan memanggil pimpinan suporter untuk berembug bareng membuat suatu komunitas suporter perkorlap masing-masing suporter dan ada pimpinan pusat (induk) suporter yang membawahi korlap masing-masing suporter yang pimpinannya induk bisa dibawahi oleh BN sendiri (karena BN dianggap bisa independent). Dan pembuatan komunitas tadi harus di BN, supaya mudah dalam mengontrol komunitas para suporter tadi. Demikian komentar dan ide dari kami."

Alhasil, 2 hari saya bingung harus gimana. Akhirnya, saya coba bertanya kepada Bung Hedi yang kapasitasnya sebagai blogger sepakbola tidak perlu diragukan. Dan Bung Hedi bilang, "Tanggung jawab kita terhadap komunitas sepakbola adalah memberi pencerahan lewat berita yang berimbang, tidak memihak dan bertanggung jawab. Kita belum punya rencana atau visi untuk terlibat dalam kegiatan praktis acara suporter."

Lebih lanjut, "Soal kerukunan suporter seperti yang diharapkan ke Bolanova, kok rasanya suporter itu berlebihan. Kalau mau rukun, ya dari kesadaran masing-masing, dong. Kenapa harus melibatkan orang-orang media."

Begitulah kira-kira jawaban dari Bung Hedi. Hati saya jadi sedikit tenang baca jawaban bung Hedi. Tapi tetap saja, permintaan pembaca Bolanova itu sangat bagus sekali. Sebuah tantangan. Tapi tantangannya sangatlah besar. Mengingat klub sepakbola lokal adalah mewakili daerah. Dan perkara kedaerahan masih sulit untuk dibikin rukun. Ada sedikit singgungan, otomatis berlanjut caci maki. Hi sereem...

Tapi sudahlah. Yang cuma bisa saya jawab hanyalah, "Terima kasih atas masukannya. Mungkin untuk saat ini kami tampung dulu."

Thursday, May 15, 2008

No More Indonesian Idol 5

Indonesian Idol sepertinya sudah tidak perlu lagi untuk ditonton. Setelah mengetahui 12 besar yang masuk ke babak spektakuler, saya jadi merasa tidak yakin kalau jebolan Indonesian Idol musim ke-5 bakalan mampu merebut hati pecinta musik tanah air.

Pertama, dari segi vokal, khususnya kontestan prianya, saya ga melihat ada yang istimewa. Saya tidak menemukan kualitas vokal seperti Mike Idol atau Delon Idol. Entah masih terpendam alias belum dipoles atau memang pas-pasan tapi beruntung karena tidak ada yang lebih baik lagi, saya kurang tahu.

Kedua, saya sudah malas menunggu hasil eliminasi Idol yang terlalu lama. Menunggu orang telat 5 menit saja rasanya ogah, apalagi menunggu hasil orang yang terdepak dari kontes. Ah, sori deh...

Ketiga, jurinya yang mulai kelewatan. Saya mengharapkan juri-juri di Indonesian Idol lebih kepada memberikan opini ketimbang mengajari bagaimana seharusnya bernyanyi dan berpakaian. Ya, juri-jurinya terlalu menggurui ketika memberikan komentar. Berbeda dengan yang dilakukan oleh juri di American Idol.

Terakhir dan yang paling utama, hanya 2 dua kontestan yang enak dilihat alias Televisi Face, Ibeth dan Gisel. Selebihnya, rasanya masih kurang cucok untuk ditampilkan ditelevisi, setebal apapun makeup-nya.

Demikian komentar dari saya tentang Indonesian Idol. Jika tidak ada yang setuju, silahkan tunjuk tangan ^_^v

Wednesday, May 14, 2008

Laskar Pelangi, "Superb"

Pramoedya A. Toer pernah membuat komentar terhadap buku karangan Ayu Utami yaitu Saman dengan hanya membaca 2 halaman pertama. Setelah itu, dia ogah meneruskan membacanya. Tapi komentarnya langsung dianggap sebuah komentar yang bagus dan dipajang di halaman pujian buku Saman.

Saya coba mengikutinya. Hanya membaca 20 halaman Laskar Pelangi saja, kemudian memberi komentar. Alhasil, komentar saya diserang oleh sebagian pembaca blog ini, hehehe...

Anyway, tadi malam saya sudah menyelesaikan novel Laskar Pelangi. Dan saya takjub dengan novel tersebut. "Superb" lah kalau orang jawa bilang.

LP memiliki kelebihan dalam membuat metafora. Metafora-metafora yang ditonjolkan sangatlah ilmiah alias saintifik. Lebih hebatnya lagi, metaforanya itu tidak menerangkan, tapi lebih menceritakan. Jadinya lebih enak dibaca. Tidak terkesan menggurui.

Dari bukan cerpenis atau novelis yang tidak pernah terdengar, tiba-tiba muncul seorang Andrea Hirata membuat geger sastra Indonesia. Salut deh kalo gitu. Semoga fenomena Andrea Hirata bisa diikuti oleh orang-orang biasa lainnya dikala novel-novel di toko buku kebanyakan novel pop yang gitu-gitu saja.

Akhir kata, saya tidak akan melanjutkan review Laskar Pelangi secara sudah banyak yang bikin. Silakan yang penasaran dengan Laskar Pelangi untuk mengunjungi blog-blog dibawah ini:
Laskar Pelangi
Laskar Pelangi : Out Of Blue
Laskar Pelangi: Indonesia�s Most Powerful Book
Laskar Pelangi by Rasyid
Tentang Tetralogi Laskar Pelangi

Kontes Komentar dari British Council

Ini kali pertama saya menemukan kontes memberi komentar dari Indonesia. kalau sebelumnya blog analisis web, ReadWriteWeb sering memberikan hadiah buat pemberi komentar terbaik, dan beberapa blog luar lainnya yang saya lupa namanya, kali ini giliran situs asal Indonesia yang memberikan hadiah. Hadiahnya keren pula, dan muahal = USB flash modem!

- - - - - -

Ada sebuah hadiah menarik berupa USB flash modem untuk satu pemberi komentar terbaik tiap periodenya; dan �kontes komentar� ini kami buka sejak 14 hingga 23 Mei 2008.

- - - - - -

Ya, British Council dalam rangka kompetisi blog periode pertama (30 April 2008) mencoba membujuk orang-orang untuk aware terhadap peserta kompetisi blognya. British Council berharap dengan membuat kontes ngomentar, mendorong orang untuk baca-baca yang rasanya memang tidak ada yang peduli. Terbukti, tulisan saya yang diikutsertakan dalam kontes, hanya sedikit yang memberi komentar (emang pada dasarnya blog ini ga ngetop juga sih, hahaha...)

Anyway, berdasarkan pernyataan ini:

- - - - - -

Melalui informasi ini, kami medorong semua rekan untuk memberi komentar yang membangun terhadap postingan atau blog-blog di atas, kemudian kirimkan komentar tersebut ke email kami bcnow60@britishcouncil.or.id disertai link ke blog yang bersangkutan.

- - - - - -

...sepertinya kontes ini terbuka untuk umum.

So, buruan deh kasih komen ke sini ^_^

Monday, May 12, 2008

Kenapa Musuh Jagoan Kepalanya Botak?



Ya, setelah nonton Iron Man, saya jadi kepikiran, kenapa musuh-musuh jagoan komik kepalanya botak? Obadiah Stane, musuh si Tony Stark alias Iron Man, kepalanya botak. Selain Iron Man, ada juga di film Dare Devil, si Bullseye, yang dimainkan Colin Farrell kepalanya botak. Dan yang paling melegenda adalah Lex Luthor, musuhnya Clark Kent alias Superman.

Penjahat berkepala botak tidak hanya dimiliki musuh superhero dari buku komik, tapi juga milik novel pop terkenal -> Harry Potter. Kalau sudah nonton film Harry Potter terakhir, si 'You Know Who' kepalanya juga botak. Kenapa yah?

Ahhh... Saya tahu. Iblis digambarkan/dilukiskan umumnya dengan kepala botak. Jadinya musuh-musuh superhero sedikit disandingkan dengan gambaran iblis. Tapi, apakah bener kalau iblis itu kepalanya botak?

GGS -> Gampang Gampang Susah

Ternyata, kejadian dibawah ini benar-benar terjadi(lagi) pada saya saat meeting pagi tadi. Hehehe...




Repot memang. Kalau diam saja, nanti dibilang ga ngasih kontribusi apa-apa buat kantor. Kalau banyak ngomong malah kena tunjuk seperti strip komik diatas. Seandainya ada tugas dan saya bilang bersedia untuk mengerjakannya, nanti dianggap pegawai yang terlalu ambisius.

Duh, kehidupan kantor memang gampang-gampang-susah.

Selamat Berbahagia (Bagi Fans MU)




Cuma mau ngucapin selamat untuk para fans MU, tim kesayangan anda juara.
Dan tidak lupa buat para fans Chelsea, jangan berkecil hati, masih ada satu harapan lagi, piala Champions.

***

Sumber foto: DetikSport.com

Thursday, May 8, 2008

Kontes Menulis di Anugrah Pratama

Awalnya agak bingung dengan komen disini. Menawarkan jual laptop tapi urlnya mirip dengan nama orang. Walau agak ragu, saya coba cek saja situs tersebut. Eh, ternyata benar, memang jualan laptop. Tidak cuma Laptop saja, Komputer buildup, Rakitan, PDA, Produk IT juga dijual. Bahkan dikirim ke seluruh Indonesia...

Nama urlnya AnugrahPratama.com. Sekilas, pasti kita akan menerka ini situs pribadi, Anugrah Pratama. Tapi ternyata salah. Situs ini malah seperti Bhineka.com atau situs toko komputer online lainnya.

Eh, bukan bermaksud ngepromosiin loh. Gara-gara namanya yang unik, saya jadi tertarik untuk bikin sedikit ulasannya.

Trus, coba browse sana-sini, saya mendapatkan sesuatu yang menarik selain namanya yang unik dan pengiriman yang ke seluruh indonesia. Ternyata, Anugrah Pratama juga bikin kontes menulis. Bahkan hadiahnya lebih menarik daripada kontes menulis Bolanova, hehehe...

Katanya, Anugrah Pratama memberikan peluang bagi yang ingin mendapat penghasilan tambahan, mereka menerima pengiriman artikel review produk, dibayar per artikel, diakumulasi setelah nilai tertentu. Artikel adalah artikel review dari produk yang dijual AnugrahPratama.com, bisa notebook/laptop, komputer buildup, printer, VGA, Casing, dll. Jika ragu-ragu, bisa menanyakan ke mereka dulu. Bonus per-artikel yang dimuat Rp 10.000, bisa dicairkan setelah minimal mencapai Rp 50.000 dan Anugrah Pratama akan mentransfer ke rekening Anda.

Nah, kalau tertarik, silahkan ikutan, gih. Saya sih kepengen. Lumayan, buat nambah-nambah uang saku ^_^

Wednesday, May 7, 2008

Kamar Kecil di Pesawat Terbang




...

Relativitas Rasa

Ada sebuah thread yang cukup buat saya senyam-senyum. Sumbernya adalah sebuah artikel di blog tentang perselingkuhan. Judul artikelnya Relativitas Rasa. Rasa ketika seorang wanita membaca sms kekasihnya kepada istrinya.

Gue kemarin ngecek hp selingkuhan gue
ada sms mesra dengan kata sayang

dari selingkuhan gue untuk istrinya

begitu pula istrinya membalas mesra.


Thread komennya enak dibaca campur miris. Sedih campur lucu. Diisi oleh korban maupun pelaku perselingkuhan.

Yang makin buat miris adalah si selingkuhan adalah teman baik istrinya. Nah loh... Jadi seperti cerita Denise Richard dan Heather Locklear dimana Dennis teman dekat Heather tapi Dennis malah merebut suami Heather, Richie Sambora.

Entah benar atau tidak isi thread tersebut, tidak berlama-lama, silahkan langsung dibaca.

Tuesday, May 6, 2008

�Intercutural Dialogue� Di Dalam Serial Heroes


Serial Heroes pasti diketahui semua orang. Tim Kring, sang pencipta, berhasil memuat sisi kemanusiaan dari kehidupan orang-orang yang memiliki kemampuan lebih. Ada Hiro Nakamura yang bisa memanipulasi dimensi waktu, ada Niki Sanders yang memiliki multiple personalities, ada Mohinder Suresh yang berusaha mengkoneksikan seluruh superhero yang ada di seluruh dunia.

Yang menarik dari film Heroes bukan hanya sisi kemanusiaan yang ditonjolkan sehingga kita bisa merasakan apa yang seorang superhero alami tapi juga ada banyak tokoh dari seluruh ras di dunia yang dimunculkan. Seperti Hiro Nakamura yang berasal dari Jepang. Lalu Mohinder Suresh yang berasal dari India. Dan yang lebih menarik adalah sebuah hubungan suami istri antara D.L. dan Niki Sanders. Hubungan multi ras atau hubungan suami istri kulit hitam dan kulit putih.

Secara tidak langsung, gambaran ini, sengaja atau tidak sengaja, Tim Kring telah ikut menyampaikan pesan �Intercutural Dialogue� dalam ciptaannya, serial Heroes.

Setiap manusia dilahirkan dengan penuh keunikan masing-masing. Bahkan bisa dengan kekuatan atau talenta masing-masing. Tidak ada manusia yang dilahirkan sama persis meskipun dari dua orang yang terlahir kembar siam sekalipun. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, masing-masing manusia juga akan memiliki perbedaan opini, perbedaan sudut pandang, dan juga perbedaan nilai. Perbedaan ini tidak hanya terjadi antar individu saja, melainkan juga terjadi antar kultur yang berbeda. Di sinilah �Intercultural Dialogue� diperlukan. Dialog sangat dibutuhkan untuk menyatukan berbagai perbedaan sudut pandang yang bisa saja terjadi karena perbedaan kultur yang terbangun di lingkungan masing-masing. Lingkungan bisa saja berada dalam lingkup sebuah suku, bangsa, pulau, hingga benua yang ada di dunia ini.

Nah, Hollywood sudah menyampaikan pesan �Intercultural Dialogue� secara tidak langsung melalui produksi-produksi filmnya. Tidak hanya serial Heroes, Grey's Anatomy pun sudah menyampaikan pesan tersebut. Singkatnya adalah hubungan Cristina Yang dengan dokter Burke, sebuah hubungan cinta antara keturunan Korea dengan keturunan kulit hitam.

Walaupun dilihat dari kacamata bisnis, Hollywood memang sedang getol-getolnya mempertontonkan multikultural didalam produksi filmnya, agar dapat dijual dan laku diseluruh dunia, tapi secara tidak langsung juga, �Intercultural Dialogue� sudah disampaikan oleh mereka. Sebuah efek keuntungan yang muncul dari tekanan bisnis yang juga menguntungkan.
***
Sumber foto: Wikipedia

Monday, May 5, 2008

Karyawan Carrefour Ratu Plaza Yang Selalu Dikesampingkan

4 kali sudah Carrefour Ratu Plaza jl Jend. Sudirman-Jakarta terserang gas beracun. Dan kita pasti berpikir, "Tolol kok dipelihara."

Sekilas, sudah 4 kali kena serangan gas beracun, Carrefour tidak mau juga pindah ke toko lain, terlihat seperti ketotolan akut. Penyakit keras kepala stadium 4. Tapi, secara bisnis, ada beberapa faktor kenapa Carrefour tidak mau pindah.

1. Ratu Plaza adalah posisi strategis buat hypermarket. Pusat kota adalah a big no no jika melihat peraturan tata kota di kota besar khususnya di negara maju. Sedangkan di Indonesia, belum terlalu diurusi. Yang penting ada duit, bisnis lancar.

2. Ratu Plaza termasuk murah. Menyewa tempat di gedung Ratu Plaza, apalagi di kawasan jalan J. Sudirman adalah tergolong murah. Makanya Carrefour tidak bergeming ketika diminta untuk pindah karena murahnya itu.

3. Saingan terdekat, Grand Lucky. Carrefour Ratu Plaza sangat dekat posisinya dengan salah satu Hypermarket yaitu Grand Lucky. Artinya, dia sedang head to head dengan Grand Lucky yang posisinya bersebrangan. Nah, disini kenapa Carrefour tidak ingin kehilangan pelanggannya jika Carrefour pindah dari Ratu Plaza Building.

4. Pelanggan Ratu Plaza kebanyakan bule atau ekspat. Dan mereka kalau belanja tidak tanggung-tanggung. Berbeda dengan pelanggan nasional yang kantongnya berisi uang Rupiah. Kalau belanja masih kebanyakan mikir alias pelit.

Melihat keuntungan-keuntungan yang didapat, secara bisnis, pasti ogah pindah ke lain tempat. Tapi secara kemanusiaan, Carrefour harus berpikir ulang. Memang pelanggannya tidak ada atau sedikit yang terkena dampak kekurangan oksigen. Tapi karyawannya yang selalu terkena akibatnya. Karyawan Carrefour harus mengevakuasi pelanggan, otomatis, para karyawan akan keluar terakhir dan terkena sialnya.

Teman saya bilang, karyawan adalah aset perusahaan, soalnya kalau sampe ada yang sakit, sama saja kaya mesin pabrik yang rusak. Pabriknya jadi tidak produksi.

Karyawan adalah pelanggan yang setia juga. Banyak yang ogah belanja ditempat lain karena jika si karyawan belanja di tempat kerjanya sendiri, walaupun sedikit, dia sudah menambah sales toko tempat kerjanya. Jika sales tokonya meningkat, otomatis dia bisa mendapatkan kenaikan gaji.

Karyawan adalah marketing gratisan. Karyawan Carrefour atau kerabatanya sering ditanyai, "Eh, di Carrefour ada yang lagi murah ga?" Nah, kalau dijawab ada, secara tidak langsung, Karyawan Carrefour tersebut adalah billboard yang berjalan.

Melihat hal-hal diatas, Carrefour sudah seharusnya berpikir kembali untuk meneruskan sewa di Gedung Ratu Plaza atau berhenti. Jangan karena alasan bisnis, karyawan disampingkan.

Thursday, May 1, 2008

Cari Alasan



***

Kadang-kadang, cari alasan emang susah. Kalau kepinteran, kayak diatas, alasannya malah jadi nyebelin buat atasan, hehehe. (Mungkin atasannya emang ga ngerti. Dan ga mau ngerti)

Ngeblog, Aktifitas Yang Saling Menguntungkan

Blogging sudah menciptakan aktifitas yang tidak mata duitan. Mari kita perhatikan blog yang memiliki kualitas tulisan sangat bagus dan blognya dihost di wordpress.com. Apa yang sejenak bisa dilihat? Si penulis tidak dibayar(tidak bisa mendapatkan uang dari iklan online karena faslitas widgetnya ditutup) tapi mampu menghasilkan tulisan yang bagus dan bahkan sering tidak kalah dengan artikel/berita di koran/majalah. Luar biasa bukan?

Semua orang bisa ngeblog, dan tujuan ngeblog adalah untuk mencari teman melalui tulisan. Fenomena ini memang baru terjadi di Indonesia. Berteman melalui tulisan. Aneh tapi nyata. Ketika semangat mencari teman terus meningkat, alhasil, tanpa disadari, si blogger terus mengasah kemampuan menulisnya. Dan semakin sering dia menulis, semakin baik gaya menulisnya. Ketika tulisannya semakin baik, yang terjadi adalah:
1. Blognya semakin bagus dan orang-orang jadi sering berkunjung untuk membacanya.
2. Pembacanya semakin ingin mengenal si penulis dan pertemanan bisa terwujud.
3. Si blogger bisa menyadari kalau kemampuan menulisnya bagus dan niatan untuk menjadi penulis betulan bisa terwujud.

Seandainya faktor nomor 3 dipinggirkan oleh si blogger dan nomor 1+2 menjadi semangat ngeblognya, maka beruntunglah kita yang menjadi pembaca. Tidak perlu membeli majalah/koran karena kita bisa menemukan tulisan yang bagus-bagus di jenis blogger non profit tersebut.

Akhirnya, semuanya sama-sama untung, kita pembaca mendapat tulisan yang bagus, si blogger bisa mendapatkan penggemar atau bahkan mendapatkan kawan sesungguhnya yang saat ini sulit didapatkan terutama yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.